Dianggap 'Keras', Psikolog Justru Sebut PUBG Bukan Sumber Kekerasan
Merdeka.com - Diwacanakannya untuk melabeli haram kepada gim Battle Royale populer yakni PUBG atau PlayerUnknown's Battlegrounds, masih sedang digodok. MUI kini sedang di tengah pengkajian fatwa tersebut dan disebut akan membuahkan hasil pada April mendatang.
Bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), asosiasi esports Indonesia, serta psikolog, MUI sepakat pembatasan dan pelarangan terhadap seluruh gim termasuk PUBG sangat perlu untuk diterapkan.
Pembatasan ini termasuk klasifikasi usia pemain, konten gim, waktu bermain, dan dampak yang ditimbulkan, agar masyarakat bisa mendapatkan lebih banyak manfaat dari bermain gim.
-
Apa itu bullying menurut psikolog? 'Artinya dari orang tua atau keluarga penting sekali mendidik anak sejak dini untuk memahami apa sih bullying (perundungan) itu? Apa sih bedanya bullying dan bercanda? Perilaku apa aja sih yang udah disebut sebagai bullying?', terangnya dilansir dari Antara.
-
Siapa yang mengklasifikasikan perjudian sebagai gangguan? Pada 1980, American Psychiatric Association (APA) resmi mengklarifikasi perjudian patologis sebagai gangguan kontrol impuls saat pembaruan Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM).
-
Siapa yang tidak setuju pemain judi online disebut korban? 'Lagian saya juga tidak setuju mereka disebut korban, mereka semua pemain kok, pelaku. Sudah tau ilegal, masih dicari-cari caranya buat main. Dan mereka secara sadar, tanpa paksaan ketika memainkan itu semua. Masa iya yang begitu kita sebut korban. Jadi jangan sibuk dengan hal-hal yang lain, fokus berantas judi online-nya aja dulu,' tambah Sahroni.
-
Kenapa pemain yang meninggalkan game lebih awal bersikap anti-sosial? Hal ini dilakukan karena mereka kehilangan rasa tanggung jawab dan keterikatan pada game.
-
Kenapa game horor ditarik dari pasaran? Beberapa di antaranya dianggap melampaui batas dan akhirnya dilarang atau ditarik dari peredaran di seluruh dunia.
-
Bagaimana perundungan memengaruhi kesehatan mental? Alih-alih memperkuat mental, perundungan dapat menimbulkan trauma, kecemasan, depresi, dan rasa tidak berharga pada korban.
Hal tersebut diungkapkan dalam acara Focus Group Dicusion (FGD) dengan tema "Games Kekerasan dan Dampaknya bagi Masyarakat" di kantor pusat MUI di Jakarta, pada 26 Maret 2019, melansir Tekno Liputan6.com.
Nah, bagaimana aspek kerasnya gim PUBG ini jika dilihat dari perspektif psikologi? Merdeka.com mengutip laporan dari Liputan6.com yang mewawancarai seorang Psikolog anak dan keluarga, yakni Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si.
Beliau menyebut bahwa memang benar semua gim yang mengandung kekerasan memang bisa memberikan dampak negatif bagi pemain.
"Memberi dampak negatifnya itu karena bisa menjadi 'referensi' bagi si pemain. Ketika mengalami kondisi tertentu, bisa saja referensi ini diaktifkan, sehingga pemain lebih rentan meniru atau melakukan perilaku agresif yang dimunculkan di gimnya," kata psikolog yang akrab dengan sebutan Nina ini kepada Tekno Liputan6.com.
Namun, lanjut dia, faktor pendorong seseorang berperilaku agresif tidak hanya berasal dari gim yang dimainkan, tetapi juga dipicu banyak hal. Salah satunya yaitu kepribadian dari pemain gim tersebut.
"Misalnya kepribadian, jika pemain pada dasarnya berkepribadian matang dan penuh cinta kasih, maka tentunya tidak terlalu mudah terpengaruh gim," katanya.
Tak hanya itu, faktor lingkungan hingga pendidikan yang didapat di sekolah, keluarga, masyarakat juga akan berpengaruh. Jika lingkungan cenderung kasar dan agresif, akan lebih besar kemungkinan bagi seseorang terdorong melakukan perilaku agresif dibandingkan jika lingkungannya tenang atau bijak.
Ada pula faktor kemampuan diri. "Misalnya kalau ia memang mampu menggunakan senjata dan tubuhnya kuat, lebih mungkin meniru dibandingkan dengan yang tubuhnya lemah dan mengalami kesulitan menggunakan senjata," ungkap Nina.
Moralitas dan Batasan Usia
Lebih lanjut, hal lain yang menentukan perilaku seseorang adalah moralitas.
"Kalau seseorang menyadari membunuh orang lain baik teman maupun lawan itu salah, tentunya dia tidak akan begitu saja membunuh," ujar Nina.
Dia membenarkan usia dewasa memang lebih matang ketimbang anak-anak yang mudah terpengaruh.
Untuk itu, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah membatasi usia pemain. "Membatasi usia pemain memang salah satunya, sebetulnya gim ini di berbagai negara sudah dibatasi jelas usianya. Hanya orangtua seringkali tidak melakukan monitoring terhadap penggunaan perangkat anaknya," kata Nina.
Oleh karenanya, akan percuma adanya pembatasan usia main gim jika orangtuanya melakukan pembiaran.
Menurut Nina, hal lain yang juga dapat dilakukan adalah perlunya diskusi mendalam dengan anak atau orang dewasa.
"Diskusi itu penting untuk menumbuhkan pemahaman lebih positif terkait kehidupan," ungkap sang psikolog.
Sumber: Tekno Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah video game bisa menjadi cara untuk membuat kita tertidur lebih nyenyak di malam hari.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang nick PUBG lucu yang keren dan jarang digunakan yang perlu kamu ketahui.
Baca SelengkapnyaDeretan kasus di atas hanya segelintir. Tentu kondisi tersebut sungguh miris. Pelajar seorang tak lagi menunjukkan sikap sebagai seorang anak terpelajar.
Baca SelengkapnyaKarakter orang akan terlihat bila mengetahui permainan akan berakhir seperti kiamat.
Baca SelengkapnyaApapun tujuannya, nick name menjadi salah satu elemen penting yang melekat pada seorang pemain di dunia PUBG.
Baca SelengkapnyaMPLS juga bertujuan untuk mengenali potensi diri siswa baru, membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaMemukul anak merupakan metode hukuman yang sebaiknya tidak lagi dilakukan.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai mitos dan fakta mengenai perundungan yang perlu dipahami masyarakat.
Baca SelengkapnyaSupaya menarik perhatian, tentu Anda harus membuat nickname yang tidak pasaran.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul dan ditendang berkali-kali oleh temannya hingga tersungkur.
Baca SelengkapnyaBermain video game ternyata bisa memiliki manfaat sehat asalkan dilakukan secara tepat melalui cara berikut ini:
Baca SelengkapnyaDilakukannya kekerasan pada anak dalam pengasuhan di masa lalu tidak akan berhasil jika diterapkan di masa sekarang.
Baca Selengkapnya