Facebook: sebagian besar pengguna datanya pernah bocor
Merdeka.com - Berangkat dari skandal kebocoran data Facebook yang terungkap beberapa waktu lalu, pada hari Rabu waktu AS, Mark Zuckerberg berbicara pada media soal dimatikannya fitur Facebook yang membuat pengguna dapat mencari pengguna Facebook dari nomor telepon atau alamat email.
Fitur ini memang berguna untuk kita yang ingin mencari seseorang di Facebook. Namun fitur ini telah terbukti disalahgunakan untuk mengambil data dari profil pengguna.
Bahkan melansir Phys, Zuckerberg menyebut bahwa "selama beberapa tahun terakhir, mungkin seseorang telah mengakses informasi Anda dengan cara ini." Hal ini mengimplikasikan bahwa data siapapun bisa dengan mudah bocor, termasuk Anda.
-
Bagaimana perusahaan seperti Facebook mengumpulkan data pengguna? Dokumen tersebut menguraikan proses enam langkah bagaimana perangkat lunak Active-Listening mengumpulkan data suara pengguna dari berbagai perangkat.
-
Di mana bunker rahasia Mark Zuckerberg berada? Di bawah tanah seluas 57.000 kaki persegi itu, dikabarkan ada sebuah bunker persembunyian. Bunker ini memiliki luas 5.000 kaki persegi dan terhubung ke dua rumah utama dengan terowongan.
-
Mengapa Facebook Web populer? Facebook memungkinkan Anda mengelola daftar teman dan memilih pengaturan privasi untuk menyesuaikan siapa yang dapat melihat konten di profil Anda.
-
Data apa saja yang diambil TikTok dari pengguna? Pada tahun 2022, perusahaan keamanan siber Internet 2.0 mengeluarkan laporan bahwa TikTok melakukan 'pengambilan data yang berlebihan' terhadap para penggunanya. Organisasi tersebut mengatakan bahwa TikTok mengambil berbagai data pribadi dari penggunanya, seperti ponsel apa yang digunakan untuk membuka TikTok, aplikasi lain apa yang ada di ponsel, dan di mana pengguna membuka TikTok.
-
Siapa yang mengklaim TikTok ambil data pengguna berlebihan? Pada tahun 2022, perusahaan keamanan siber Internet 2.0 mengeluarkan laporan bahwa TikTok melakukan 'pengambilan data yang berlebihan' terhadap para penggunanya.
-
Siapa yang membocorkan data orang Indonesia? Dalam tangkapan layarnya, akun X bernama @Fusion Intelligence Center @S memberitahukan bahwa data pribadi masyarakat Indonesia telah dibocorkan oleh sebuah channel Telegram di China.
Satu-satunya cara untuk terlepas dari hal tersebut bagi pengguna adalah dengan mematikan fitur itu. Namun alih-alih mematikan, Facebook justru membuatnya hidup dan ada secara default.
Menurut pakar, ini merupakan bentuk kegagalan Facebook sebagai platform jejaring sosial. Pasalnya, tak ada kejelasan soal pengaturan privasi.
"Facebook belum cukup jelas soal bagaimana menggunakan pengaturan privasinya. Bagi saya, itu adalah kegagalan," ungkap Jamie WInterton, direktur strategi untuk Global Security Initiative dari Arizona State University.
Belum ada titik terang
Hal ini merupakan masih berlanjutnya skandal Facebook yang sepertinya belum menemui titik akhir. Sebelumnya, sebagai buntut dari kebocoran data Facebook oleh Cambridge Analytica yang ditujukan untuk 'menggoyang' pemilu presiden AS, ternyata baru ketahuan, ternyata data yang disalahgunakan itu terjadi di hampir seluruh pengguna Facebook di dunia. Berdasarkan siaran pers Facebook, Rabu (4/4), mereka mengakui bahwa terdapat 87 juta data yang dimungkinkan disalahgunakan oleh CA.
Dari 87 juta data yang kebobolan, sebagian besar adalah pengguna Facebook dari Amerika Serikat atau sekitar 81,6 persen data disalahgunakan. Selain Amerika Serikat, ada beberapa negara termasuk Indonesia.
Belum lagi melansir laporan The Verge dan Ars Technica, Facebook juga telah mengumpulkan riwayat panggilan dan data SMS dari smartphone Android selama bertahun-tahun. Hal ini bisa ditemukan dari data file akun Facebook kita yang bisa diunduh.
Selain itu, Menurut laporan Mashable, data kebocoran Facebook yang dikumpulkan oleh Cambridge Analytica belum sepenuhnya dihapus. Hal ini diinvestigasi oleh Channel 4 yang berbasis di Inggris, yang hingga sekarang masih bisa melihat data dari paling tidak 136.000 pengguna Facebook yang ada di sumber Cambridge Analytica.
Belum lagi, soal memo internal perusahaan yang diitulis oleh salah seorang wakil direktur Facebook bernama Andrew Bosworth pada 2016, di mana ia mengklaim kalau Facebook cuma memiliki satu misi untuk menguntungkan perusahaan, yakni menghubungkan semua penggunanya menjadi komunitas besar.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Facebook, Instagram, dan Threads punya dampak besar bagi Mark Zuckerberg jika mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaData BPJS Ketenagakerjaan diduga diretas dan diumumkan di forum internet.
Baca SelengkapnyaKetahui informasi dan beberapa langkah mudah untuk login ke Facebook Web ini.
Baca SelengkapnyaFacebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaPerusahaan media sosial seperti LinkedIn dan Meta menggunakan informasi pengguna untuk melatih AI.
Baca SelengkapnyaMark Zuckerberg membagikan email pertama yang ia gunakan untuk membuat akun Facebook pada 2004.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto mengaku sudah menganalisis data NPWP yang diduga bocor.
Baca Selengkapnyaenko Polhukam Hadi mengatakan menurut analisa BSSN, ada sebagian data yang bocor, tidak sesuai dengan data asli
Baca SelengkapnyaMengenai apakah sudah ada tersangka yang diperiksa, Himawan tidak menjawab dengan jelas.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi angkat bicara komentari kabar soal kasus dugaan bocornya data NPWP miliknya dan jutaan warga Indonesia.
Baca Selengkapnya"(Penyebab kebocoran) Nanti kami jelaskan setelah kami memanggil dirjen pajak hari Jumat," kata Menko Hadi
Baca Selengkapnya