Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Facebook akhirnya akui bahwa media sosial 'lukai' demokrasi

Facebook akhirnya akui bahwa media sosial 'lukai' demokrasi Ilustrasi berita hoax. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Facebook mungkin adalah jejaring sosial terbesar saat ini. Namun makin besar tentu makin besar juga dampak bagi para penggunanya.

Hal ini terpancar dari apa yang dikatakan seorang petinggi Facebook pada hari Senin (22/1) kemarin. Sang petinggi bahkan menyebut bahwa efek media sosial juga cukup kejam pada demokrasi yang jadi landasan untuk bebas berbicara.

"Pada 2016, kami di Facebook terlalu lamban untuk mengenali bagaimana berbagai perilaku buruk dalam menyalahgunakan platform kami," tulis Samidh Chakrabarti, kepala divisi engagement masyarakat Facebook. "Kami bekerja dengan giat untuk menetralisir risiko ini sekarang," lanjutnya.

Tentu 2016 merujuk pada pemilu presiden AS di mana hasil pemilu banyak dipengaruhi berita hoax serta keterlibatan Rusia yang hingga kini masih diivestigasi. Hal ini saja bisa dengan mudah memperlihatkan bahwa platform Facebook punya celah untuk disalahgunakan, dan dalam kasus ini, demokrasi dipertaruhkan.

"Mulai dari kebangkitan dunia Arab (Arab Spring) hingga pemilu di seluruh belahan dunia, media sosial nampak selalu membawa dampak positif. Namun kampanye presiden AS terakhir mengubahnya, dengan campur tangan asing dan berita palsu, harusnya Facebook lebih cepat mengenalinya," ungkap Katie Harbath, petinggi Facebook yang menjabat direktur penjangkauan politik dan pemerintahan global di perusahaan tersebut.

Chakrabarti juga menyebut bahwa nantinya Facebook akan membuat politik lebih transparan. Hal ini gagal dilakukan pada 2016 lalu, pasca baru-baru ini terbukti bahwa ada 80.000 postingan Facebook buatan Rusia yang berhasil menyasar 126 juta pengguna Facebook AS, dan akhirnya para pemilih terpengaruh pilihannya.

Politik transparan ini akan dilakukan Facebook dengan cara mengarsipkan iklan pemilihan, di mana organisasi-organisasi yang menjalankan iklan terkait pemilu harus mengkonfirmasikan identitas mereka.

Chakrabarti juga menyebut bahwa berita hoax, pelecehan politik, serta partisipasi yang tidak setara dari masing-masing pemilih juga akan ditangani oleh Facebook dalam waktu dekat.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu

Daftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.

Baca Selengkapnya
4 Februari Hari Ulang Tahun Facebook, Ini Sejarah dan Perkembangannya
4 Februari Hari Ulang Tahun Facebook, Ini Sejarah dan Perkembangannya

Facebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap YouTube, Facebook hingga TikTok Jadi Tempat Terbanyak Sebar Hoaks Pemilu 2024
Polisi Ungkap YouTube, Facebook hingga TikTok Jadi Tempat Terbanyak Sebar Hoaks Pemilu 2024

YouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.

Baca Selengkapnya
Media Sosial: Kekuatan Tersembunyi yang Mempengaruhi Pemilih di Pemilu 2024
Media Sosial: Kekuatan Tersembunyi yang Mempengaruhi Pemilih di Pemilu 2024

Data tahun 2023, pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 167 juta orang.

Baca Selengkapnya
Kalahkan Mbah Google, TikTok Kini jadi Aplikasi Pencarian Paling Populer di Dunia
Kalahkan Mbah Google, TikTok Kini jadi Aplikasi Pencarian Paling Populer di Dunia

Bahkan, TikTok mulai menempati posisi teratas hampir setiap hari pada bulan Agustus. Sementara Google memegang posisi pertama hanya beberapa hari saja.

Baca Selengkapnya
Salip Mbah Google, Pemerintah AS Kepanasan dan Ancam Blokir TikTok
Salip Mbah Google, Pemerintah AS Kepanasan dan Ancam Blokir TikTok

Keberhasilan yang diraih TikTok tersebut membuat Pemerintah AS panas.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Dibanjiri Hoaks Soal Perang Hamas-Israel, Ada yang Gunakan Video Lama Bahkan Video Game untuk Sebar Berita Palsu
Media Sosial Dibanjiri Hoaks Soal Perang Hamas-Israel, Ada yang Gunakan Video Lama Bahkan Video Game untuk Sebar Berita Palsu

Beberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres

Penyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.

Baca Selengkapnya