Epic Serang Apple di Pengadilan, Disebut Tukang Monopoli dan Pembohong
Merdeka.com - Sejak di awal pertarungan antara Epic Games dan Apple di pengadilan, Epic mengajukan gugatan bahwa Apple melakukan hal yang ilegal. Hal ini merujuk ke sistem pembayaran dalam aplikasi yang memotong pemasukan developer sejumlah 30 persen untuk masuk kantong Apple.
Melansir Phone Arena, dalam gugatan terbarunya, Epic menyebut Apple sebagai perusahaan monopoli dalam distribusi aplikasi dan pemrosesan pembayaran dalam aplikasi. Epic juga menyebut bahwa Apple tidak membantah kalau pihaknya punya kontrol penuh terhadap distribusi aplikasi terhadap lebih dari satu miliar pengguna iOS, tapi menolak dengan tegas disebut "perusahaan monopoli".
Tak cuma itu, Epic menunjukkan berbagai bukti di pengadilan yang memperlihatkan Apple menyudutkan Epic sebagai pihak yang buruk. Misalnya, Apple mengklaim bahwa Epic menghapus pembayaran dalam aplikasi fortnite, padahal menu ini tetap tersedia sampai Apple sendiri yang memblokirnya.
-
Siapa yang ngasih denda ke Apple? Apple dikenai denda sebesar USD 17 miliar, yang setara dengan Rp 263,7 triliun, akibat berbagai investigasi yang dilakukan terhadap perusahaan tersebut.
-
Denda apa yang Apple kena di Eropa? Menurut laporan yang dikutip dari Tech Times pada Selasa (22/10), Apple dikenai denda sebesar USD 17 miliar, yang setara dengan Rp 263,7 triliun, akibat berbagai investigasi yang dilakukan terhadap perusahaan tersebut.
-
Dimana penggerebekan produk Apple palsu dilakukan? Penggerebekan dilakukan di beberapa lokasi, termasuk Castlebar, Westport, Ballinrobe, dan Claremorris.
-
Apple bayar denda ke Eropa gimana? Diketahui bahwa Apple saat ini sedang menghadapi denda tersebut dan direncanakan untuk membayar sejumlah besar sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan Digital Markets Act (DMA).
-
Bagaimana iPhone lipat Apple rusak? Fixed Focus Digital menyebutkan bahwa layar yang dapat dilipat mengalami kerusakan setelah beberapa hari pengujian ketat yang dilakukan oleh Apple.
-
Kenapa produk Apple palsu merugikan ekonomi Eropa? Juru bicara kepolisian memperkirakan bahwa kejahatan terkait kekayaan intelektual, termasuk produk palsu, merugikan ekonomi Uni Eropa lebih dari 85 miliar Euro (sekitar USD 92,4 miliar) setiap tahunnya.
Selain itu, Apple juga menunjukkan data dugaan penurunan 70 persen minat pengguna untuk menugunduh FOrtnite, antara Oktober 2019 hingga Juli 2020. Berbeda dengan Apple, Epic justru melihat peningkatan di periode tersebut.
Di pihak Apple, disebut bahwa sistem pembayaran dalam aplikasi yang tidak diregulasi Apple akan membawa risiko keamanan yang berbahaya bagi pengguna. Hal ini memang ada, namun belum pernah terjadi dan Apple tidak membawa bukti soal risiko keamanan ini memiliki celah.
Pertikaian Apple dan Epic Games
Jika Anda melewatkan pertikaian antara Apple dan pengembang Fortnite ini, awal mulanya adalah dibuangnya gim Fortnite dari App Store. Hal ini dikarenakan developer gim Fortnite yakni Epic Games punya sistem pembelian sendiri untuk Fortnite. Hal ini ternyata mengurangi 30 persen pemasukan Apple di tiap pembelian gim ini di App Store.
Apple punya aturan tegas akan hal ini, di mana aplikasi yang ada di ekosistem iOS tidak bisa punya hitungan sendiri soal pemasukan dari pembelian aplikasi via tokonya.
Tak cuma Apple, Google juga melakukan hal serupa dengan membuang Fortnite dari toko aplikasi Play Store.
Akhirnya, yang dilakukan oleh Epic games adalah melakukan diskon permanen untuk V-bucks, yang merupakan mata uang dalam gim untuk membeli skin. Pembelian cash juga didiskon hingga 20 persen. Diskon ini pada dasarnya adalah biaya yang dibayarkan ke Apple dan Google.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apple menawarkan investasi sebesar USD 10 juta atau senilai Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaPerintah ini dikeluarkan dalam rangka menyelesaikan pertikaian panjang yang berlangsung 8 delapan tahun.
Baca SelengkapnyaKepolisian akan menggadeng pelbagai lembaga di antaranya PPATK untuk menelusuri adanya tindak pidana pencucian uang.
Baca SelengkapnyaSi kembar Rihana-Rihani menjalani bisnis menggunakan skema ponzi. Mereka awalnya memposting produk-produk apple di media sosial seperti instagram
Baca SelengkapnyaPenyidik akan mendalami isi dari buku rekening guna mengetahui aliran uang hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaKesuksesan Golden Disc Award 2024 yang digelar di Jakarta tercoreng karena ulah oknum fans dari Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaKorban desak si Kembar Rihana-Rihani kembalikan duit.
Baca SelengkapnyaBegini isi sindiran mendiang pendiri Apple, Steve Jobs yang kembali viral.
Baca SelengkapnyaSi kembar Rihana dan Rihani segera diadili dalam perkara dugaan penipuan bermodus penjualan produk Apple. Keduanya telah diserahkan ke penuntut umum.
Baca SelengkapnyaIni terkait tentang permintaan Apple untuk mendapatkan tax holiday selama 50 tahun sebagai syarat berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMereka menawarkan pengadaan 36 unit Iphone 14 Pro Max kepada korban yang berprofesi sebagai pengusaha.
Baca SelengkapnyaWajar jika paling murah harganya miliaran. Banyak peristiwa penting dalam perjalanan perusahaan bernilai ini.
Baca Selengkapnya