Empat prediksi kejahatan siber di tahun 2017
Merdeka.com - Kejahatan siber akan terus mengikuti perkembangan teknologi terkini. Maka tidak heran, jika setiap tahun model-model kejahatan siber akan terus berubah bentuk. Hal ini tentu saja mengubah secara keseluruhan lanskap keamanan dunia siber.
Menurut Symantec pada tahun 2017 nanti, juga akan terjadi perubahan dalam keamanan siber. Tren-tren baru pun akan bermunculan dalam kejahatan dunia internet di antaranya:
1. Rogue nation states (Negara-negara yang dianggap membahayakan) akan mendanai negara mereka dengan melakukan pencurian uang.
-
Dimana serangan siber diprediksi meningkat? Dalam beberapa tahun terakhir, serangan terhadap infrastruktur kritis telah meningkat, dengan penjahat siber yang menargetkan jaringan energi, infrastruktur kesehatan, dan bahkan sistem pemilihan umum.
-
Kapan serangan siber meningkat? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia. Dilansir dari Jurist, Senin (11/12), laporan tersebut menyatakan bahwa proporsi pemilu yang menjadi sasaran serangan siber ini telah meningkat, dari 10 persen pada tahun 2015 menjadi 26 persen pada tahun 2022.
-
Bagaimana kejahatan siber dilakukan? Di balik layar monitor, para pelaku kejahatan siber beroperasi dengan kecanggihan yang semakin meningkat, menggunakan berbagai teknik seperti phising, malware, dan social engineering untuk mencuri data berharga atau merusak infrastruktur digital.
-
Apa contoh jenis kejahatan siber? Jenis malware yang mengenkripsi data pada komputer korban dan meminta pembayaran tebusan untuk mendapatkan kunci dekripsi.
-
Apa saja serangan siber yang paling sering terjadi? Laporan tersebut menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara. Mulai dari yang berkaitan dengan ransomware, fraud, hingga identity and social engineering.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
Ada kemungkinan berbahaya bahwa rogue nation states bersekutu dengan kejahatan teroganisir untuk keuntungan pribadi mereka, seperti apa yang dilihat dalam serangan SWIFT. Hal ini dapat mengakibatkan down time untuk sistem politik, militer atau keuangan.
2. Fileless malware akan meningkat
Infeksi fileless – yang tertulis langsung pada RAM komputer tanpa menggunakan file apapun – akan sulit untuk dideteksi dan seringkali menghindar dari pencegahan intrusi dan program antivirus. Tipe serangan ini meningkat selama tahun 2016 dan akan semakin terus dikenal pada tahun 2017, kemungkinan besar melalui serangan PowerShell.
Empat prediksi kejahatan siber di tahun 2017 ©2016 Merdeka.com3. Penyalahgunaan Secure Sockets Layer (SSL) akan mendorong peningkatan situs phishing yang menggunakan HTTPS
Meningkatnya popularitas sertifikasi SSL yang gratis dipadukan dengan inisiatif terbaru dari Google untuk menamai situs dengan hanya HTTP sebagai situs yang tidak aman akan melemahkan standar keamanan, yang akan mendorong potensi munculnya spear-phishing atau program malware karena praktik optimasi mesin pencarian (SEO) yang berbahaya.
4. Drone akan digunakan untuk serangan espionage dan eksplosif
Hal ini dapat dilihat pada tahun 2017, namun kemungkinan akan terjadi jauh di kemudian hari. Sebelum tahun 2025, kita akan melihat 'dronejacking' yang menghalangi sinyal drone dan mengarahkan drone untuk keuntungan penyerang. Melihat kemungkinan ini, kami pun dapat memprediksikan dikembangkannya teknologi anti-drone hacking/ anti peretasan drone guna mengontrol GPS dan sistem penting lainnya dari perangkat-perangkat ini.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaBadan otoritas sudah sangat diwajibkan memperkuat sistem digital, dengan memanfaatkan next generation tools semacam AI.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai jelang tahun pemilu yang disukai hacker.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2025, diperkirakan teknologi akan semakin mendukung aktivitas manusia.
Baca SelengkapnyaBSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.
Baca SelengkapnyaFaktor keamanan data digital masih menjadi diskusi di ruang publik.
Baca SelengkapnyaHampir sepertiga insiden serangan siber didominasi oleh ransomware.
Baca SelengkapnyaTak ada yang kebal terhadap kebocoran, karena mengetahui kekuatan informasi sebuah negara adalah sesuatu yang penting di era sekarang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 4.785.898 deteksi ancaman daring berhasil diblokir selama periode April hingga Juni tahun ini.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan TNI bakal menyesuaikan dengan kekuatan baru Angkatan Siber yang segera dibentuk.
Baca Selengkapnya