E-commerce tumbuh, tapi masih menyisakan persoalan
Merdeka.com - Perkembangan e-commerce di Indonesia dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal itu terbukti dari catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang menyatakan jika nilai transaksi e-commerce di Indonesia pada tahun 2014 mencapai angka 12 miliar dollar atau setara dengan Rp 150 triliun.
Kendati begitu, masih ada beberapa tantangan besar yang dialami e-commerce di Indonesia untuk lebih berkembang lagi. Menurut Dewan Pengawas Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Aulia E. Marinto, tantangan terbesar di e-commerce ini adalah soal payment dan logistik.
Untuk payment, persoalannya ada di rendahnya masyarakat Indonesia yang masih belum memiliki rekening bank. Sementara, untuk bisa melakukan transaksi melalui online, harus memiliki nomor rekening.
-
Kenapa bisnis online shop berkembang pesat? Melansir laman CIMB Niaga, usaha online shop kian menjamur di berbagai wilayah usai pandemi covid-19. Tidak hanya barang yang diperlukan saja, bahkan kebutuhan sehari-hari, seperti obat, frozen food, dan sayur, sudah dibeli secara online.
-
Kapan Tokopedia mencatat peningkatan penjualan? 'Peluang dari momen Ramadan-Lebaran 2024 dimanfaatkan oleh Tokopedia dan TikTok untuk semakin gencar berkolaborasi demi menghadirkan banyak inisiatif, mulai dari Beli Lokal hingga Ramadan Ekstra Seru, yang dapat mendukung lebih dari 21 juta penjual di Tokopedia dan TikTok melalui Shop | Tokopedia, terutama brand lokal agar menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia,' ungkap E-Commerce Communications Director Shop | Tokopedia, Nuraini Razak.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Di mana Tokopedia catat tren penjualan meningkat? Selain itu, terlihat ada pertumbuhan belanja online dari luar provinsi di Jawa.
-
Mengapa industri game di Indonesia terus berkembang? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
"Di Indonesia, tantangan terbesar itu soal payment, soalnya source nya berasal dari rekening. Maka, misalnya, kalau di Indonesia yang tidak punya rekening 100 juta orang, berarti yang hanya punya rekening yang bisa beli lewat online," ujarnya saat media briefing di Jakarta, Rabu (28/10).
Berdasarkan data dari World Bank pada tahun 2012, hanya ada 20 persen masyarakat Indonesia yang punya rekening perbankan dari seluruh total penduduk yang berjumlah saat itu 237 juta jiwa pada tahun yang sama.
Dia pun berpendapat, untuk mempercepat soal payment ini, setidaknya dibutuhkan payment yang datang dari bukan rekening perbankan, misalnya saja, wallet maupun bitcoin, atau cara-cara lain seperti melakukan pembayaran melalui Indomaret. Namun, hal itu masih menjadi pembicaraan.
Sementara itu, untuk persoalan logistik juga mengalami kendala kecepatan saat melakukan pengiriman. Sebagai contoh, kata dia, bagaimana barang yang dikirim dari Papua ke Aceh bisa sampai hanya dengan waktu sehari.
"Yang kedua itu logistik. Bisa gak Papua Aceh cuma sehari. Itu pekerjaan rumahnya industri logistik harus mau apa yang kita mau. Di Indonesia ini, kirim barang dari Papua ke Sulawesi, pakai pesawat komersial. Sedangkan kalau di luar negeri itu pakai pesawat sendiri," terangnya.
Bos dari Blanja.com itu pun mengakui persoalan yang paling pelik saat ini adalah dari sisi logistik.
"Kalau payment, source uangnya adalah di bank, industri bank itu udah dukung kita karena kan ada Bank Indonesia (BI). Yang kita punya pekerjaan rumah juga itu logistik. Coba mau ke mana kita kalau soal logistik ini?" terangnya.
(mdk/lar)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Transaksi e-commerce meningkatkan percepatan perputaran uang, sehingga mendongkrak efisiensi dan produktivitas.
Baca SelengkapnyaKemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei dari MetrixLab pada tahun 2024, sinergi Tokopedia dan ShopTokopedia juga menarik lebih banyak pengguna loyal.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMufti menyebut sudah menjadi ketentuan bagi seluruh produsen memiliki hotline service yang dapat dihubungi 24 jam.
Baca SelengkapnyaRiset itu menunjukkan bahwa belanja offline tetap menjadi pilihan yang melengkapi pengalaman belanja konsumen dan bahkan terus bertumbuh setelah pandemi.
Baca SelengkapnyaPersaingan antar e-commerce nantinya akan semakin mengerucut, bukan lagi Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan Bukalapak.
Baca SelengkapnyaBerikut hasil riset yang dilakukan PANDI terkait awareness masyarakat terhadap domain ID.
Baca SelengkapnyaPeningkatan Indeks Keyakinan konsumen tersebut, menunjukkan kepercayaan konsumen yang lebih tinggi terhadap kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaSetelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.
Baca SelengkapnyaPelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaHadirnya ekonomi digital tidak melulu demi pemasukan negara. Manfaat ini juga dirasakan masyarakat yang ingin mengubah nasib hidupnya menjadi lebih baik.
Baca Selengkapnya