Disebut Terlalu Mahal, iPhone Dilaporkan Kurang Laku di Negara Berkembang
Merdeka.com - Sudah tak bisa dimungkiri kalau iPhone adalah produk eksklusif yang memasang banderol cukup mahal. Namun di luar deretan fitur dan spesifikasi yang papan atas, ternyata harga yang mahal ini bisa jadi faktor kegagalan penjualan iPhone di suatu regional.
Dalam laporan terbaru dari The Wall Street Journal, iPhone terbukti kurang sukses di pasar India.
India sendiri merupakan salah satu pasar terbesar pengguna smartphone di dunia, dengan tahun 2018 saja, ada 40 juta orang yang baru pertama kali menggunakan smartphone. Angka ini merupakan angka fantastis bagi sebuah perusahaan untuk merebut pasar.
-
Di mana pangsa pasar iPhone di China menurun? Apple keluar dari lima merek ponsel teratas di Tiongkok pada kuartal pertama tahun 2024, dengan pangsa pasar yang hanya 13,7 persen.
-
Kenapa penjualan iPhone di China menurun? Setidaknya, terdapat dua alasan mengapa penjualan Apple di Tiongkok tersebut menurun.
-
Komponen apa yang bikin iPhone mahal? Apple menghabiskan USD 26,25 miliar untuk penelitian dan pengembangan pada tahun fiskal 2022, meningkat sekitar empat miliar dari total tahun 2021.
-
Kenapa Apple I jadi mahal? Mengutip TurboFuture & AFP, Rabu (17/7), hanya sekitar 200 unit yang pernah dibuat, menjadikannya komputer Apple paling langka dan paling berharga yang pernah ada.
-
Apa penyebab iPhone bukan ponsel tercanggih? Apple hanya memberikan SoC terkuat tersebut pada iPhone seri Pro. Hal tersebut membuat masyarakat Tiongkok melihat bahwa iPhone bukanlah ponsel terbaik yang bisa dibeli saat ini.
-
Bagaimana Samsung mempengaruhi penjualan iPhone bekas? Mengutip TechSpot, Senin (29/1), Samsung mungkin mengalahkan Apple dalam hal pengiriman ponsel pintar global, namun iPhone mendominasi pasar rekondisinya.
Sayangnya, WSJ menyebut bahwa 95 persen dari angka tersebut memilih smartphone dengan harga di bawah 500 dollar. Fakta ini membanting Apple dalam pertarungan tersebut dengan merek-merek seperti Xiaomi dan juga OnePlus yang jadi juaranya.
iPhone Kurang Disukai di Negara Berkembang
Selama ini memang sudah jadi bagian dari strategi Apple untuk merilis produk papan atas. Strategi ini berjalan mulus di sebagian besar negara, namun tidak semulus itu di negara berkembang.
Ambil contoh di India, keinginan untuk membangun toko fisik Apple Store di negeri Hindustan tersebut terhalang beberapa hal: mulai dari komponen lokal 30 persen hingga prosentase pengguna Apple di India yang masih minim.
Dari laporan WSJ pada Februari lalu, pengguna smartphone dari India atau Asia Tenggara, kini lebih menyukai model yang ditawarkan smartphone besutan negeri Tirai Bambu seperti Xiaomi, serta Oppo dan Vivo.
Smartphone besutan China sendiri memang 'membuang' banderol harga mahal untuk bersaing dengan smartphone yang mengusung titel flagship seperti Apple iPhone XS dan XS Max yang mengusung fitur papan atas.
Meski demikian, karena target pasar yang unik dan beragam, smartphone besutan China ini menawarkan banyak aspek menarik seperti bodi metal yang kuat, baterai dengan ketahanan luar biasa, serta fitur kamera depan selfie yang kini juga banyak disukai.
Hal ini berpengaruh besar ke tumbangnya Apple di negara berkembang, dan data telah membuktikannya. Menurut fitma riset Canalys, di China, saat ini Apple menguasai hanya 8 persen pasar. Angka ini turun dari 13 persen di 2015 lalu.
Di India yang kini jadi pasar smartphone terbesar kedua di dunia setelah China, Apple hanya menguasa 2 persen pasar sejak 2013 lalu, dan angka ini makin menurun jika melihat data dari kuartal terakhir 2017 kemarin.
Di Indonesia, Apple hanya dipakai 1 persen dari pengguna smartphone tanah air. Angka ini anjlok dari 3 persen di 2013 silam. Data serupa juga terlihat di Filipina dan Thailand, serta statis di Malaysia dan Vietnam.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri akan melakukan shut down atau pemblokiran terhadap 191.000 handphone yang terdata menggunakan IMEI ilegal.
Baca SelengkapnyaDPR usulkan agar iPhone dkk diblokir, lantaran Apple minta syarat agar mereka mau berinvestasi.
Baca SelengkapnyaAda dua alasan mengapa orang-orang di China enggan pakai Apple.
Baca SelengkapnyaEks Mendag bongkar biaya produksi satu unit iPhone yang ternyata sangat murah.
Baca SelengkapnyaTren yang sedang berkembang daripada beli iPhone baru mending bekas.
Baca SelengkapnyaiPhone seri 15 kini telah resmi dipasarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDikutip dari laman CIRP – Apple Report dan GizChina, Kamis (7/3), banyak pemilik Android yang membeli iPhone yang bukan keluaran terbaru.
Baca SelengkapnyaDiskon besar-besaran ini dilakukan Apple untuk menggairahkan kembali penjualan iPhone 15 Pro di China.
Baca SelengkapnyaKetika baru pertama kali dijual di Indonesia, harga iPhone 11 64 GB adalah Rp12.999.000,00.
Baca SelengkapnyaKementerian Perindustrian telah melarang penjualan smartphone Google Pixel, menyusul langkah serupa terhadap iPhone 16 Series.
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa iPhone 15 tak laku di China.
Baca SelengkapnyaiPhone identik dengan harga mahal. Nah, berikut adalah komponen yang menyumbang mahalnya harga HP Apple ini,
Baca Selengkapnya