Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dua riset teknologi ini berpotensi tapi kurang perhatian selama 2015

Dua riset teknologi ini berpotensi tapi kurang perhatian selama 2015 Ilustrasi kanker. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Rashevskyi Viacheslav

Merdeka.com - Sejatinya, hasil penelitian di Indonesia banyak, namun sedikit sekali yang bisa bersinergi dengan industri terkait. Hal ini yang kemudian digenjot oleh pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (KemenristekDikti) agar hasil riset-riset negeri ini bisa dikomersialisasi.

"Kita harapkan bisa sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di tahun 2019 sudah ada 350 inovasi teknologi yang sudah scale up dengan industri," ujar Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (MenristekDikti), Muhammad Nasir pada suatu kesempatan.

Ambisinya itu, bukanlah tanpa rintangan menghadang. Tak mudah memang mensinergikan hasil riset dengan industri, hal itu haruslah sesuai dengan kebutuhan industri. Jika tidak, maka sia-sia sudah hasil riset tersebut tak dilirik sama sekali. Oleh sebab itu, pemerintah terus mewanti-wanti para peneliti untuk melakukan riset sesuai dengan kebutuhan industri.

Namun sayangnya, ada beberapa hasil riset yang memiliki potensi tetapi kurang diperhatikan oleh pemerintah. Berikut hasil riset yang berpotensi tapi kurang perhatian.

Mobil listrik Selo

Mobil listrik Selo ini merupakan karya dari Ricky Elson. Mobil listrik Selo ini merupakan proyek ambisius Ricky bersama mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Mereka berdua, ingin jika Indonesia bisa memproduksi massal karyanya ini di Indonesia.

Namun, mimpi mereka harus terkubur lantaran mobil listrik buatan Ricky sempat dinyatakan tak lolos uji emisi. Hal ini pun membuat langkah mobil Selo untuk diproduksi masal semakin berat. Bahkan, Ricky pernah menuturkan dalam akun Facebook pribadinya untuk melanjutkan proyek tersebut dengan negara tetangga.

Alat penyembuh kanker

Alat penyembuh kanker ini merupakan hasil kajian riset dari Warsito P Taruno selama 15 tahun lamanya. Tak ingin sia-sia, dia pun mengembangkan hasil kajiannya itu untuk penerapan medis. Teknologi tersebut bernama ECCT (Electro-Capacitive Cancer Therapy).

Alhasil, melalui penemuannya itu, sebagian besar orang yang divonis kanker, sembuh dan dapat melanjutkan kehidupannya. Namun sayangnya, beberapa waktu lalu, ada sebuah lembaga pemerintah yang ingin menghentikan hasil risetnya. Sontak, hal tersebut pun langsung dikeluhkesahkan oleh Warsito melalui akun Facebook pribadinya.

Namun, entahlah, tiba-tiba instansi tersebut mempersilakan dirinya untuk melanjutkan risetnya kembali dan bahkan bekerjasama. Persoalan ini pun lantas didengar oleh MenristekDikti, Muhammad Nasir hingga mengunjungi tempat risetnya di Serpong. MenristekDikti pun mengatakan agar hasil inovasinya terus dilanjutkan. (mdk/lar)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Inovasi Teknologi yang Menarik, Tapi Tidak Terlalu Penting dan Akhirnya Sia-sia
5 Inovasi Teknologi yang Menarik, Tapi Tidak Terlalu Penting dan Akhirnya Sia-sia

Berikut inovasi teknologi teraneh buatan manusia sepanjangan zaman.

Baca Selengkapnya
Pengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Pengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor

Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam penerapan ekonomi hijau.

Baca Selengkapnya
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor

DPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru

Baca Selengkapnya
Daftar Negara yang Punya Anggaran Riset Super Jumbo, Indonesia Jadi Sorotan
Daftar Negara yang Punya Anggaran Riset Super Jumbo, Indonesia Jadi Sorotan

Berikut adalah deretan negara-negara yang memiliki dana riset terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Kenapa Penerapan Jaringan 5G Terkesan Lama di Indonesia? Ini Jawabannya
Kenapa Penerapan Jaringan 5G Terkesan Lama di Indonesia? Ini Jawabannya

Ada beberapa alasan mengapa penerapan 5G terkesan lama.

Baca Selengkapnya
Serius Bangun Sains & Teknologi, Ganjar-Mahfud akan Kumpulkan Para Ilmuwan
Serius Bangun Sains & Teknologi, Ganjar-Mahfud akan Kumpulkan Para Ilmuwan

Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD bertekad mempercepat penguasaan sains dan teknologi melalui percepatan riset dan inovasi berdikari.

Baca Selengkapnya
Tiga Faktor Ini Jadi Biang Keladi Jaringan 5G di Indonesia Mentok
Tiga Faktor Ini Jadi Biang Keladi Jaringan 5G di Indonesia Mentok

Berikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.

Baca Selengkapnya
Mengapa Fosil Dinosaurus Tidak Pernah Ditemukan di Indonesia? Alasannya Ternyata Klasik
Mengapa Fosil Dinosaurus Tidak Pernah Ditemukan di Indonesia? Alasannya Ternyata Klasik

Mengapa Fosil Dinosaurus Tidak Pernah Ditemukan di Indonesia? Alasannya Ternyata Klasik

Baca Selengkapnya
Janji Pasangan Capres & Cawapres Mau Tambahkan Anggaran Riset, Siapa Berani Taruh Paling Besar?
Janji Pasangan Capres & Cawapres Mau Tambahkan Anggaran Riset, Siapa Berani Taruh Paling Besar?

Anggaran R&D selalu menjadi isu saat pilpres berlangsung.

Baca Selengkapnya
Ganjar Singgung Program Jokowi: Maritim 10 Tahun Enggak Berubah, Mau Pakai Alasan Apalagi?
Ganjar Singgung Program Jokowi: Maritim 10 Tahun Enggak Berubah, Mau Pakai Alasan Apalagi?

Ganjar Pranowo menilai pemerintah hanya fokus membangun di darat, bukan perairan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta BRIN Jadi Orkestrator Penelitian Bersama Bappenas
Jokowi Minta BRIN Jadi Orkestrator Penelitian Bersama Bappenas

"Saya akan memerintahkan kepada BRIN untuk jadi orkestrator penelitian, bersama Bappenas untuk merancang kebutuhan riset kita," kata Jokowi

Baca Selengkapnya