Efek negatif jejaring sosial terhadap remaja

Merdeka.com - Rasanya sangat aneh jika ada remaja di masa sekarang yang tak kenal dengan namanya jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter. Hal ini dikarenakan jejaring sosial seakan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.
Seperti yang dilansir oleh Huffington Post (28/5), Dr. Jim Taylor dari University of San Francisco pun menemukan beberapa fakta menarik dengan ketergantungan remaja terhadap jejaring sosial ini. Ada yang bisa dibilang berdampak positif, sementara ada pula yang berdampak negatif.
Untuk sisi buruknya, jejaring sosial bisa dianggap sebagai pencipta depresi bagi penggunanya. Bahkan, hal ini juga menjadi sebuah penyakit baru seperti misalnya Facebook depression.
Penyakit ini awalnya terlihat sama seperti kecemasan, kelainan psikis, atau kebiasaan buruk lainnya. Namun, karena hanya terlihat di Facebook, maka penyakit ini pun mendapatkan perhatian serius.
Kelainan seperti ini sendiri kemungkinan disebabkan karena adanya rasa ingin unjuk diri para remaja di jejaring sosial. Akibatnya, kelakuan aneh pun ikut bermunculan di dalamnya.
Selain itu, studi lain menyebutkan bahwa kelainan ini juga dipengaruhi akibat paparan informasi yang makin deras dari media lain termasuk internet. Bahkan, di level yang lebih parah, kelainan ini tak hanya terlihat di dunia maya saja, namun juga di dunia nyata.
TekMatis lainnya:Roxxxy, robot sex yang mampu berbicara telah lahirKenapa manusia mau berhubungan seks dengan hewan?Bagaimana sains menjelaskan fenomena poltergeistKasus poltergeist yang menghebohkan duniaBenarkah hantu bisa menggerakkan benda nyata?Kenapa makhluk halus merasuki tubuh manusia?Peralatan wajib para pemburu hantu
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya