Dilematika memerangi kejahatan seksual di era teknologi
Merdeka.com - Kejahatan seksual yang sering terjadi ini membuat banyak orang khususnya para orang tua was-was terhadap keselamatan anak mereka. Oleh karenanya dibutuhkan kewaspadaan tinggi akan maraknya aksi tersebut.
Kabid NIR Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Valens Riyadi, mengungkapkan pendapatnya terkait maraknya aksi pencabulan, pelecehan seksual sampai dengan kasus pedofilia saat ini.
Dia mengatakan bahwa satu hal yang patut diperhatikan orang tua adalah jangan membiarkan anak melanggar batas minimum dalam penggunaan suatu layanan di internet. Selain itu, orang tua juga wajib mendampingi anak-anak di bawah umur saat mereka mulai mengakses internet.
-
Bagaimana orang tua bisa lindungi anak dari kekerasan seksual online? Orang tua perlu memantau aktivitas online anak-anak, memberikan pendidikan mengenai keamanan di internet, serta menciptakan suasana yang aman dan terbuka untuk berdiskusi.
-
Apa yang perlu diajarkan kepada anak untuk mencegah kekerasan seksual? 'Ajarkan cara mengidentifikasi situasi yang berbahaya, menolak pendekatan pelaku, dan mencari bantuan ketika diperlukan,' kata Meita.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Kenapa orang tua perlu lindungi anak dari kekerasan seksual online? Dampak dari pelecehan seksual virtual sangat serius. Korban dapat mengalami trauma psikologis yang berkepanjangan, seperti depresi, kecemasan, dan perasaan rendah diri. Mereka juga berisiko menjadi sasaran perundungan atau diskriminasi.
-
Siapa yang berperan penting mencegah kekerasan seksual pada anak? 'Peran orang tua sangat besar, jadilah pendengar yang baik, usahakan jadi sahabat anak. Cari waktu berkualitas, sekarang banyak orang tua yang sibuk, padahal penting untuk mencari waktu berkualitas. Kadang, walaupun waktu banyak namun kurang berkualitas jadi kurang bisa mendukung edukasi yang diberikan pada anak,' kata Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A(K), M.Kes.
-
Kapan pelecehan seksual terjadi? 'Korban penyandang disabilitas sudah dewasa, keluarga mengecek korban ke rumah sakit dan ternyata betul hamil,' kata Tri di Cimahi, Selasa (3/9).
Sayangnya, dengan semakin tingginya teknologi dan maraknya penggunaan perangkat mobile yang dapat digunakan untuk mengakses internet di mana dan kapan saja, membuat para orang tua juga tidak dapat secara leluasa mengawasi anak-anak mereka.
Tidak hanya itu saja, beredarnya aplikasi chatting seperti sekarang ini juga menjadi salah satu sarana yang digunakan oleh para penjahat seksual dalam menjaring korbannya.
Valens berpendapat, "Kejahatan seksual sekarang ini melibatkan media online yang mana bukanlah sesuatu yang masuk dalam kategori pornografi. Sarana komunikasi yang wajar yang sering kali menjadi jembatan pelaku untuk menjerat korban. Beberapa media yang digunakan antara lain: email, sms, jejaring sosial, forum diskusi, aplikasi chatting dan masih banyak lagi."
Menjadi satu hal yang dilematis karena secara psikologis, anak-anak yang sudah mulai beranjak remaja atau juga dewasa akan merasa tidak senang apabila mendapatkan pengawasan khusus, terutama dalam hal akses internet oleh orang tua mereka. Di sisi lain, para orang tua ingin terus menjaga keselamatan anak-anak mereka.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Risma mengatakan, kemajuan teknologi beriringan dengan masalah sosial juga ikut berkembang.
Baca SelengkapnyaMencegah pencurian data pribadi dengan meningkatkan pengamanan mulai dari gadget sendiri.
Baca SelengkapnyaSaluran Telegram dengan lebih dari 220.000 peserta dilaporkan digunakan untuk membagikan gambar-gambar pornografi yang dihasilkan oleh AI.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital.
Baca SelengkapnyaPendidikan seks terhadap perlu disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak
Baca SelengkapnyaKunci utama dalam melindungi anak di era digital adalah membangun lingkungan yang aman dan protektif, terutama dari orang tua dan keluarga.
Baca SelengkapnyaLiterasi digital diharapkan mampu berperan penting untuk memberikan sosialisasit terkait pencegahan dan penekanan lonjakan angka judi online.
Baca SelengkapnyaPengembangan dalam bidang pertahanan tidak hanya terbatas pada pelatihan fisik, melainkan juga digitalisasi.
Baca SelengkapnyaEra digital menawarkan berbagai alternatif untuk memudahkan aktivitas manusia. Namun, ada tantangan dan risiko yang patut diwaspadai.
Baca SelengkapnyaMenjaga generasi muda dari radikalisasi memerlukan pendekatan komprehensif dan sinergi berbagai pihak. Termasuk keluarga, masyarakat, dan negara.
Baca SelengkapnyaPendidikan seksual harus diterapkan sebagai langkah awal untuk memberikan pemahaman dasar pada anak
Baca SelengkapnyaPerkembangan tekhnologi yang berkembang dengan pesat, melahirkan berbagai inovasi untuk masyarakat.
Baca Selengkapnya