Diprediksi, Harga Smartphone 5G di Akhir Tahun ini Sudah 3 Jutaan

Merdeka.com - Di tengah pandemi virus corona yang terjadi, Vivo justru sedikit berjaya.
Bagaimana tidak, melansir laporan dari VP sekaligus presiden operasi area Tiongkok yakni Liu Hong yang dikutip Gizmochina, disebut bahwa penjualan Vivo pada Maret ini sudah naik 10 persen dibanding tahun lalu, meski ada corona.
Ia juga menyebut bahwa epidemi virus corona telah terkendali di Tiongkok dan lebih dari 80 persen tenaga kerja pabrik Vivo telah kembali bekerja dan lini produksinya meningkat luar biasa, yakni lebih dari 90 persen output.
Namun selain soal produksi di pabrik berbasis Tiongkok yang membaik, Liu juga berbicara soal smartphone 5G.
Kapasitas Produksi 5G Meningkat
Bos Vivo tersebut menyebutkan bahwa kapasitas produksi smartphone 5G dari perusahaannya setiap hari melebihi 100.000 unit pada pertengahan Maret ini.
Lebih menariknya, ia memprediksi bahwa harga smartphone 5G akan turun menjadi 1.500 yuan, yang mana jika dikurskan hanya Rp3,2 juta. Hal ini bakal terjadi di kuartal keempat tahun ini, atau akhir tahun ini.
Vivo sendiri telah merilis tiga smartphone 5G tahun ini, Vivo Z6, iQoo 3, dan Vivo NEX 3S. Liu juga menyebut bahwa permintaan smartphone 5G jauh melebihi harapan, dan penjualannya lebih tinggi dari target.
Pangsa pasar 5G Vivo di kuartal terakhir 2019 pun termasuk yang baik, dengan meraih 13,7 persen pangsa pasar, di bawah Huawei dengan 20,2 persen.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya