Diserang peretas, situs Divkum Polri lumpuh 4,5 jam
Merdeka.com - Tak ada satu pun situs yang aman di dunia ini. Ini termasuk situs penegak hukum seperti Polri.
Menurut pantauan merdeka.com (16/5), diketahui bahwa situs Divisi Hukum Mabes Polri baru saja diserang oleh para peretas. Diperkirakan, serangan ini berlangsung sejak pukul 07:00 hingga 11:30 WIB.
Serangan ini pun terlihat dengan adanya latar belakang berwarna hitam di situs http://divkum.polri.go.id ini. Selain itu, terdapat gambar topeng dengan tangisan darah dan tulisan bahwa situs ini telah diretas oleh Jember Hacker Team.
-
Bagaimana cara membuka website? Untuk melihat website membutuhkan browser (misalnya, Internet Explorer , Edge , Safari , Firefox , atau Chrome ). Misalnya, Anda membaca halaman web ini menggunakan browser. Setelah berada di browser, Anda dapat membuka situs web dengan memasukkan URL di bilah alamat.
-
Apa itu website? Pengertian website adalah lokasi pusat halaman web yang saling terhubung dan diakses dengan mengunjungi halaman rumah dari website menggunakan browser. Misalnya, URL alamat website merdeka.com adalah https://www.merdeka.com/. Dari beranda kami, Anda bisa mendapatkan akses ke salah satu halaman web (beranda) yang terdapat di website kami.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Kapan membuka website? Untuk melihat website membutuhkan browser misalnya, Internet Explorer, Edge, Safari , Firefox, atau Chrome. Misalnya, Anda membaca halaman web ini menggunakan browser. Setelah berada di browser, Anda dapat membuka situs web dengan memasukkan URL di bilah alamat.
Selain itu, ada pula teks bergerak di bawahnya yang mengambil dua buah ayat dari Al-Quran dari Surat Al-Anaam 162-163. Tidak diketahui apa maksud dari penulisan ayat ini.
Patut diketahui, Jember Hacker team sendiri bukanlah wajah baru dalam dunia peretasan nasional. Sebelumnya, melalui salah satu hackernya bernama Wildan, kelompok peretas ini berhasil memasuki situs presidenSBY.info. Hal ini pun membuat Wildan harus membayar mahal perbuatannya dengan menghadapi ancaman penjara antara 6-10 tahun.
Menkominfo Tifatul Sembiring sendiri pernah menyatakan bahwa Jember Hacker Team pernah meretas lebih dari lima ribu situs selain milik SBY, jika tidak ditanggulangi, maka akan berbahaya. "Ini patut diwaspadai, karena ada suatu negara, yaitu Estonia, yang lumpuh gara-gara serangan hacker yang masif," tuturnya.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Bawaslu Makassar, Abdillah Mustari membenarkan domain website Bawaslu Makassar diretas. Hanya saja peretasan sudah dilakukan sejak lama.
Baca SelengkapnyaPolri masih melakukan asesmen atau pengumpulan data guna mengungkap penyebab lumpuhnya (down) server PDN pada Kementrian Kominfo.
Baca SelengkapnyaPeretasan situs NTMC Polri itu terjadi selang dua hari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo akan memberantas kasus judi online secara serius.
Baca SelengkapnyaSekjen mengatakan, nantinya video lama secara bertahap akan pindah ke akun baru tersebut.
Baca Selengkapnya“Yaa mungkin banyak pihak akses ya,” kata Komisioner KPU RI, Afifuddin
Baca SelengkapnyaData-data yang terenkripsi oleh ransomware LockBit Brainchiper tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaPihak DPR sedang melakukan perbaikan agar website DPR bisa kembali diakses.
Baca SelengkapnyaLembaga pemerintah pengguna PDSN 2 berangsur memulihkan sistem layanan yang terdampak.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaMenurut Hadi, penyelidikan perlu dilakukan agar mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaBadan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengidentifikasi bahwa ada kemungkinan laman tersebut telah diretas
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie memastikan keamanan data masyarakat.
Baca Selengkapnya