Engineer Lokal dan Tantangan Nodeflux di Bisnis Solusi Kecerdasan Buatan (AI)
Merdeka.com - Nodeflux adalah perusahaan rintisan (startup) teknologi lokal yang fokus pada ranah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Sebuah ranah yang masih 'asing' di jagat digital Indonesia.
Dibangun pada 2016, Nodeflux menawarkan solusi AI berupa teknologi pengenalan wajah (face recognition) yang terpasang di CCTV dan terhubung dengan database kependudukan. Berkat itu, Nodeflux menjadi salah satu pemenang "Satu Indonesia Awards 2018" yang digelar PT Astra International Tbk.
Meski ranah AI masih baru di Indonesia, Nodeflux mengelola bisnisnya dengan dukungan engineer AI dari Indonesia. Kini, Nodeflux memiliki 73 karyawan lokal, dari baru memiliki 3 karyawan pada 2016.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa peran AI bagi pelaku usaha? AI kini punya peran fundamental agar pekerjaan selesai lebih efektif dan efisien.
-
Kenapa perusahaan di Indonesia enggan merekrut karyawan tanpa kemampuan AI? Hal ini menekankan urgensi dan pentingnya para profesional untuk fokus dalam meningkatkan kemampuan AI melalui pelatihan.
-
Mengapa AI penting bagi pelaku usaha? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Apa kontribusi AI terhadap ekonomi Indonesia? Artificial Intelligence (AI) punya kontribusi yang menggiurkan bagi ekonomi Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi.
"Top manajemen sampai ke head of AI, kami cari orang Indonesia," ujar Meidy Fitranto, Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Nodeflux, yang dijumpai usai acara CEO Talks di kantor KLY Menteng, Jakarta Pusat, Kamis sore (8/2).
Meidy yang alumnus ITB ini mengakui, sumber daya manusia memang merupakan salah satu tantangan startup AI di Indonesia. Sebab engineer AI masih sangat terbatas di republik ini.
Alih-alih mempekerjakan karyawan asing, Nodeflux memilih mengajak anak bangsa yang ada di luar negeri (diaspora) untuk pulang, demi mengembangkan teknologi ini secara bersama-sama. Apalagi bisnis teknologi AI tengah berkembang di Tanah Air, meski arena teknologi AI masih jarang di sini.
Memang beberapa perusahaan sudah masuk ke area ini, tapi peluang bisnis AI masih sangat besar di Indonesia. Maka itu, dia memiliki visi bagaimana mendorong teknologi AI di Indonesia bisa seperti China, yang dengan dukungan pemerintahnya ingin merajai AI di dunia.
"Secara teknologi, ini bersifat open source sehingga gap informasi antarnegara bisa lebih sedikit. Secara informasi, kita juga bisa belajar teknologi yang sudah maju. Kita bisa beririsan sekaligus bersaing dengan pemain bisnis teknologi AI lainnya," katanya.
Namun demikian, Meidy menjabarkan, ada sejumlah tantangan yang dihadapi startup Indonesia untuk mengembangkan teknologi AI sebagai inti bisnis.
"Kurikulum pendidikan kita (Indonesia) belum bisa masuk dengan teknologi yang saat ini kita provide. Makanya kita harus cari orang Indonesia yang belajar di luar dan ajak berkarya di Indonesia," ucapnya.
Pada pandangan Meidy dan tim Nodeflux, Indonesia ibarat raksasa yang sedang tidur. Maka itu, dia berharap beberapa tahun ke depan, Indonesia bisa bangun, terutama jika melihat prediksi ekonomi Indonesia di masa depan yang sangat besar; Top 5 di 2040.
"Jangan sampai hanya menjadi pasar, makanya sekarang banyak startup yang memanggil anak-anak muda kembali ke Indonesia untuk membantu bisnis ini," tuturnya.
Teknologi AI di Asian Games 2018
Menurut Meidy, saat ini kecerdasan buatan yang berbasis mesin atau komputer dapat melakukan kegiatan berpikir layaknya manusia. Bahkan, kecerdasan buatan ini bisa mengenali dan mendengar layaknya manusia.
Nodeflux sendiri bergerak di bidang AI dan video analytics, menggunakan teknologi machine learning dan deep learning.
"Computer vision membuat mesin bisa melakukan pengenalan obyek, mengenali manusia, gender, hingga rentang usia," ucapnya.
Dibangun 2016, Nodeflux telah terlibat dalam proyek kamera keamanan yang memantau event olahraga terbesar di Asia, Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, dan IMF-World Bank Group Annual Meeting 2018 di Nusa Dua, Bali.
Meidy menceritakan, saat Asian Games 2018, Nodeflux bekerja sama dengan Kepolisian RI untuk menyediakan teknologi pengenalan wajah yang dipasang di CCTV, tujuannya untuk memantau keamanan. Selain itu, melalui kecerdasan buatan, startup yang bermarkas di Kemang, Jakarta Selatan, ini juga mampu mengestimasi berapa banyak jumlah massa dari sebuah kerumuman.
sumber: Liputan6.com
reporter: Agustin (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengutip data dari Coinmarketcap, terdapat lebih dari 300 token yang masuk dalam kategori AI.
Baca SelengkapnyaGuyonan Menkominfo baru Budi Arie Setiadi soal digitalisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerkembangan zaman menuntut perusahaan harus cepat beradaptasi, termasuk para karyawannya.
Baca SelengkapnyaPengaplikasian AI menjadi tantangan manusia dan dunia industri.
Baca SelengkapnyaIndonesia kalah jauh dari jumlah investasi Microsoft di Malaysia. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaSayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, banyak startup yang mampu bertahan karena memiliki produk yang dibutuhkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKebutuhan pengaturan pemanfaatan kecerdasan buatan ini tengah dikaji oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaFenomena tech winter yang masih akan berlangsung di industri teknologi maupun startup dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaPelatihan ini diselenggarakan dalam rangka memberdayakan para pengusaha lokal agar mampu bersaing di pasar global, khususnya bagi pengusaha lokal di Mandalika.
Baca SelengkapnyaStartup AI bernama World Labs ini didirikan dengan investasi senilai USD1 miliar atau setara Rp16 triliun.
Baca SelengkapnyaAda empat tantangan besar yang dihadapi dalam pengembangan industri fintech di Indonesia.
Baca Selengkapnya