EV Growth dan Rakuten Injeksi Platform Shopback US$ 45 Juta
Merdeka.com - ShopBack, platform satu-pintu untuk cashback rewards dan kurator promo, mendapat injeksi modal US$ 45 juta atau setara Rp 643,5 miliar dalam seri pendanaan terbaru. Pendanaan ini datang dari EV Growth, Rakuten, dan EDBI; investor strategis yang berkaitan dengan pemerintahan, serta investor lainnya.
Dengan seri pendanaan anyar ini, Amit Patel, CEO Ebate Inc (perusahaan dari Rakuten) dan Wilson Cuaca, Managing Partner EV Growth, bergabung dalam jajaran dewan direksi ShopBack. Dengan suntikan dana ini, total pendanaan ShopBack menjadi US$ 83 juta atau setara Rp 1,18 triliun.
Dalam rilisnya pada Merdeka.com, hari ini (10/4), pendanaan terbaru ini akan digunakan untuk menyederhanakan pengalaman belanja pengguna, memperluas kemampuan analisis data guna memberikan insight baik dari segi bisnis maupun personal, serta mempercepat pertumbuhan di pasar-pasar utama ShopBack. Shopback saat ini masih berfokus dalam membangun fitur penemuan dan pemberian cashback rewards untuk meningkatkan pengalaman belanja masyarakat, baik secara online maupun offline, di kawasan Asia Pasifik.
-
Siapa yang mendorong investasi berkolaborasi? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat. Maka dari itu, ia meminta praja IPDN yang sudah lulus bisa berkontribusi untuk merealisasikan target.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Siapa yang berkomitmen untuk pendanaan? Pada 15th Conference of Parties (COP15) of the UNFCCC di Denmark tahun 2009, Putu mengungkap bahwa negara maju berkomitmen tujuan kolektif memobilisasi 100 miliar dolar per tahun mulai 2020 untuk aksi iklim bagi negara berkembang, yaitu aksi mitigasi terhadap perubahan iklim dan transparansi pelaksanaan.
-
Siapa yang memberikan bantuan modal usaha produktif di Jateng? Bantuan yang bersumber dari Baznas Provinsi Jateng itu diberikan kepada 150 mustahik produktif dan 30 pendamping mustahik di Kabupaten Pekalongan, Kendal, Batang, dan Kota Pekalongan.
-
Siapa yang mendapat bantuan modal UMKM? Mereka adalah mayoritas pedagang kecil yang mendapatkan modal bantuan Rp500 per orang. Beberapa pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan antara lain adalah pedagang gorengan, nasi uduk, minuman, jajanan anak-anak dan para pemilik warung kecil di pinggir jalan.
“Kami senantiasa semangat terhadap pertumbuhan yang sangat menjanjikan dari ShopBack sejak awal. Sebagai lanjutan investor dari East Ventures ke EV Growth, para pendiri tetap percaya pada misi ShopBack dalam membantu masyarakat melakukan pembelanjaan online dengan cara cerdas. Dedikasi mereka untuk terus menciptakan inovasi dan menyempurnakan produk sangat luar biasa. Kami senang, mereka dapat memaksimalkan, serta mendorong lebih lanjut potensi pertumbuhan pasar Asia Pasifik yang luar biasa,” ujar Willson Cuaca, Managing Partner EV Growth.
Selain memberikan reward cashback kepada pengguna yang berbelanja online di platform ShopBack, Shopback juga menciptakan fitur-fitur baru guna meningkatkan pengalaman belanja pengguna.
Pada 2018, ShopBack mengalami pertumbuhan order dan penjualan sebesar 250 persen secara tahunan. Kemudian mencatat lebih dari 2,5 juta transaksi per bulan lebih 7 juta pengguna di 7 negara kawasan Asia Pasifik, dengan nilai penjualan hampir mendekati US$ 1 juta atau Rp 143 miliar untuk lebih 2.000 mitra dagang baik di ranah online maupun offline. Pada tahun lalu pula, ShopBack menjajaki pasar Australia, sebagai pasar pertama di luar kawasan Asia. Selain itu, ShopBack juga membuka pusat penelitian dan pengembangan di Vietnam dan Taiwan yang mampu mendorong peningkatan tiga kali lipat dalam jumlah talenta di bidang teknik, data, dan produk manajemen.
ShopBack merupakan pelopor solusi belanja hemat dan cerdas di wilayah Asia Pasifik yang menyediakan portal gaya hidup untuk mendukung keputusan pembelian konsumen secara lebih cermat dan hemat. Shopback saat ini ada di Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, Taiwan dan Australia, dan sudah bekerja sama dengan e-commerce terkemuka sejak 2014, dan memberikan pengguna cashback kapanpun mereka melakukan pembelanjaan melalui ShopBack.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Superbank, yang sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Fama International, memasuki era baru ketika menjadi bagian dari Emtek Group pada akhir 2021.
Baca SelengkapnyaTokopedia telah memiliki ekosistem yang matang dalam mendukung bisnisnya sebagai e-commerce.
Baca SelengkapnyaTikTok akan memulai uji coba di platform Tokopedia melalui kampanye Beli Lokal yang akan dimulai pada 12 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaAdapun nilai transaksi Inabuyer EV Expo 2023 tercatat untuk nilai transaksi Business to Customer (B2C) sebanyak 156 unit dengan nilai sebesar Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaTikTok, Tokopedia, dan Grup GoTo berkomitmen memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerbagai peluang bisnis bisa didapatkan UMKM dari kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPembiayaan ini mengkombinasikan prinsip kredit bank konvensional dan investasi modal ventura untuk menarget startup teknologi Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamun investor juga menuntut model bisnis yang jelas dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaNilai pendanaan program ini pada gelombang pertama mencapai USD400.000 atau setara Rp6,24 miliar.
Baca SelengkapnyaTikTok akan memulai uji coba di platform Tokopedia melalui kampanye Beli Lokal.
Baca SelengkapnyaKerjasama ini bertujuan untuk membuka koridor investasi antara Korea dan Asia Tenggara
Baca Selengkapnya