Es di Alaska terus mencair, bumi dalam bahaya
Merdeka.com - Sebuah analisis baru-baru ini mengungkapkan bahwa dalam 20 tahun terakhir jumlah es di Alaska semakin lama semakin menurun. Data ini didapat dari sebuah satelit radar yang mengitari beberapa kawasan bumi untuk memantau situasi.
Kemungkinan besar, hal tersebut disebabkan oleh pemanasan global atau global warming. Lebih parah lagi, ilmuwan mengungkapkan kondisi akan terus berlanjut hingga di tahun-tahun mendatang.
Menurut lansiran Softpedia (3/2), hasil penyelidikan juga mengungkapkan bahwa penurunan danau es ini merupakan akibat langsung dari perubahan iklim dan pergeseran kecil lainnya terkait habitat serta ekosistem di seluruh dunia.
-
Apa itu pemanasan global? Pemanasan global, atau yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai global warming, merupakan fenomena peningkatan suhu rata-rata di atmosfer, lautan, dan daratan Bumi secara bertahap.
-
Kapan cuaca panas akan berakhir? Langkah-langkah ini menjadi penting mengingat cuaca panas diprediksi akan berlangsung hingga bulan Agustus atau September, seiring dengan gerak semu matahari yang mempengaruhi siklus cuaca.
-
Apa yang terjadi pada suhu global? Data menunjukkan bahwa suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 1,2 derajat Celsius sejak era pra-industri.
-
Bagaimana cuaca ekstrem diprediksi? Diperpanjangnya penutupan berdasarkan informasi prospek prakiraan hujan selama satu bulan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
-
Kenapa kita masih kepanasan? Mungkin kita sadari pada bulan bulan terakhir ini kita kalau tidur malam panas banget, AC pun suhunya paling rendah,
-
Apa saja dampak dari cuaca ekstrem? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan. Manager Humas DAOP 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengatakan bahwa tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. 'Karena hujan yang deras dan angin kencang, tiang-tiang penyangga yang terbuat dari pipa besi mengalami bengkok dan patah sehingga kanopi turun ke bawah. Pihak KAI Group akan menanggung seluruh kerusakan yang dialami para pelanggan yang terdampak,'
Jika hal ini terus terjadi, bukan tidak mungkin bumi akan merasakan akibatnya. Suhu bumi meningkat drastis. Otomatis, udara akan terasa panas dan semakin panas dari tahun ke tahun. Tak hanya itu, efek dari mencairnya es di Alaska ini akan menaikkan volume air serta menyebabkan erosi pantai.
Di negara bagian Amerika Serikat telah melihat adanya pencairan cepat dari permafrost (tanah yang berada di titik beku pada suhu 0 derajat) selama dua tahun berturut turut. Hal ini tentu saja akan merusak ekologi.
Menurut US Environmental Protection Agency, suhu di Alaska dalam 50 tahun terakhir telah naik 6,3 derajat di atas normal.
Beberapa wilayah di penjuru dunia sudah merasakan suhu ekstrem yang tidak wajar. Banyak pihak yang setuju bahwa hal tersebut disebabkan oleh efek global warming yang semakin menunjukkan 'permainannya'. Salah satu bukti sudah terlihat di Alaska. Bahkan, di Adelaide, Australia sudah menjadi kota terpanas di dunia.
Dikutip dari Daily Mail (17/01), dilaporkan bahwa suhu sekarang ini mencapai 46,4 derajat Celcius di daerah tersebut. Bahkan, karena hawa panas itu, lebih dari 100 titik api di padang rumput dan hutan Australia bermunculan.
Terjangan hawa panas tersebut ditambah lagi tidak adanya hujan yang turun setetes pun di daerah itu. Sekitar 90 orang harus masuk rumah sakit karena tidak kuat menahan hawa panas itu dan 1 orang dinyatakan meninggal dunia karenanya.
Pemanasan global benar-benar akan menghantui penduduk bumi. Akankah ini terus berlanjut?
Baca Juga:
Hujan dan kabut tebal, Jokowi tetap tanam pohon di Puncak
Badai salju, mobil dan fasilitas umum mengkristal
5 Rumah di Kendal roboh diterjang ombak besar laut Jawa
Dilanda kekeringan parah, warga California pasang rumput buatan
Dokter mulia di tengah badai salju (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para peneliti menemukan bahwa gunung es A23a memberikan nutrisi penting bagi perairan yang dilaluinya.
Baca SelengkapnyaPerairan dingin Antartika juga penting untuk terciptanya arus laut dalam yang mengalir ke utara membawa nutrisi dan oksigen yang penting bagi ekosistem.
Baca SelengkapnyaFenomena ini berdampak besar terhadap aspek kehidupan di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaIni dampak yang mungkin terjadi jika wilayah laut dilewati sisa-sisa gunung es ini.
Baca SelengkapnyaIlmuwan khawatir dengan kondisi Greenland yang kian menghijau.
Baca SelengkapnyaMenurut laporan citra satelit, luas area salju mengalami penurunan, dan saat ini tercatat sekitar 18 hektare.
Baca SelengkapnyaUntuk pertama kalinya dalam tiga dekade, gunung es terbesar dunia A23a terombang-ambing di lautan setelah lepas dari dasar Laut Weddell.
Baca SelengkapnyaDampak ini menunjukkan betapa pentingnya tindakan mitigasi dan adaptasi untuk melindungi lingkungan dan kesehatan dari efek negatif kenaikan suhu global.
Baca SelengkapnyaDalam video juga menunjukkan situasi pasar ketika hujan berlangsung. Angin kencang menghantam tenda-tenda pedagang dan barang dagangan.
Baca SelengkapnyaKawah-kawah tersebut ditemukan pertama kali pada 2010 hingga 2022.
Baca SelengkapnyaPerubahan lingkungan adalah salah satu isu paling mendesak yang dihadapi dunia saat ini.
Baca SelengkapnyaSkenario ini barangkali akan terjadi bila Bumi kehabisan pasokan air.
Baca Selengkapnya