Facebook hanya menjadi pengekor kompetitor lain
Merdeka.com - Akhir bulan ini, kabarnya Facebook akan merilis aplikasi terbarunya yang bernama Paper. Dari beragam produk yang ditawarkan, terkesan Facebook sudah berkurang sisi inovasinya dan hanya menjadi pengekor.
Seperti dilansir oleh The Verge (14/1), aplikasi tersebut dikabarkan akan siap pada akhir bulan ini. Disebutkan, nantinya aplikasi tersebut akan mirip dengan Flipboard, aplikasi serupa yang sudah marak digunakan di smartphone.
Hingga kini masih belum diketahui apakah aplikasi Paper ini akan hadir secara terpisah atau masih jadi satu bagian dengan Facebook.
-
Mengapa Facebook Web populer? Facebook memungkinkan Anda mengelola daftar teman dan memilih pengaturan privasi untuk menyesuaikan siapa yang dapat melihat konten di profil Anda.
-
Apa yang sedang populer di media sosial? Di media sosial, gambar-gambar artificial intelligence (AI) bertemakan di Disney Pixar tengah digandrungi netizen.
-
Apa yang TikTok lakukan sebagai platform pencarian? TikTok kini menjadi pilihan banyak orang jika ingin mencari hal yang ingin diketahui. Artinya secara perlahan semuanya pindah ke aplikasi Tiktok sebagai platform pencarian.
-
Bagaimana status FB menunjukkan ragam konten? Merangkum dari beragam sumber, Kamis (6/7) berikut adalah kumpulan status FB kekinian dan menarik yang bisa dijadikan referensi.
-
Kapan status FB menunjukkan tren yang sedang berkembang? “Jaman sekarang sok keren bisa menjadi keren.. Iya dimata dia sendiri.“
-
Apa yang dicari oleh pengguna TikTok? Jika Anda sedang mencari inspirasi, beberapa nama Tiktok lucu aesthetic berikut bisa menjadi pilihan.
Mungkin akan terlihat mengada-ada atau berlebihan apabila mengatakan Facebook adalah pengekor, namun hal tersebut dapat dibuktikan dengan beragam produk baru yang dirilis oleh Facebook sebagai aplikasi atau produk saingan yang sudah dibuat atau diciptakan oleh kompetitornya.
Seperti contohnya saja penggunaan hashtag, tanda @, Poke, Facebook Search sampai dengan Paper yang kabarnya akan mirip dengan Google Reader.
Memang, Facebook menjadi salah satu inovator dan penggebrak dunia jejaring sosial dengan menawarkan hal baru ketika situs ini baru mulai tumbuh dan berkembang.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, inovasi yang ditawarkan tidak lebih hanya mirip dengan produk milik kompetitornya saja dan tidak memunculkan satu hal yang baru.
Bahkan ada beberapa produk dari Facebook yang juga tidak begitu sukses di pasaran seperti contohnya Facebook Home, Facebook Gifts Card dan beberapa lainnya.
Dan ketika Facebook mulai 'bingung' akan fokus bisnis utamanya, banyak kompetitor baru yang muncul dengan inovasi menarik dan mengancam popularitasnya. Seperti contohnya SnapChat.
Apabila Facebook tidak lekas membuat gebrakan baru berupa inovasi menarik untuk penggunanya, maka dapat diprediksikan popularitasnya akan semakin merosot dan kehilangan pengguna di kemudian hari. (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Facebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaBahkan, TikTok mulai menempati posisi teratas hampir setiap hari pada bulan Agustus. Sementara Google memegang posisi pertama hanya beberapa hari saja.
Baca SelengkapnyaDua perusahaan multinasional ini juga cukup kompetitif dari sisi pendapatan.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaAda beragam kata yang perlu dirangkai untuk membentuk kalimat ajakan yang menarik dan menjanjikan para calon pembeli.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan yang diraih TikTok tersebut membuat Pemerintah AS panas.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah kata-kata yang kerap dicari di Google selama 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah tetap melarang TikTok melakukan transaksi lewat media sosial.
Baca SelengkapnyaArtinya, TikTok tidak bisa menjalankan fungsi secara bersamaan sebagai media sosial dan e-commerce.
Baca SelengkapnyaMasa transisi atau uji coba yang diberikan Kementerian Perdagangan kepada Tiktok untuk migrasi ke platform eCommerce Tokopedia tidak ada dalam aturan.
Baca SelengkapnyaTikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.
Baca Selengkapnya