East Ventures gelontorkan investasi ke Waresix tahap awal
Merdeka.com - Perusahaan startup penyedia jasa gudang on-demand yang menghubungkan pemilik usaha dengan operator gudang professional, Waresix, mengumumkan mendapatkan pendanaan tahap awal.
Pendanaan itu didapatkan dari East Ventures. Berdasarkan keterangan resmi dari East Venture, Selasa (20/2), investasi tersebut rencananya akan digunakan untuk mempercepat misi Waresix dalam mengembangkan jaringan gudang, infrastruktur dan platform berbasis cloud.
“Distribusi dan logistik selalu menjadi tantangan di Indonesia dikarenakan struktur kepulauannya. Pergudangan kami yang dinamis menawarkan fleksibilitas, sehingga pelanggan hanya perlu membayar biaya per unit untuk layanan yang mereka gunakan dan dapat tidak perlu mengeluarkan modal tambahan", ujar Andree, CEO Waresix.
-
Bagaimana mereka merintis usaha? Ketika itu ia hanya memiliki sisa uang Rp500 ribu, yang kemudian digunakan untuk modal usaha kue di rumah. Kondisi ini dirasakan berbeda, ketika dirinya bekerja di bank tersebut.
-
Bagaimana cara memulai investasi? Bagi para investor pemula sebaiknya tidak langsung membeli produk investasi tanpa mengetahui profil risiko. Profil risiko investor umumnya terbagi menjadi tiga, yaitu resiko rendah, sedang, dan tinggi.
-
Bagaimana TINC Telkomsel Ventures membantu startup berkembang? 'Ini adalah langkah kami untum membangun harmonisasi antara startup dan Telkomsel, karena dengan sinergi yang lebih kuat, startup bisa berkembang lebih baik dan mencapai pasar yang lebih luas,' tambahnya.
-
Bagaimana Wina memulai usaha? Sebelum kerja di PT, pabrik permen,' kata Wina mengutip Youtub Zayn YR, Kamis (4/7). Bermula dari Hobi Masak Diungkap Wina, setelah keluar dari pabrik Ia langsung terinspirasi untuk membuka usaha sendiri di rumah.
-
Dimana Warteg ingin dibuka di pasar dunia? Dia berharap, Warteg bisa dibuka di New York, Jerman. Selain itu, banyak juga permintaan di Timur Tengah ini yang akan kita fasilitasi.
-
Bagaimana perusahaan startup mencapai status unicorn? Perusahaan yang mencapai nilai sebesar itu, tentu sangat jarang terjadi. Maka dari itu, menyandang status sebagai perusahaan startup unicorn sudah mendapat pencapaian luar biasa.
Berdasarkan catatannya, di Indonesia industri pergudangan menyumbang 15 persen dari seluruh pasar logistic dengan kisaran mencapai hingga USD27 miliar pada tahun lalu. Saat ini, dengan pesatnya pertumbuhan pasar e-commerce, kebutuhan akan pergudangan fleksibel on-demand diprediksi akan tumbuh secara besar-besaran.
Hal ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan para penjual dan manufaktur yang membutuhkan gudang di berbagai lokasi guna mempercepat proses pemesanan. Andree mengungkapkan bahwa gagasan untuk membangun Waresix datang dari pengalaman mereka ketika harus mendistribusikan barang konsumen (consumer goods) ke 40 titik distribusi di seluruh Indonesia.
“Sebagai UKM, tentunya kami tidak mungkin membangun infrastruktur besar-besaran dalam waktu singkat hanya untuk menangani proyek itu saja. Selain itu, masalah tersebut juga membutuhkan kombinasi dari outsource logistic dan model in-house yang tentunya membutuhkan banyak modal,” ungkapnya.
Sementara, Willson Cuaca, Managing Partner dari East Ventures ?mengatakan, Waresix menggabungkan sistem sharing economy dan saas untuk melayani industri logistik modern.
“Mereka membantu pebisnis untuk terhubung dengan penyedia gudang secara efisien dan membantu pemilik gudang atau properti untuk memaksimalkan penggunaan aset mereka. Solusi ini hanya akan bekerja di pasar dengan pemain yang signifikan di perdagangan digital. Kami berharap Waresix mampu menguasai pasar Indonesia dengan cepat,” jelasnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Antler telah menginvestasikan dananya ke beberapa startup potensial di Indonesia, seperti Gapai, platform pekerjaan global untuk pekerja migran Indonesia.
Baca SelengkapnyaBanyak investor yang berminat untuk berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu Batang
Baca SelengkapnyaKerjasama ini bertujuan untuk membuka koridor investasi antara Korea dan Asia Tenggara
Baca SelengkapnyaDalam kerja sama ini, Wanxinda tidak lagi membangun pabrik sendiri di negara tujuan investasi.
Baca SelengkapnyaProgram akselerator ini akan berfokus untuk menjaring startup dengan model bisnis Direct-to-Consumer (D2C) terutama bidang retail dan kecantikan (beauty).
Baca SelengkapnyaLebih lanjut, berikut ini alasan pentingnya menjaga pertumbuhan startup!
Baca SelengkapnyaESR Karawang Logistics Park 1 akan menawarkan fasilitas gudang, terutama untuk mereka yang bergerak di sektor otomotif.
Baca SelengkapnyaSinar Primera akan memegang saham minoritas dalam proyek ini dan akan memainkan peran kunci sebagai manajer pengembangan.
Baca SelengkapnyaBerikut rencana perusahaan setelah mengantongi dana segar Rp 132 miliar.
Baca SelengkapnyaPendanaan ini turut diikuti oleh investor lainnya, seperti EMTEK, MDI, Trinity Optima, dan Massive Music.
Baca SelengkapnyaIndustri tekstil dan baju mengalami kontraksi 0,03 persen (year-on-year) akibat membludaknya produk tekstil inpor di pasar Indonesia.
Baca SelengkapnyaPembiayaan ini mengkombinasikan prinsip kredit bank konvensional dan investasi modal ventura untuk menarget startup teknologi Indonesia.
Baca Selengkapnya