Etika dan peraturan di Facebook terkait account pribadi
Merdeka.com - Segala hal yang berlaku di dunia ini harus dijalankan sesuai etika dan ketentuan yang berlaku baik yang tertulis ataupun yang tidak. Begitu pula dengan penggunaan Facebook.
Sejak Facebook menjadi salah satu tren di ekosistem internet secara global, banyak orang yang membuat, mempunyai dan beraktivitas di jejaring sosial satu ini.
Dikarenakan jumlah penggunanya yang terus meningkat dari waktu ke waktu, tentu tidak salah bahwa Facebook sampai sekarang ini masih menjadi jejaring sosial nomor satu dunia.
-
Apa yang dilarang dalam nama Facebook? Selain itu, ada konten yang dilarang untuk digunakan dalam nama, seperti:Gelar profesional (misalnya: Dr., Prof., dll).Gelar keagamaan.Kata-kata umum yang bukan merupakan nama.Frasa deskriptif.Kata-kata yang ofensif atau tidak pantas.
-
Kenapa harus mengikuti aturan ganti nama di Facebook? Platform ini menerapkan kebijakan yang ketat demi menjaga kredibilitas dan keamanan komunitasnya, termasuk batasan frekuensi perubahan nama yang hanya diperbolehkan setiap 60 hari sekali.
-
Kenapa akun palsu Jusuf Hamka di Facebook meminta data pribadi? Selain itu, sangat berbahaya jika memberikan data pribadi seperti buku tabungan untuk diunggah di media sosial. Pasalnya data pribadi ini rawan digunakan untuk penipuan.
-
Kenapa orang membuat akun IG kedua? Banyak pengguna Instagram memiliki akun kedua untuk memposting konten yang lebih pribadi dan intim, yang hanya bisa diakses oleh teman dekat atau keluarga.
-
Apa yang dilakukan akun Facebook palsu terkait Jusuf Hamka? Akun Facebook yang diklaim milik Jusuf Hamka membagikan uang kepada masyarakat umum untuk membangun rumah.
-
Kapan Facebook memperbolehkan ganti nama? Facebook menetapkan standar tertentu dalam penggunaan nama yang harus diikuti untuk memastikan keaslian identitas penggunanya. Platform ini menerapkan kebijakan yang ketat demi menjaga kredibilitas dan keamanan komunitasnya, termasuk batasan frekuensi perubahan nama yang hanya diperbolehkan setiap 60 hari sekali.
Namun, mengesampingkan popularitas Facebook sendiri, ada beberapa penjelasan dan tips tentang etika, ketentuan sekaligus peraturan yang wajib diketahui dan dijalani oleh para pengguna situs besutan Mark Zuckerberg ini. Berikut ulasannya.
Jangan berbohong tentang profil diri sendiri
Tentunya, tidak menutup kemungkinan karakter seorang pengguna Facebook dapat diketahui dengan hanya melihat apa yang dia lakukan dan dia posting di accountnya tersebut.
Memang sekarang ini, banyak account-account Facebook yang 'abal-abal,' namun khususnya untuk account milik pribadi, upayakan jangan berbohong terkait masalah profil diri sendiri termasuk soal nama sampai dengan umur.
Bahkan secara tertulis, Facebook sendiri telah menuliskan beberapa peraturan terkait dengan profil pribadi tersebut. Berikut aturan layanan yang diterapkan oleh Facebook.
Apabila mengikuti aturan main yang berlaku, setidaknya Anda atau pengguna Facebook lainnya dapat menciptakan suatu komunitas yang aman, tentram dan nyaman dalam internet. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Second account sering dibuat dengan username unik.
Baca SelengkapnyaSecond account dibuat dengan berbagai macam alasan.
Baca SelengkapnyaPerilaku yang beradab, tidak hanya wajib dilakukan di dunia nyata, tapi diperlukan untuk membangun generasi penerus yang bijak berdigital.
Baca SelengkapnyaMemiliki akun Instagram kedua dengan username yang lucu dan unik bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk mengekspresikan diri.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah langkah-langkah mudah dan cepat untuk mengganti nama di Facebook.
Baca SelengkapnyaSering kali, pengguna tidak menyadari bahwa tindakan mereka dapat menyebabkan pelanggaran yang berisiko membuat akun tidak aman atau bahkan diblokir.
Baca SelengkapnyaPNS dilarang mendukung salah satu capres maupun peserta pemilu di media sosial.
Baca SelengkapnyaBeredar narasi utang bank dan pinjol bisa lunas hanya unggah nomor rekening di Facebook
Baca SelengkapnyaMeta sedang merencanakan fitur baru ini agar pengguna WhatsApp (WA) lebih praktis tanpa harus membawa dua HP.
Baca SelengkapnyaJika tidak diatur, berpotensi menghadirkan persaingan dagang yang tidak sehat.
Baca SelengkapnyaDemikian pula halnya dengan pengungkapan serta penyebaran informasi tersebut, apakah menyangkut kepentingan privat ataukah kepentingan publik.
Baca SelengkapnyaIronisnya, monopoli alur ini dijalankan tanpa disadari oleh pengguna.
Baca Selengkapnya