Ide gila, koperasi digital Indonesia ingin miliki satelit sendiri
Merdeka.com - Satelit milik rakyat Indonesia sedang disusun rencananya oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Dananya berasal dari 'patungan' pengguna internet seluruh Indonesia.
Hal itu disampaikan Henry Kasyfi, Sekretaris Jenderal APJII, usai press conference soal Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) 2016 di Jakarta, Rabu (24/8).
Kata Henry, proyek satelit ini akan dilakukan oleh Koperasi Digital Indonesia, yang digagas oleh APJII dan Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel). Mulai dari rencana bisnisnya, pendanaannya, dan lain-lain. Koperasi Digital ini sudah dibentuk pada Juni lalu.
-
Dimana saja internet belum merata? Masalah pemerataan dan kecepatan itu ya memang harus dilakukan secara paralel gitu ya. Kalau pemerataan itu kan memang masih ada 20 persen dari wilayah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan-red) yang belum mendapatkan internet dengan bagus gitu ya, bahkan juga masih blank spot.
-
Apa saja yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia? Program utama 'Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024' menjadi bukti nyata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 100 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan akses internet ke lebih dari 94% kota di Indonesia.
-
Satelit apa yang paling banyak dimiliki? Berdasarkan data pada laman GoodStats, Amerika Serikat memiliki jumlah terbesar dari satelit yang mengorbit bumi, dengan lebih dari 3.000 satelit, termasuk satelit militer, komunikasi, pengintaian, dan ilmiah.
-
Di mana sebagian besar satelit berada? LEO adalah wilayah ruang angkasa di sekitar Bumi tempat sebagian besar satelit berada.
-
Dimana akses internet Satelit Republik Indonesia di Desa Ilan Batu Uru tersedia? Saat ini, ada 3 titik penyediaan akses internet dengan jaringan Satelit Republik Indonesia (Satria-1), yaitu di Posyandu Kamboja 2, Rumah Desa Sehat serta di SDN 489 Paranta dan SMP Sapta Paranta.
-
Kenapa Amerika Serikat memiliki banyak satelit? Amerika Serikat memiliki jumlah terbesar dari satelit yang mengorbit bumi, dengan lebih dari 3.000 satelit, termasuk satelit militer, komunikasi, pengintaian, dan ilmiah.
Biayanya dari mana?
Henry dengan enteng menjawab, proyek satelit ini menelan biaya USD 200 juta hingga USD 300 juta. Dana tersebut akan datang dari pengguna internet di seluruh Indonesia, yang kini mencapai 130 juta orang. Jadi modelnya, crowdfunding digital.
"Contoh crowdfunding digital, dari 130 juta pengguna internet, kita ambil 0,3 persen saja atau 400 ribu pengguna, yang bersedia patungan Rp 10 juta, terkumpul dana Rp 4 triliun. Jadi nanti satelit ini milik rakyat Indonesia," ujar Henry.
Saat ini pihak Koperasi sudah berdiskusi dengan pembuat satelit, operator satelit, dan mitra-mitra terkait satelit. Termasuk pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika karena terkait dengan ketersediaan slot orbit satelit di dunia.
Ini, kata Henry, ide gila karena koperasi bakal memiliki satelit.
Menurut dia, satelit ini akan menyasar layanan broadband untuk segmen residensial dan usaha kecil menengah (UKM), terutama di daerah-daerah terpencil. Sambil menunggu satelit jadi, sekitar 3 tahun, pihaknya akan menawarkan solusi kepada para anggota APJII.
Jamalul Izza, Ketua Umum APJII, menambahkan kebutuhan satelit ini sangat tinggi di Indonesia, karena infrastruktur internet belum merata.
"Satelit ini belum terlambat, karena pasarnya sangat besar," pungkas Jamal.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Operator seluler khawatir jika tidak ada ketidakadilan dalam berbisnis saat satelit Starlink Elon Musk masuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda hal lain nampaknya dari rayuan pemerintah ke Elon Musk untuk hadirkan satelit Starlink.
Baca SelengkapnyaWajar jika Starlink diberikan karpet merah oleh pemerintah. Pasalnya Indonesia butuh keberadaan Starlink.
Baca SelengkapnyaEkosistem penyelenggara internet akan terganggu jika Starlink beroperasi di perkotaan.
Baca SelengkapnyaTetap akan ada pro dan kontra ketika satelit Starlink masuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaBagaimanapun Starlink tetap teknologi yang memiliki kelemahan.
Baca SelengkapnyaTerdapat perbedaan kedudukan antara Starlink Global dan Starlink Indonesia. Begini perbedaannya.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga terus mendorong perluasan pembangunan infrastruktur digital lainnya.
Baca SelengkapnyaLayanan ini diperuntukkan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), badan usaha, layanan kesehatan, dan pemerintahan.
Baca SelengkapnyaStarlink tak bisa melenggang begitu saja di Indonesia tanpa syarat yang harus dipenuhi.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menanggapi beroperasinya Starlink bukan di wilayah 3T.
Baca SelengkapnyaKondisi operator seluler di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca Selengkapnya