Diprediksi Akan Ada Badai Matahari, Ini Penjelasan dan Bahayanya!
Merdeka.com - Website informasi aktivitas matahari Spaceweather.com menyebut bahwa akan terjadi badai matahari pada Jumat (15/3/2019) waktu Inggris (atau perkiraan kasar hari Sabtu waktu WIB).
Melansir websitenya, Badai ini adalah dampak dari lubang di atmosfer terluar matahari yang berlubang besar dengan "bentuk seperti ngarai (canyon)". Lubang ini melepaskan rentetan sinar kosmik dan disebut sedang mengarah ke Bumi.
Jika ditanya soal bahaya dari badai ini, website tersebut menyebut bahwa badai ini tak berbahaya. Meski demikian, ada beberapa dampak yang cukup berarti. Disebut, GPS akan tak berfungsi, sinyal seluler dan televisi digital akan terganggu selama sesaat.
-
Apa dampak yang bisa ditimbulkan oleh Badai Matahari? Badai matahari seperti ini dapat memiliki dampak yang bervariasi, mulai dari munculnya cahaya utara hingga pemadaman radio frekuensi tinggi dan gangguan pada satelit komunikasi serta GPS.
-
Mengapa badai matahari berbahaya? Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Frontiers in Astronomy and Space Sciences mengungkapkan, badai matahari yang berpotensi merusak dapat menimbulkan malapetaka pada infrastruktur penghantar listrik, seperti jaringan pipa.
-
Apa yang terjadi akibat badai matahari? Badai besar ini juga telah mencapai satelit Deep Space Climate Observatory dan Advanced Composition Explorer yang berada pada jarak 1,6 juta km dari Bumi, sekitar 15 hingga 30 menit sebelumnya.
-
Apa yang menyebabkan badai matahari? Badai matahari ini mengeluarkan suar X9.05 yang memancarkan radiasi dengan energi tinggi.
-
Mengapa badai matahari berdampak pada Bumi? Dampak Bagi Bumi Dikutip dari laman Space pada Senin (21/10), aktivitas Matahari memiliki dampak signifikan terhadap cuaca luar angkasa. Pengaruh ini dapat berimbas pada satelit serta astronaut yang berada di luar angkasa. Selain itu, kondisi ini juga dapat memengaruhi sistem komunikasi dan navigasi seperti radio dan GPS, serta jaringan listrik di Bumi.
Minimnya risiko ini karena medan magnet Bumi memang dapat melindungi umat manusia dari rentetan radiasi. Meski demikian, satelit yang berada di ruang angkasa bisa terkena dampak karena hantaman panasnya atmosfer Bumi yang terpapan badai matahari. Jadi, teknologi berbasis satelit yang kita gunakan akan sedikit terdampak.
Disebut juga di website tersebut, jumlah radiasi yang tinggi dari badai matahari juga memberi sedikit risiko terhadap kanker. Namun hal ini tidak mendapat dukungan dan penjelasan ilmiah dari ilmuwan.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir akan terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaIndonesia yang merupakan negara khatulistiwa terbilang lebih minim terkena dampak.
Baca SelengkapnyaBadai Matahari itu memicu pemadaman radio gelombang pendek di wilayah Afrika dan Eropa. Lalu, adakah dampak bagi manusia?
Baca SelengkapnyaJakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang
Baca SelengkapnyaKondisi suhu panas sudah mulai melanda Sumatera Utara, Aceh, Jawa Timur, dan Bali
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaBMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Baca SelengkapnyaAda pula peringatan mengenai hujan yang disertai dampak seperti banjir
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaIlmuwan memperingatkan kembali fenomena badai matahari yang akan terjadi.
Baca Selengkapnya