Dunia bersatu hadapi ancaman meteor
Merdeka.com - Meteor yang meledak di Kota Chelyabinsk, Rusia beberapa hari lalu menimbulkan kewaspadaan masyarakat atas ancaman benda-benda angkasa. Untungnya, gerak cepat para peneliti bisa sedikit membantu.
Seperti yang diberitakan oleh NBC News (27/2), setelah kejadian di Rusia, para peneliti segera bergabung di Wina, Austria, untuk mendiskusikan hal ini. Dari pertemuan tersebut dicapai beberapa kesepakatan yang harus dilakukan secara bersama-sama di berbagai belahan dunia.
Adapun keputusan pertama adalah membangun sistem peringatan dini di seluruh dunia. Dengan adanya sistem ini, akan terbentuk sebuah jaringan yang mampu bertukar informasi seputar pergerakan dan ancaman meteor di seluruh dunia.
-
Bagaimana cara mencegah kejadian serupa? 'Jangan kasus seperti ini udah kejadian, terus selesai begitu saja. Harus ada langkah pencegahan untuk ke depannya,' tutup Sahroni.
-
Bagaimana cara mencegah dampak asteroid? Bisa jadi, nuclear explosive decive (NED) atau alat peledak nuklir dilibatkan.
-
Di mana meteorit itu jatuh? Sejarah mencatat bahwa 32 tahun yang lalu, tepatnya pada 9 Oktober 1992, sebuah meteorit jatuh di New York, Amerika Serikat.
-
Kapan meteorit itu jatuh? Sejarah mencatat bahwa 32 tahun yang lalu, tepatnya pada 9 Oktober 1992, sebuah meteorit jatuh di New York, Amerika Serikat.
-
Apa itu hujan meteor? Hujan meteor adalah suatu fenomena alam luar angkasa yang terjadi ketika meteor jatuh terbang di angkasa. Jika Anda melihat bintang-bintang bergerak dari satu tempat ke tempat lain, ini yang dinamakan dengan hujan meteor, atau yang sering disebut dengan bintang jatuh.
-
Dari mana asal meteorit yang jatuh ke Bumi? Sebuah tim peneliti internasional yang dipimpin oleh French National Centre for Scientific Research (CNRS), European Southern Observatory (ESO), dan Charles University telah melakukan studi mendalam tentang kelas meteorit ini. Mereka menemukan bahwa 70 persen meteorit yang jatuh ke bumi berasal dari tiga kelompok asteroid, yaitu Karin, Koronis, dan Massalia.
Semua agensi luar angkasa seperti NASA dan ESA akan bersatu dalam melakukan pekerjaan yang dinamakan Space Mission Planning and Advisory Group (SMPAG). Dalam kerja ini, semua agensi akan memiliki visi yang sama dalam mengembangkan ilmu seputar luar angkasa.
Selain itu, para ahli seluruh dunia juga akan bersatu dalam menghadapi ancaman ini. Mereka akan saling bertukar ilmu terlebih jika ancaman serupa datang.
Usaha ini sepertinya memang belum akan membuahkan hasil yang memuaskan mengingat tidak semua ancaman benda luar angkasa bisa diprediksi keberadaannya. Namun, dengan adanya kesatuan visi dan kerja sama ini, mungkin saja ancaman serupa seperti yang terjadi di Rusia bisa dihindari. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari Asteroid yang diperingati setiap tahun pada 30 Juni adalah momen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak asteroid.
Baca SelengkapnyaC0WEPC5 adalah asteroid penabrak bumi terdekat keempat yang teridentifikasi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAsteroid raksasa bernama Bennu mengancam bumi. Bennu yang ukurannya sebesar gunung diprediksi bisa menabrak bumi tahun 2181.
Baca SelengkapnyaUkurannya bervariasi, di mana beberapa meteorit dapat mencapai lebar 1 meter, sedangkan yang lainnya hanya berukuran mikrometer
Baca SelengkapnyaGravitasi Jupiter menarik sejumlah meteoroid dan membentuk awan yang dikenal sebagai Taurid swarm.
Baca SelengkapnyaIlmuwan khawatir bila asteroid sebesar itu serempet Bumi. Ini dampaknya jika itu terjadi.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaAda ragam cara Bumi hancur menurut beberapa sumber.
Baca SelengkapnyaTerlalu seram jika terjadi fenomena luar angkasa yang berdampak pada Bumi.
Baca SelengkapnyaKonflik antara Rusia dan Ukraina telah memasuki fase yang lebih mengkhawatirkan, yang menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan terjadinya Perang Dunia 3.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) menuding satelit yang baru diluncurkan Rusia berbahaya. Begini alasannya.
Baca SelengkapnyaBenda langit yang mirip dengan meteor jatuh melintasi Pulau Jawa pada 14 September 2023.
Baca Selengkapnya