Dilarang bawa ponsel berkamera saat masuk bilik suara

Merdeka.com - Pemilu 2014 sudah siap digelar sebentar lagi, untuk itu ada aturan, khususnya di daerah Jembrana Bali yang tidak memperbolehkan siapa saja membawa ponsel berkamera pada saat memilih.

Pihak Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jembrana, Bali, melarang siapa saja yang akan melakukan pencoblosan membawa ponsel yang memiliki fitur kamera ke dalam bilik suara pada Pemilu 2014 mendatang.

Penggunaan ponsel berkamera pada saat mencoblos dan akhirnya digunakan sebagai bukti telah mencoblos atau memberikan suara terhadap pihak tertentu memang pernah terjadi di Pemilu tahun-tahun lalu.

Oleh karenanya, dengan dibuatnya aturan seperti itu bertujuan untuk menghindari terjadinya money politic.

"Nanti petugas nomor 4 di TPS akan mengawasi pemilih. Kalau ada pemilih yang membawa ponsel berkamera, harus dititipkan dulu kepada petugas," kata anggota KPU Kabupaten Jembrana, Kadek Suardana, di Negara, Bali, seperti dikutip dari Antara (02/03).

Menurut dia, sebagai bukti pemilih mencoblos nama calon anggota legislatif tertentu, sering kali ditunjukkannya dengan kamera ponsel.

"Kadang juga bukti di kamera ponsel itu digunakan untuk mendapat imbalan. Itu sudah 'money politics'. Selain itu yang terpenting, asas rahasia tidak terpenuhi," ujarnya.

Modus lain dengan menyobek bagian nama caleg yang dicoblos sebagai bukti bahwa coblosannya tidak sah.

"Suara yang dianggap sah adalah yang dicoblos dengan paku yang kami sediakan. Selain dari itu, baik disobek, maupun dilubangi dengan alat lainnya dianggap tidak sah," katanya.

Karena itu dia mengingatkan para pendukung caleg untuk menggunakan fasilitas yang sudah disediakan di TPS dan tidak menggunakan cara lain. (mdk/das)