Enam tantangan perusahaan transisi ke arah digital
Merdeka.com - Direktur Virtus Technology Indonesia, Christian Atmadjaja mengatakan, di era transformasi digital, perusahaan kerap dituntut untuk dapat mengubah model bisnis menjadi lebih efisien, menyusun strategi efektif yang mampu menghadirkan value baru serta mengimplementasikan teknologi yang tepat.
Tidak hanya itu, perusahaan juga dihadapi berbagai tantangan yang hadir selama proses transformasi ini berlangsung. Dia pun merujuk pada studi yang dilakukan oleh Deloitte. Dalam studi itu mencatat enam tantangan yang paling sering dialami oleh perusahaan dalam proses transisi ke arah digital.
"Tantangan tersebut di antaranya banyaknya prioritas perusahaan yang saling bertentangan, faktor biaya, masalah keamanan, strategi yang lemah, minimnya responsivitas terhadap perubahan dan peluang, serta kemampuan teknis yang kurang memadai," jelasnya saat acara Virtus Showcase 2016 di Jakarta beberapa waktu yang lalu.
-
Apa saja yang dibutuhkan untuk transformasi digital di Indonesia? Ada dua hal yang menjadi poin penting. Pertama, talenta dan yang kedua adalah infrastruktur digital.
-
Kenapa digitalisasi penting bagi UMKM naik kelas? Bagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level. Bersaing dengan pebisnis dari daerah bahkan negara lain untuk berebut pasar yang lebih luas, dunia.
-
Kapan inovasi menjadi penting dalam bisnis? Apabila dikaitkan dengan produk dalam bisnis, inovasi adalah salah satu aspek yang paling penting dan sekaligus menjadi penentu apakah sebuah produk dapat menyesuaikan dengan zaman atau tergerus oleh perubahan.
-
Bagaimana cara BRI mendorong transformasi digital? Terdapat beberapa strategi yang dilakukan BRI dalam mendorong transformasi digital tersebut. Pertama, dengan mendorong digitalisasi proses bisnis internal. Dalam hal ini, BRI berupaya menyederhanakan proses bisnis dan meningkatkan efisiensi. Lalu selanjutnya, BRI mendorong new business model demi mendorong penciptaan value.
-
Bagaimana digitalisasi membantu UMKM naik kelas? Di tangan berinsting bisnis, digitalisasi telah mengubah cara meraup cuan. Tanpa harus punya toko fisik, semua bisa jadi penjual online. Asal punya gawai, ada akses internet, dan bubble wrap untuk pembungkus, transaksi jual beli barang atau jasa bisa berjalan. Uang masuk ke dalam kantong hanya dari sentuhan tangan.
-
Bagaimana teknologi informasi membantu bisnis? Teknologi informasi tidak hanya membantu bisnis untuk meningkatkan efisiensi mereka tetapi juga terbukti berperan dalam meningkatkan sektor jasa keuangan.
Salah satu dari keenam tantangan itu yang perlu diperhatikan perusahaan adalah masalah keamanan. Pasalnya meski kelima tantangan itu sudah dilalui, namun masih ada perusahaan yang kurang memahami betapa pentingnya keamanan informasi.
Menurut Bruce Chai, Head of Threat Prevention, Asia, Check Point Software Technologies, walaupun transformasi digital telah menjadi prioritas sebagian besar perusahaan di dunia, tingkat kesadaran akan pentingnya keamanan informasi masih relatif rendah. Sebuah studi mencatat bahwa mayoritas pelanggaran keamanan informasi disebabkan oleh human error dan penyimpangan yang dilakukan karyawan.
"Di era Internet of Things di mana milyaran perangkat saling terhubung, keamanan informasi harusnya menjadi perhatian utama seluruh perusahaan dan perlu disusun strategi kemanan preventif yang tepat," tuturnya.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini mendorong perusahaan untuk mencari berbagai strategi untuk mengamankan pasar dan posisinya.
Baca SelengkapnyaPeningkatan Indeks Keyakinan konsumen tersebut, menunjukkan kepercayaan konsumen yang lebih tinggi terhadap kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaDi sektor hulu, misalnya, pemanfaatan teknologi digital dilakukan pada alur bisnis sejak awal hingga akhir
Baca SelengkapnyaTransformasi ekonomi yang sedang diupayakan oleh BUMN perlu dilakukan dengan perencanaan matang.
Baca SelengkapnyaTantangan selanjutnya yaitu rendahnya literasi keuangan digital.
Baca SelengkapnyaAda empat tantangan besar yang dihadapi dalam pengembangan industri fintech di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong para pelaku usaha untuk menguasai keterampilan digital
Baca SelengkapnyaKini semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan perubahan peraturan yang menguntungkan yang dibawa oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca SelengkapnyaMahendra Siregar memcermati dampak digital transformasi sektor keuangan di Indonesia apakah sebagai keberkahan atau kutukan.
Baca SelengkapnyaAl khususnya Generative Al (Gen Al) membuka peluang besar bagi dunia bisnis.
Baca SelengkapnyaAnalis Utama Politik Keamanan LAB 45 Christian Guntur Lebang menjelaskan, infrastruktur digital dan akses internet masih menjadi persoalan utama.
Baca Selengkapnya