Dilanda masalah finansial, CEO LeEco justru tak mau pulang ke China
Merdeka.com - LeEco, perusahaan asal China yang dikenal karena berbagai produknya seperti smartphone LeEco Le Pro3 yang mengusung spek papan atas serta mobil listrik LeSee Pro, sudah setahun lebih ini dikabarkan berjuang untuk lepas dari jeratan finansial.
Markas di AS yang dijual, suntikan dana, hingga pembekuan aset telah dilakukan namun keadaan finansial LeEco masih merah.
Meski keadaan LeEco yang demikian, sepertinya perusahaan asal China tersebut masih tak mau pulang kampung setelah penetrasinya ke pasar AS gagal.
-
Kenapa penjualan iPhone di China menurun? Setidaknya, terdapat dua alasan mengapa penjualan Apple di Tiongkok tersebut menurun.
-
Di mana pangsa pasar iPhone di China menurun? Apple keluar dari lima merek ponsel teratas di Tiongkok pada kuartal pertama tahun 2024, dengan pangsa pasar yang hanya 13,7 persen.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Kenapa Stasiun Luar Angkasa China rusak? 'Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,' ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
-
Siapa saja merek mobil China yang sudah di Indonesia? Setelah kehadiran Wuling, DFSK, Chery, dan BYD di Indonesia, banyak merek mobil China lainnya yang dikabarkan akan menyusul untuk memasuki pasar otomotif Tanah Air.
-
Apa yang dilelang selain cek Apple? Tidak hanya cek, beberapa barang peninggalan milik Apple seperti iPhone generasi pertama juga turut masuk dalam daftar lelang, dengan jumlah 15 penawar dan harga tertinggi USD 17.604 atau setara Rp 273 juta.
Bahkan melansir Engadget dan Reuters, sang pendiri LeEco bahkan menolak kembali ke China untuk keperluan investigasi keuangan perusahaan tersebut yang dianggap berbahaya oleh pemerintah China.
Sang CEO, Jia Yueting, diutus untuk pulang ke China oleh Securities Regulatory Commission atau Komisi Regulasi Efek China, untuk menyelidiki dan mencari solusi atas kebangkrutan tersebut.
Jia Yueting menyebut bahwa dirinya sedang berfokus untuk penggalangan dana bagi startup mobil listrik Faraday Future yang kini berafiliasi dengan LeEco. Yueting adalah salah satu investornya.
Alih-alih, ia mengirim saudaranya yakni Jia Yuemin untuk kembali ke China dan berurusan dengan yang berwenang di Negeri Tirai Bambu tersebut.
tanda-tanda runtuhnya LeEco sudah lama terjadi. Mei tahun lalu, LeEco secara resmi menyatakan bahwa perusahaan tersebut 'merumahkan' 325 karyawannya dari markas perusahaan di San Diego, California. Momen tersebut juga menandai bahwa ekspansi mereka di Amerika Serikat akan ditunda hingga situasi finansial dinyatakan aman.
Sebelumnya di bulan Maret, LeEco ingin menjual kantornya yang berdiri di atas 20 hektar lahan di Santa Clara, California.
Jauh sebelum itu, LeEco pun sudah kena masalah finansial. Di bulan November 2016, akibat keuangan yang semakin menipis Co-Founder LeEco, Jia Yueting menyatakan bakal memangkas gaji tahunannya sendiri. Tak lama kemudian ada kabar bahwa mereka baru saja mendapatkan dana baru senilai USD 600 juta untuk bisnis mobil listriknya.
Masalah finansial yang melanda LeEco ini diduga karena penetrasi super agresifnya di Amerika Serikat dengan berbagai produk cerdas.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rendahnya pemanfaatan pabrik dan persaingan yang menyebabkan terlalu banyak perusahaan merugi.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengira Samsung pelopor HP layar lipat. Tapi sesungguhnya bukan.
Baca SelengkapnyaHuman Horizon telah mengalami kesulitan keuangan yang berlarut-larut
Baca SelengkapnyaMeskipun penjualan EV di China meningkat, prospek pendapatan produsen kendaraan listrik tetap suram karena persaingan harga yang ketat.
Baca SelengkapnyaTak Seperti Wuling hingga BYD, Mobil Listrik Buatan Xiomi Belum Bisa Mengaspal di Indonesia
Baca SelengkapnyaMobil Listrik Pesaing Tesla dari China Kini Dilaporkan Bangkrut
Baca SelengkapnyaTesla juga menunda investasi di seluruh dunia akibat ketegangan Amerika-China.
Baca SelengkapnyaKonsumen asal China ini melaporkan bahwa mobil listrik yang sudah dipesannya hingga sebulan rusak.
Baca SelengkapnyaSetiap unit Xiaomi SU7 yang diproduksi ternyata memerlukan biaya sebesar US$ 9.200
Baca SelengkapnyaXiaomi akan meluncurkan mobil listrik SU7 di tahun depan.
Baca SelengkapnyaToyota memangkas ribuan karyawan di pasar China. Akibat penjualan mobilnya menurun.
Baca SelengkapnyaTernyata ini penyebab kekayaan Elon Musk turun Rp254 triliun dalam sehari.
Baca Selengkapnya