Divisi smartphone milik Sony bakal gulung tikar?
Merdeka.com - Kabar buruk bagi para pecinta smartphone Xperia, Sony dikabarkan membuka opsi untuk menutup divisi smartphone dikarenakan market share yang didapat tak cukup menggiurkan.
Menurut laporan dari Reuters (13/1), pihak Sony sendiri tak tertutup untuk melakukan gagasan tersebut. CEO Sony Kazuo Hirai baru-baru ini juga membuat pernyataan di CES 2015 yang menunjukkan bahwa kemungkinan penutupan divisi smartphone Sony bisa saja terjadi. "Bisnis elektronik secara umum, bersama dengan hiburan dan keuangan, akan terus menjadi sektor yang penting. Namun, ada beberapa sektor yang perlu dijalankan dengan hati-hati, misalnya TV atau perangkat mobile," ungkap Kazuo Hirai.
"Sektor bisnis mobile dan TV bisnis keduanya membutuhkan perbaikan drastis. Tanpa reformasi drastis seperti merger atau aliansi, keduanya akan berada di zona merah tiga tahun dari sekarang." tambahnya.
-
Apa keuntungan fantastis Sony? Dengan hasil ini, pendapatan Sony mengalami kenaikan sebesar 9 persen, sedangkan laba operasi melonjak 73 persen menjadi 445,1 miliar yen, setara dengan USD 2,91 miliar atau Rp 45,7 triliun.
-
Siapa yang memimpin Sony dalam menghadapi pengkhianatan Nintendo? Norio Ohga, presiden Sony pada saat itu, marah besar. Ia murka dengan pengkhianatan Nintendo.
-
Bagaimana Sony meningkatkan pendapatannya? Sony optimis dapat meningkatkan pendapatannya sedikit lebih banyak, terutama dengan adanya konsol baru yang lebih mahal menjelang momen Natal.
-
Kenapa Sony Mistury ke luar negeri? Keberangkatannya bukan untuk menemani sang Presiden dalam kunjungan kerja. Ia rupanya akan melanjutkan pendidikan di luar negeri.
-
Kapan Sony menjual PS5 Pro? Setelah peluncuran PlayStation 5 Pro (PS5 Pro), Sony mengumumkan bahwa mereka telah menjual sebanyak 65,5 juta unit PlayStation 5 (PS5) hingga akhir kuartal kedua tahun 2024.
-
Bagaimana solusi yang ditawarkan? Dari depo ini sosialisasi mengolah sampah dari rumah masih belum maksimal. Di depo pun masih banyak yang membuang secara tercampur organik dan non organik,' katanyaBelakangan, sampah yang menumpuk kemudian tetap dibuang di Piyungan namun dengan skala yang amat terbatas. Pembuangan hanya dilakukan saat masa darurat, di area yang sudah disiapkan secara khusus.
Meski pernyataan tersebut bukan konfirmasi pasti jika Sony akan menjual divisi TV atau mobile-nya, namun hal ini menunjukkan jika CEO Sony terbuka untuk merevitalisasi divisi-divisi di perusahaannya.
Melihat perkembangan pasar smartphone secara global di tahun lalu, wajar jika Sony mulai merasa khawatir dengan prospek bisnis mobilenya. Terlebih setelah adanya invasi pabrikan smartphone asal China seperti Oppo dan Xiaomi yang berhasil merangsek menjadi pemain besar dengan smartphone Android murah du pasaran.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.
Baca SelengkapnyaGoogle terus melakukan efisiensi karyuawan karena ingin mengubah arah perusahaan.
Baca SelengkapnyaPerkembangan Mobil Listrik China Ugal-ugalan, Bikin Khawatir Pabrikan Jepang?
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar HP Android yang tak bisa lagi pakai WhatsApp tahun depan.
Baca SelengkapnyaPerangkat tersebut tidak memiliki kemampuan perangkat keras untuk mendukung fitur dan fungsi aplikasi yang terus berkembang.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tenaga kerja yang dilakukan di beberapa operasi luar negeri merupakan hal rutin.
Baca SelengkapnyaDua pabrikan Jepang yakni Honda dan Nissan siap bekerja sama untuk berkompetisi dengan penguasa EV.
Baca SelengkapnyaToshihiro Mibe selaku CEO Honda kesulitan menjawab pertanyaan terkait manfaat merger dengan Nissan.
Baca SelengkapnyaSejak awal tahun, CEO Google telah mengabarkan akan terjadi PHK lebih banyak tahun ini.
Baca SelengkapnyaPOCO memastikan gangguan minimal bagi pelanggan yang sudah ada saat situs resminya ditutup.
Baca SelengkapnyaPerubahan ini mencerminkan bagaimana AI menggantikan lapangan kerja di industri.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah HP-HP yang dipastikan tidak bisa lagi memakai WhatsApp.
Baca Selengkapnya