Ditanya kelanjutan OTT lokal, Menkominfo cuma senyum
Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) berencana akan membantu mengembangkan pemain Over The Top (OTT) lokal. Namun, hingga saat ini belum diketahui siapa saja OTT lokal yang akan terlibat.
Yang jelas, kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, pihaknya telah menentukan kriteria untuk OTT lokal yang akan diajak bekerja sama dengan operator selular.
"Udah dapat kriterianya, kok. Setahu saya akan mulai dengan yang lima, kemudian mereka punya kriteria. Kalau yang sudah mencapai berapa juta account customernya, itu akan dilepas. Gitu loh. Nanti cari yang yang baru lagi dengan pertimbangan dari kriteria tersebut," ujarnya saat ditemui seusai acara peluncuran ukmmarket.co.id di Jakarta, Rabu (11/11).
-
Kenapa regulasi OTT penting untuk industri seluler? Pasalnya belum ada regulasi yang mengatur terkait hal tersebut, sehingga sejumlah dampak dikhawatirkan dapat berpotensi merusak kestabilan industri seluler di Indonesia.
-
Bagaimana OTT mempengaruhi pendapatan operator seluler? Efek Gunting kehadiran OTT ini pada satu sisi menaikan traffic penggunaan pada penyedia layanan seluler di Indonesia. Akan tetapi, pada sisi lainnya meskipun traffic dari pengguna akan naik, pendapatan yang dihasilkan akan datar dan sama saja. Sebab, nilai yang masuk itu diterima oleh OTT, bukan penyedia layanan seluler.
-
Apa yang diharapkan dari komitmen Menkominfo? Abi Rekso selaku Sekretaris Eksekutif Said Aqil Siroj Institute, berharap sikap dan komitmen Menteri Kominfo yang baru ini konsisten.
-
Apa dampak OTT terhadap pendapatan operator seluler? 'Apa sih dampaknya? Kalau kita lihat dalam 5-7 tahun terakhir penurunan dari pendapatan sms. Kalo kita lihat secara global ancaman terhadap operator ini juga terjadi di seluruh dunia,' Sigit juga menambahkan terdapat setidaknya beberapa dampak yang akan dipengaruhi oleh ketidakadaan regulasi yang mengatur operasional OTT di Indonesia.
-
Kenapa Menkominfo ingin membuat regulasi khusus untuk kecepatan internet? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
-
Apa saja yang Telkom siapkan untuk KTT ASEAN? Demi menyukseskan penyelenggaraan KTT ke-43, TelkomGroup telah menyiapkan infrastruktur jaringan telekomunikasi dengan total kapasitas bandwidth 27,7 Gbps serta jalur yang beragam dan saling backup Keseluruhan layanan ini akan didukung oleh 242 personel baik di posko, area konferensi hingga lapangan untuk memastikan kualitas layanan tetap prima selama kegiatan berlangsung.
Meskipun demikian, Rudiantara masih enggan mengatakan OTT lokal mana saja yang akan diajak kerja sama oleh operator selular.
"Bukannya udah bicarain sama teman-teman ATSI? Kalau begitu, tunggu sajalah. Nanti ada saatnya. Tapi yang jelas, kita support lah nanti OTT lokal yang terpilah," ujar pria kelahiran Bogor tersebut sambil tersenyum.
Sebelumnya, Menkominfo pernah mengatakan ada sekitar tujuh OTT lokal yang akan difasilitasi seperti Sebangsa dan Imes. Bahkan dirinya telah mempertemukan OTT lokal dengan para operator telekomunikasi.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak tugas menanti Menkominfo pilihan Presiden Prabowo, salah satunya di sektor telekomunikasi.
Baca SelengkapnyaLayanan Over The Top (OTT) seperti Google dan Meta, masih menjadi permasalahan hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi menganggap Starlink justru lebih cocok di wilayah rural.
Baca SelengkapnyaSejauh ini Starlink belum ada kejelasan melayani pasar retail Indonesia.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/6).
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menanggapi beroperasinya Starlink bukan di wilayah 3T.
Baca Selengkapnya“UMKM kan tidak mati, mereka bisa jual di banyak channel selain TikTok," kata Menkop Teten.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi dengan santai meminta sejumlah pihak tak perlu takut dengan kehadiran Starlink.
Baca SelengkapnyaGara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca SelengkapnyaKondisi operator seluler di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaIndustri halo-halo sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah harus hadir dengan terobosan regulasi.
Baca Selengkapnya