E-wallet bakal booming tiga tahun lagi
Merdeka.com - Smartphone tak sekadar menjadi mesin pengirim SMS, mereka juga komputer mini, asisten pribadi, hingga bahkan dompet bagi para penggunanya alias e-wallet. Menurut VP Consumer Product Doku, Ricky Richmond Aldien, e-wallet dianggap alat transaksi yang efisien daripada bank. Di wilayah Asia, Afrika, dan Eropa, misalnya, pembayaran melalui e-wallet mengalami kemajuan pesat dalam beberapa tahun belakangan ini.
Untuk Asia, Indonesia contohnya. Kata Ricky, berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI), volume transaksi uang elektronik sebagai salah satu instrumen pembayaran dalam dompet elektronik telah menyentuh angka 537.588.334 transaksi. Meningkat dari tahun sebelumnya yakni sebesar 535.579.528 transaksi.
"Dan sistem pembayaran via mobile ini masih akan terus memikat, setidaknya dalam dua hingga tiga tahun ke depan," jelasnya di Jakarta, Jumat (30/12).
-
Bagaimana manusia tahun 3000 memegang ponsel? Umat manusia mungkin berevolusi untuk memiliki cakar, bukan bentuk tangan saat ini untuk memegang ponsel pintar.
-
Kenapa BRImo disebut sebagai mobile banking yang pas? BRImo mobile banking yang pas buat Anda!
-
Siapa yang menggunakan AI untuk mobile banking? Pihak yang memanfaatkan aplikasi mobile bangking bisa melakukan transaksi keuangan apa saja tanpa perlu khawatir tidak adanya mesin ATM terdekat.
-
Bagaimana persaingan chip smartphone? Hal ini menunjukkan bahwa pasar chip smartphone semakin kompetitif, dan ini merupakan kabar baik.
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Dimana handphone bisa digunakan untuk menyimpan data? Dalam hal ini jelas, bahwa handphone dapat digunakan untuk menyimpan berbagai macam data. Mulai dari kontak nomor, foto, video, berbagai file dokumen lain, hingga catatan pribadi yang dibutuhkan dalam pekerjaan sehari-hari.
Ricky menjelaskan lebih detail, ada tiga sektor yang akan memacu tumbuhnya e-wallet. Tiga sektor itu adalah game, elektronik, dan e-commerce. Sementara dari sisi pengguna, generasi milenial akan berada di baris terdepan untuk mengadopsinya.
"Mereka akan menjadi orang pertama yang meninggalkan kartu kredit untuk kemudian memilih pengalaman yang mudah dan mulus dari dompet elektronik," ujar dia.
Di dalam dompet elektronik pengguna bisa menyimpan banyak hal, mulai dari e-money atau uang elektronik, kartu debit, kartu kredit, hingga bahkan catatan investasi.
"Ibarat kata, your wallet for everything. Kita tidak perlu lagi membawa dompet kemana-mana, dibuat pusing oleh kartu kredit yang berceceran, ataupun lembaran kertas tagihan yang membingungkan," tutur Ricky.
Pengguna dompet elektronik bahkan, lanjut Ricky, tidak perlu memiliki rekening bank. Cukup dengan aplikasi dompet elektronik dan cukup dengan memasukkan apa pun yang ada di dompet ke dalamnya (e-wallet). Selanjutnya, pengguna sendiri yang nantinya menentukan bagaimana mereka akan membayar. Entah itu dengan menggunakan pemindai kode QR, token ataupun yang lainnya.
"Singkat kata, simple," jelasnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dompet digital semakin marak digunakan sejak pandemi COVID-19.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaEddy mengaku sangat terbantu dengan keberadaan aplikasi perbankan BRImo.
Baca SelengkapnyaPPATK mewaspadai penyalahgunaan teknologi di tahun politik.
Baca SelengkapnyaEkosistem membuka peluang untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya operasional.
Baca SelengkapnyaGenerasi Y, Z dan Alpha akan lebih dominan melakukan preferensi pembayaran secara digital sehingga mendorong peningkatan transaksi keuangan digital.
Baca SelengkapnyaKetua Aspin Ady Sasmita menilai, selain cepat, transaksi digital seperti QRIS juga dinilai lebih aman.
Baca SelengkapnyaPengembang S.id akan merilis kartu nama digital bernama TapTap di kuartal akhir 2023.
Baca SelengkapnyaBudi menegaskan, e-wallet seharusnya tidak digunakan untuk mendukung aktivitas ilegal seperti judi online.
Baca SelengkapnyaPeluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.
Baca SelengkapnyaNilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaMereka menyukai aplikasi perbankan digital yang memiliki fitur lengkap serta bisa diakses kapan pun dan di mana pun
Baca Selengkapnya