Diduga hacker, Amerika tangkap warga Inggris
Merdeka.com - Seorang warga negara Inggris yang berada di Amerika ditangkap oleh otoritas setempat karena dianggap telah melakukan pelanggaran. Diduga, dirinya terlibat aksi hacking yang menyebabkan sistem pemerintah dan militer Amerika Serikat teracak-acak.
Seperti yang dilansir oleh BBC (28/10), pria Inggris berusia 28 tahun itu ditangkap di Suffolk dengan alasan terjerat undang-undang Computer Misuse Act. Namun, dirinya sebenarnya sudah dilepaskan Febuari lalu karena adanya jaminan uang.
Amerika Serikat sendiri menyatakan bahwa dirinya melakukan serangkaian serangan dengan menggunakan backdoor sehingga data yang tersimpan di komputer pemerintah pun tercuri. Tercatat, data mulai dari US Army, NASA, Environmental Protection Agency, dan banyak lainnya diduga dicuri oleh orang tersebut.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Bagaimana Hacker serang sistem pemilu? Ditemukan bahwa aktivitas yang sering dilakukan oleh pemerintah Rusia dan China adalah upaya untuk menghambat situs otoritas pemilihan, mengakses informasi pribadi pemilih, hingga memindai sistem pemilihan online untuk dicari kelemahannya.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Kenapa hacker menyerang negara-negara tertentu? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa hacker yang mengincar HP Donald Trump? Menurut laporan, hacker asal China sedang melancarkan serangan terhadap jaringan telekomunikasi di Amerika Serikat, dengan fokus pada ponsel calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, serta Senator JD Vance.
-
Apa yang diminta hacker dari pemerintah? Atas serangan itu pelaku meminta tebusan senilai USD8 juta atau Rp131 miliar (kurs Rp16.360) ke pemerintah.
Pria ini diduga bekerja dengan bantuan tiga orang lainnya. Hal ini terbukti dari sebuah percakapan online di sebuah forum keamanan situs di internet. Percakapan itu berkutat tentang target buruan yang akan mereka serang.
Aksi ini pun terbongkar setelah adanya kerjasama antara National Crime Agency dari Inggris dan FBI. NCA sendiri adalah tentara cyber yang baru saja dibentuk Inggris untuk menangani masalah kejahatan cyber yang beredar di wilayahnya.
Amerika Serikat sendiri sampai saat ini belum memiliki tentara cyber. Memang sedang dipersiapkan, namun saat ini tentara tersebut belum siap untuk berperang d medan yang sesungguhnya.
Tim Maurer dari Open Technology Institute, American Foundation, mengatakan tentara cyber harus sekuat tentara fisik karena konflik di ranah cyber tidak menutup kemungkinan mengarah ke konflik militer.
"Serangan seperti Solar Sunrise, yaitu menanam Malware Sniffer di dalam jaringan untuk menyalin password adalah merupakan serangan yang sangat berbahaya," ungkapnya dalam workshop mengenai History of Cyber Conflict di ajang IGF, Selasa (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengungkapkan, serangan siber server PDNS terdapat dua kemungkinan pelaku.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaHal ini menyusul aksi WNA asal Inggris yang merebut dan menabrakkan truk milik warga.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan alat sederhana untuk membobol ATM
Baca SelengkapnyaBenarkan Menteri AS sebut Kemenkominfo bodoh usai data nasional dihack? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaJika ditilik dari akun X @bjorkanism, Bjorka berasal dari Polandia di Kota Warsawa.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan keterangan publik dari Federal Bureau of Investigation (FBI).
Baca SelengkapnyaMenurut Hadi, penyelidikan perlu dilakukan agar mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaLockBit meminta tebusan sebesar 8 juta dollar agar server dipulihkan kembali
Baca Selengkapnya