Dicampakkan FB, hacker Palestina akan dapat Rp 100 juta
Merdeka.com - Upaya Khalil Shreateh untuk mendapatkan perhatian dari Facebook akhirnya mendapatkan sambutan baik. Setelah menuliskan kelemahan Facebook dalam akun pribadi Zuckerberg, Khalil sepertinya akan menjadi OKB alias Orang Kaya Baru.
Seperti yang dilansir oleh VR-Zone (21/8), hal ini setelah Khalil didukung untuk mendapatkan hadiah USD 10 ribu atau sekitar Rp 100 juta dari Facebook. Padahal, sebelumnya Facebook menyatakan Khalil tak akan mendapatkan imbalan apapun karena melanggar ketentuan.
CTO BeyondTrust, Marc Maiffret, adalah orang di balik dukungan terhadap hacker whitehat asal Palestina tersebut. Menurut Maiffret, Khalil berhak atas hadiah uang yang dijanjikan Facebook karena membantu menemukan sebuah lubang keamanan di Facebook.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Apa saja tebusan terbesar hacker? Serangan ransomware WannaCry, Nilai Tebusan USD 4 Miliar Salah satu permintaan tebusan terbesar terjadi pada Serangan ransomware WannaCry pada Mei 2017 silam yang menyebar secara global melalui komputer dengan sistem windows. Serangan ini mengakibatkan 230.000 pengguna computer Windows di 150 negara tidak mengakses beberapa dokumen penting karena data dikunci peretas. Padahal, Windows telah memberikan informasi ke penggunanya untuk melakukan pembaruan perangkat keamanan bernama EternalBlue. Saat itu, permintaan tebusan yang dilayangkan kelompok WannaCry mencapai USD4 miliar.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Kenapa hacker meminta tebusan? Kelompok Mount Locker berhasil meretas dokumen kontrak kerja, laporan keuangan, catatan pinjaman hingga perjanjian kemitraan rahasia. Adapun nilai tebusan yang dimintai Mount Locker sekitar USD2 miliar.
-
Kenapa pekerja IT mulai jadi hacker? Mereka disebut tidak puas dengan gaji dan pekerjaannya, sehingga memutuskan untuk menawarkan diri menjadi hacker sebagai pekerjaan sampingan.
-
Apa yang dilakukan hacker di toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
Untuk mendukung hal ini, Maiffret pun membuat sebuah penggalangan dana khusus bagi Khalil dengan tujuan mengumpulkan uang sebesar USD 10 ribu. Maiffret sendiri tak hanya jual omong untuk dukungan ini, dirinya juga merogoh kocek sebesar USD 3 ribu agar target USD 10 ribu tersebut terpenuhi.
"Biarkan kita mengirim pesan kepada para peneliti keamanan di dunia bahwa kita menghargai apa yang mereka lakukan demi kebaikan bersama," kata Maiffret dalam situs penggalang dana gofundme.com.
Menanggapi hal ini, Khalil merasa sangat senang. "Saya menghargainya, salam terbaik saya untuk semua orang yang melakukan hal tersebut," terang Khalil.
Sebelumnya, Khalil Shreateh melakukan post di laman Zuck yang menyatakan adanya kerentanan keamanan di Facebook yang menyebabkan seseorang yang bukan teman bisa post di laman orang lain. Namun, laporan yang dilansir oleh Shreateh ini tak ditanggapi dengan baik oleh tim keamanan Facebook. Dikatakan, ini bukanlah sebuah celah keamanan.
"Beberapa hari lalu, saya menemukan sebuah lubang serius di Facebook yang membuat pengguna lain bisa post di timeline orang yang bukan temannya," terang Shreateh.
Meskipun membantu menemukan celah keamanan, Shreateh tak akan mendapatkan imbalan apapun karena dianggap melanggar ketentuan. Seperti diketahui, Facebook memberikan uang sebesar USD 500 atau sekitar Rp 5 juta bagi mereka yang mau melaporkan bugs seperti ini kepada siapa saja.
Berita terkait:Seorang hacker beberkan bug FB di timeline Zuckerberg (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merujuk AFP Fact Check, tidak ada bukti apapun yang menunjukan uang hasil pembobolan bank itu disumbangkan ke orang-orang miskin di Afrika ataupun Palestina.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut HH alias H menggunakan foto hingga video public figure yang telah diedit dengan konten seolah membagi-bagikan uang.
Baca SelengkapnyaSeorang pria yang berada di dalam mobil ini tampak memberikan uang Rp 10 juta untuk sumbangan ke Palestina.
Baca SelengkapnyaBerikut beberapa nama hacker yang pernah muncul dan mengklaim berasal dari Palestina.
Baca SelengkapnyaKorban sudah melaporkan penipuan dan ancaman dialaminya ke polisi.
Baca SelengkapnyaPostingan terbaru Aldi Taher melalui akun media sosialnya kembali mencuri perhatian netizen.
Baca SelengkapnyaBanyak hacker atau peretas bereaksi dengan kebijakan perang Israel.
Baca SelengkapnyaHajaji tidak dapat memastikan apakah A, mengalami ganggua kejiwaan.
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil meretas akun WhatsApp dan Instagram korban dengan modus menyebarkan link ke facebook dan Instagram.
Baca SelengkapnyaCerita Omar A sosok hacker Palestina yang sempat ditahan agen Mossad Israel dan diselamatkan oleh Turki.
Baca SelengkapnyaTentara yang tergabung ke dalam satuan militer berjuluk IDF itu sontak diserang warganet.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku diberi upah 15 juta per bulan oleh pelaku
Baca Selengkapnya