Drama 7 hari peretasan situs Polri berakhir
Merdeka.com - Pagi ini, setelah seminggu diserang peretas, situs www.polri.go.id sudah pulih dan bisa diakses lagi.
Selain situs utama Polri tersebut, tiga situs lainnya menjadi sasaran dedemit maya, yaitu www.divkum.polri.go.id, www. polda.jatim.go.id, dan www.penerimaan.polri.go.id.
Berikut ini adalah kronologi peretasan situs Polri.
-
Bagaimana cara mengembalikan HP yang di hack? Langkah ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada sisa-sisa serangan yang tersisa pada perangkat.
-
Bagaimana cara memulihkan sistem dan data setelah serangan ransomware? 'Keenam, fokus pada pemulihan sistem dan data yang terpengaruh ke kondisi sebelum terjadinya insiden. Tim harus memastikan bahwa semua sistem yang dipulihkan telah diperiksa dan aman untuk digunakan kembali. Proses ini mungkin melibatkan restorasi data dari backup, pengujian integritas sistem, dan verifikasi bahwa semua kerentanan yang dieksploitasi telah diperbaiki,'
-
Apa yang dilakukan setelah serangan ransomware? Langkah pertama yang harus dilakukan saat terjadi kebocoran data adalah mengendalikan penyebarannya. Perlu dilakukan isolasi terhadap sistem yang terpengaruh dari jaringan untuk mencegah penyebaran malware atau Unauthorized Acces yang lebih buruk.
-
Apa yang dilakuin hacker di PDN Surabaya? Terbaru, Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 di Surabaya yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terkena ransomware. Akibatnya data-data yang berada di dalamnya terkunci.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
16 Mei 2013
07:00 WIB: Situs Divisi Hukum Kepolisian Republik Indonesia terkena serangan hacker. Tampilan depan situs Divhum POLRI berganti rupa dengan gambar seseorang memakai topeng putih dengan background hitam. Walaupun belum diketahui apa maksud dari serangannya tersebut, namun kelompok peretas ini dengan 'sukarela' memberitahukan identitas mereka, yaitu Jember Hacker.
11:30 WIB: Peretasan situs Divisi Hukum Polri berakhir.
12:00 WIB: Situs Kepolisian Daerah Jawa Timur mendapat serangan juga, namun tidak merusak tampilan layar, hanya mengganti domainnya saja. Semula situs Kepolisian Daerah Jawa Timur ini memiliki nama alamat www.jatim.polri.go.id dan kini telah berubah menjadi http://polda.masansoft.com. Penggantian domain itu membuktikan peretas sudah masuk ke level admin dan bisa mengubah situs sesuka hatinya.
17 Mei 2013
15:00 WIB: Ajakan untuk meretas situs kepolisian RI secara massal (www.polri.go.id) ternyata dikampanyekan di Facebook oleh akun yang menamakan dirinya Pembela Tauhid. Tak hanya ajakan, akun tersebut juga memberikan petunjuknya pada pengguna Facebook awam sekalipun.
Ajakan itu sendiri mulai menyebar di Facebook pada Kamis (17/5). Dalam pesan dari pemilik akun menyebutkan bahwa situs Polri sudah down 40 persen yang bisa dicek di http://www.status.ws/www.polri.go.id.
23:00 WIB: Situs Kepolisian Daerah Jawa Timur masih belum pulih dari serangan peretas.
18 Mei 2013
16:00 WIB: Situs Kepolisian Republik Indonesia Divisi Hukum di laman http://divkum.polri.go.id kembali diserang. Begitu situs dibuka, yang tampil adalah gambar kartun polisi dan tulisan "hacked by larcenciels." Di bawah tulisan tersebut terdapat juga tulisan sila ke-5 Pancasila yang berbunyi: "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia."
23:00 WIB: Situs Kepolisian Daerah Jawa Timur masih belum pulih dari serangan peretas.
19 Mei 2013
07:00 WIB: Situs Kepolisian RI di www.polri.go.id tumbang. Situs tersebut sama sekali tidak bisa diakses dan yang tampil di laman tersebut adalah "The connection was reset".
20 Mei 2013
Situs www.polri.go.id masih tumbang dan tidak bisa diakses
21 Mei 2013
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengaku siap membantu kepolisian dalam melacak pembobol situs-situs Polri. Namun, asosiasi tersebut mengaku belum menerima permintaan bantuan dari kepolisian. Hingga hari ini, situs www.polri.go.id masih belum bisa diakses.
22 Mei 2013
Situs www.polri.go.id masih tumbang. ID-SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure) menyesalkan Kepolisian RI yang tidak membuka diri terhadap peretasan sejumlah situsnya dalam lima hari terakhir.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo mengaku kesal setelah mengetahui situs Polri disusupi dedemit maya dan akan mengejar pelakunya.
23 Mei 2013
08:00 WIB: Situs Kepolisian RI di www.polri.go.id sudah pulih kembali
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peretasan situs NTMC Polri itu terjadi selang dua hari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo akan memberantas kasus judi online secara serius.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaPolri masih melakukan asesmen atau pengumpulan data guna mengungkap penyebab lumpuhnya (down) server PDN pada Kementrian Kominfo.
Baca SelengkapnyaSekjen mengatakan, nantinya video lama secara bertahap akan pindah ke akun baru tersebut.
Baca SelengkapnyaPihak DPR sedang melakukan perbaikan agar website DPR bisa kembali diakses.
Baca SelengkapnyaAriandi mengatakan, BSSN dan DPR telah melakukan koordinasi dengan Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu Makassar, Abdillah Mustari membenarkan domain website Bawaslu Makassar diretas. Hanya saja peretasan sudah dilakukan sejak lama.
Baca SelengkapnyaPolri tidak menyerah begitu saja dengan kasus peretasan PDN.
Baca SelengkapnyaDitjen Imigrasi memastikan seluruh layanan terkait keimigrasian telah pulih 100 persen.
Baca SelengkapnyaPolri menyatakan masih mengkaji penanganan kasus peretasan atau hacking terhadap PDN yang terjadi beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaSAFEnet menyebut, terdapat sedikitnya 282 instansi pemerintah pengguna PDNS yang terdampak serangan siber tersebut.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam menegaskan sedang melakukan mitigasi untuk mengantisipasi dampak lanjutan pasca kebocoran data tersebut.
Baca Selengkapnya