Elon Musk Bakal Izinkan Trump Punya Akun Twitter Lagi
Merdeka.com - Elon Musk mengatakan dia akan menghapus ‘hukuman’ Twitter terhadap mantan presiden AS Donald Trump. Perlu diketahui, media sosial tersebut telah melarang Trump untuk membuat akun baru di platformnya. Rencana itu, akan dieksekusi setelah Trump selesai dengan aksi akuisisi Twitter.
"Saya akan membatalkan larangan permanen. Saya pikir itu sebuah kesalahan. Cara begitu juga tidak berdampak bahwa dia tidak akan bersuara lagi," kata Musk dikutip dari The Guardian, Rabu (10/5).
Trump pernah berucap secara terbuka bahwa dia tidak akan kembali ke Twitter bahkan jika telah diizinkan kembali. Ia lebih memilih jaringan Truth Social yang besutannya.
-
Apa yang diubah Elon Musk tentang blokir akun di Twitter? Dalam pernyataannya, ia menjelaskan bahwa akun yang diblokir oleh pengguna lain tetap dapat melihat postingan atau unggahan dari akun yang memblokirnya.
-
Kenapa Elon Musk mengubah sistem blokir di Twitter? Elon Musk berpendapat bahwa melarang seseorang untuk melihat unggahan publik dari orang lain adalah tindakan yang tidak rasional.
-
Kenapa Elon Musk batasi akses Twitter? Langkah ini, kata Musk, adalah untuk mengatasi tingkat ekstrim dari pengikisan data dan manipulasi sistem.
-
Apa batasan Twitter yang Elon buat? Dalam tweetnya yang dilansir dari BBC, Minggu (2/7), Elon mengatakan pengguna tak terverifikasi (atau tak berbayar) hanya bisa membaca 600 cuitan perhari dan kemudian ditambah menjadi 800 kicauan.
-
Kenapa Elon Musk ingin Donald Trump kembali ke Gedung Putih? Elon Musk dan bisnisnya bisa meraup keuntungan besar jika Donald Trump kembali ke Gedung Putih.
-
Apa yang dikritik Elon Musk dari Meta? Pertengkaran ini juga terjadi setelah serangkaian kritik dari Musk terhadap produk dan layanan Meta. WhatsApp, layanan perpesanan terenkripsi, menjadi target kritik Musk ketika dia menuduh aplikasi tersebut mengekspor data pengguna setiap malam.
Meski begitu, hingga dua bulan Truth Social telah diluncurkan, Trump tak kunjung memposting di platform miliknya itu. Banyak lawan politik Trump percaya, jika ia diizinkan lagi oleh Twitter, dia tidak akan melewatkan kesempatan untuk menyiarkan ke audiens platform besutan Jack Dorsey yang jauh lebih besar itu.
Sebelumnya, Elon Musk, bos Tesla dan SpaceX membantah klaim dari bos Truth Social Devin Nunes bahwa mantan Presiden Donald Trump telah mendorong dia untuk mengakuisisi Twitter sebelum dia mencapai kesepakatan pembelian dengan dewan direksi perusahaan.
"Ini salah. Saya tidak memiliki komunikasi, secara langsung atau tidak langsung, dengan Trump," bantah dia melalui tweet-nya yang dilaporkan The New York Post, Selasa (10/5).
Sebelumnya, Nunes, CEO Trump Media & Technology Group, menyatakan bahwa Trump-lah yang mendorong Elon Musk untuk mengambil alih meskipun Truth Social dan Twitter adalah pesaing.
"Presiden Trump, pada dasarnya sebelum Elon Musk membelinya, pernah mengatakan kepadanya untuk membeli media sosial itu," kata dia. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah pendapatan minus, pencabutan larangan iklan politik jadi opsi Elon Musk.
Baca SelengkapnyaSebuah data menyoroti peningkatan moderasi konten di bawah kepemimpinan Elon Musk, meskipun platform tersebut mengklaim mendukung kebebasan berbicara.
Baca SelengkapnyaTak hanya cuitan lama tapi gambar hingga link lawas yang diunggah sebelum Desember 2014 sudah dihapus dari platform X.
Baca SelengkapnyaSaat Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS untuk kedua kalinya, pemerintah Amerika Serikat dilaporkan membatalkan rencana pemblokiran TikTok.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini hanya sementara karena ada yang tidak beres dalam penggunaan data Twitter.
Baca SelengkapnyaIde ini Elon Musk ungkapkan saat ditanya pengguna X.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui jelas apa alasan rencananya Bos Twitter melakukan rebranding. Tapi kuat dugaan ini jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaSejumlah merek terkemuka menghentikan iklan di platform X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Baca SelengkapnyaCEO Twitter, Elon Musk memulai gerakannya mengganti merek Twitter menjadi X. Bahkan, dia sudah memulai penggantian logo hingga membeli domain website X.com.
Baca SelengkapnyaKeputusan tersebut menyusul tuduhan bahwa platform X yang dimiliki oleh miliarder Elon Musk, telah berulang kali mengabaikan perintah dan peraturan.
Baca SelengkapnyaTrump hari ini mendeklarasikan kemenangan setelah mengalahkan Kamala Harris dalam pilpres AS.
Baca SelengkapnyaSekarang logo 'X' itu berdiri kokoh di atap gedung kantor pusat setelah tulisan Twitter dihapus.
Baca Selengkapnya