Elon Musk Umumkan Rencana Space X Bangun Kota di Mars Dengan Roket Raksasa
Merdeka.com - Elon Musk memperkenalkan proyek Space X terbarunya untuk menjelajah Planet Merah. Dalam sebuah sebuah acara yang digelar di situs peluncuran Space X yang baru yakni di Boca Chica, Texas Selatan, Elon juga memperkenalkan dua roket raksasanya.
Melansir Business Insider, dalam acara yang dihadiri lebih dari 100 orang tersebut, sang CEO menyebut bahwa umat manusia harus memperluas kesadaran akan sesuatu yang ada di luar Bumi.
Hal ini tentu ia implementasikan dengan adanya roket baru, yakni Starship Mark 1. Ini adalah sebuah purwarupa roket yang nantinya jika sudah final akan diberi nama Starship.
-
Kenapa Elon Musk ingin membangun kota di Mars? Ia menegaskan bahwa menjadi spesies multiplanet akan meningkatkan peluang kelangsungan hidup kesadaran manusia dengan tidak mengandalkan satu planet saja.
-
Apa yang direncanakan Elon Musk untuk koloni Mars? Laporan New York Times tersebut berdasarkan wawancara dan dokumen internal yang mereka terima. Surat kabar itu mengklaim bahwa Musk telah mengarahkan tim SpaceX untuk mengeksplorasi logistik koloni Mars. Hal ini dilaporkan termasuk rencana habitat berbentuk kubah dan penyelidikan kelayakan reproduksi manusia di Mars oleh tim medis SpaceX.
-
Bagaimana cara Elon Musk membangun koloni di Mars? Dengan SpaceX membantunya mewujudkan tujuan tersebut.
-
Kenapa Elon Musk ingin bangun koloni di Mars? Mengutip Business Insider, Rabu (31/7), Musk mengincar Mars dan mengatakan bahwa dia ingin membangun koloni manusia permanen dan mandiri yang terdiri dari satu juta orang di planet merah pada 2050.
-
Mengapa Elon Musk tertarik dengan roket nuklir untuk Mars? Elon Musk telah menyatakan minatnya terhadap potensi roket bertenaga nuklir. Menanggapi cerita tentang penggunaan roket nuklir untuk mencapai Mars dalam 100 hari, dia mengatakan itu adalah sesuatu yang harus dieksplorasi oleh NASA, dan menyebutnya sebagai 'ide bagus.'
-
Kapan Elon Musk ingin pergi ke Mars? Mengingat usia Musk yang kini 53 tahun, ia harus meluncurkan setidaknya satu misi berawak ke Mars dalam dua dekade ke depan untuk bisa sampai ke sana sendiri.
Ini adalah sebuah roket yang memiliki ukuran setinggi gedung 40 lantai (49 meter), yang bisa mengantarkan puluhan orang ke orbit sekali meluncur.
Starship sendiri dipercaya Elon sebagai kendaraan untuk mewujudkan keinginannya menjadi "peradaban penjelajah angkasa."
Roket Bisa Daur Ulang
Starship didasarkan dari sebuah purwarupa mentah bernama Starhopper, yang merupakan versi baja dari roket lawas yang berbahan karbon.
Roket ini bisa digunakan kembali atau daur ulang, sama seperti roket Space X sebelumnya. Biaya utama yang dibutuhkan hanyalah bahan bakar yang nilainya fantastis.
Cara kerja Starship ini berupa ditumpuknya Starship di atas pendorong roket bernama Super Heavy, yang dilengkapi beberapa lusin mesin roket raptor. Pendorong roket atau booster ini hanya akan mendorong roket ke arah orbit, lalu jatuh lagi ke Bumi.
Membangun Peradaban di Mars
Elon juga mengemukakan ambisinya untuk 'meninggalkan' Bumi. Dengan roket ini, hal tersebut ia yakini bisa terjadi.
Pasalnya, roket ini mumpuni untuk membawa beban yang besar dari Bumi.
Ia menyebut, dalam skenario ideal, satu sistem Starship dapat diluncurkan ke luar angkasa dan kembali tiga kali sehari, atau 1.000 kali setahun.
Dengan asumsi tiap peluncuran dapat menerbangkan 150 ton muatan ke orbit, terdapat 150.000 ton per tahun.. Ini adalah 333 kali massa Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Jika diberi perhitungan semacam ini, membangun sebuah peradaban di Mars tentu bukan bualan. Cepat atau lambat, hal ini bisa segera terwujud.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SpaceX akan memulai misi tanpa awak ke Mars pada 2026, dengan misi berawak direncanakan empat tahun kemudian.
Baca SelengkapnyaElon Musk berambisi membangun koloni di Mars, namun tantangan biaya dan kompleksitas bisa menghambat realisasi misi ini dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaElon Musk membantah kabar bahwa dirinya akan mendonorkan sperma untuk kehidupan di Mars.
Baca SelengkapnyaKeduanya memiliki mimpi yang sama. Membawa umat manusia keluar Bumi. Tapi mana yang realistis?
Baca SelengkapnyaRoket terkuat di dunia ini telah menyelesaikan hampir seluruh uji terbang melalui ruang angkasa pada percobaan ketiganya, tapi hancur saat kembali ke Bumi.
Baca SelengkapnyaAda misi tertentu Elon Musk meluncurkan puluhan ribu satelit Starlink.
Baca SelengkapnyaDua orang kaya dunia ini punya ambisi sama terhadap planet Mars. Tapi punya tujuan sedikit berbeda.
Baca SelengkapnyaTak mudah membawa 1 juta orang ke Planet Mars. Ini Jawabannya.
Baca SelengkapnyaBahkan Elon Musk pun melirik teknologi pada roket ini.
Baca SelengkapnyaWaktu untuk mewujudkan manusia ke planet Mars lama. Sulit rasanya jika hal itu terjadi namun Elon Musk masih hidup.
Baca SelengkapnyaSpaceX berhasil melakukan pendaratan presisi Super Heavy dengan bantuan teknologi Mechazilla untuk pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaRoket tenaga fusi nuklir dibutuhkan jika manusia ingin melaju cepat ke planet Mars.
Baca Selengkapnya