Esia tak bedakan Path dengan OTT lainnya
Merdeka.com - PT Bakrie Telecom Tbk menegaskan masuknya Path ke dalam Grup Bakrie tidak mempengaruhi perlakuan Esia pada aplikasi OTT lainnya.
Menurut Director & Chief Marketing Officer PT Bakrie Telecom Tbk Eka Anwar, pihaknya sudah memberikan layanan akses gratis ke BBM, Path, dan Line ke pelanggan Esia sejak Lebaran tahun lalu, jadi jauh sebelum Bakrie menanamkan investasinya ke Path.
"Perlakuan kita sama kepada OTT lainnya, semua pelanggan yang mengakses ketiga OTT tersebut tidak memakan kuota bandwidth datanya," tegasnya.
-
Mengapa BCL tidak mau ikut campur? 'Sebenarnya Mbak Bunga nggak mau cawe-cawe ya, ini kan persoalan urusan sebelum. Iya urusan masa lalu,' ujarnya.
-
Kenapa BP Tapera tidak boleh investasi di saham? BP Tapera pilih investasi yang fixed income sehingga uang para peserta tidak berkurang Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menegaskan, pemupukan dana peserta tidak diinvestasikan di saham. BP Tapera memilih investasi pada instrumen-instrumen yang bersifat fixed income. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
-
Siapa yang memuji komitmen BRI soal ESG? Pada kesempatan yang sama, Ekonom Ryan Kiryanto mengungkapkan apresiasinya terhadap komitmen BRI dalam menerapkan prinsip ESG.
-
Siapa yang menilai ESG BRI? PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) telah menyelesaikan annual review bersama dengan Morningstar Sustainalytics.
-
Kenapa BRI mendukung transisi energi? Hal ini juga merupakan bentuk dukungan BRI dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) No.7: Affordable and Clean Energy, dan No. 13: Climate Action.
-
BRI implementasikan ESG gimana? BRI meyakini bahwa pelaksanaan tata kelola ESG dapat dilakukan dengan mendapat tone from the top. Artinya, manajemen perusahaan harus memiliki urgency dan arahan atas strategi perusahaan, sehingga implementasi ESG di perusahaan dapat berjalan sesuai tujuan korporasi.
Selain melayani OTT asing, Esia juga berencana membangun OTT sendiri yang multiplatform dan bisa digunakan bukan hanya oleh pelanggan Esia, tapi juga operator lainnya.
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi tingginya pertumbuhan pelanggan dara tahun ini. Berdasarkan data Bakrie Telecom, saat ini penetrasi bisnis data di industri telekomunikasi masih di bawah 50 persen sehingga peluang tumbuhnya sangat besar.
Semakin tingginya penggunaan ponsel pintar juga mendorong meningkatnya permintaan layanan data ke depan. Di sisi lain,menurut Corporate Secretary PT Bakrie Telecom Tbk Imanuddin Kencana Putra, pertumbuhan pengguna internet melalui perangkat mobile diprediksi meningkat sampai 139 juta pada 2015.
"Kami optimis tahun ini akan terjadi pertumbuhan pelanggan Esia lebih tinggi dari prediksi pertumbuhan industri telekomunikasi yang diperkirakan 7-8 persen. Selain mengembangkan pasar, tahun ini kami juga akan banyak melakukan pengembangan layanan telekomunikasi bekerjasama dengan berbagai komunitas, seperti kampus dan UKM," tuturnya.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bergabungnya salah satu penyedia layanan internet kabel terbesar di Indonesia tersebut sebagai bagian dari tindak lanjut bergabungnya Link Net dengan XL Axiata.
Baca SelengkapnyaLayanan Over The Top (OTT) seperti Google dan Meta, masih menjadi permasalahan hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaLuhut memastikan larangan tersebut tidak akan berpengaruh terhadap investasi TikTok di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRespons XL Axiata tak terduga saat ramai Starlink.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/6).
Baca Selengkapnya