FBI: Anonymous curi beberapa data dari pemerintah Amerika
Merdeka.com - Hacktivist yang tergabung dalam Anonymous baru saja dinyatakan FBI terlibat dalam serangkaian akses ilegal ke komputer pemerintah Amerika Serikat. Diduga, mereka mencuri berbagai informasi sensitif dari berbagai agensi pemerintahan dalam setahun terakhir.
Seperti yang dilansir Reuters (15/11), FBI menyebut bahwa para hacker mencuri data ini melalui sebuah celah yang ditemukan di software milik Adobe. Celah ini kemudian dimanfaatkan untuk disusupi dengan backdoor sehingga data pun bisa dicuri oleh para hacker.
Adapun data yang dicuri menurut Kevin Knobloch, staf ahli dari Kementerian Energi AS, berupa informasi personal dari sekitar 104 ribu karyawan, kontraktor, keluarga, dan semua pihak yang memiliki hubungan dengan Departemen Energi. Selain itu, 2 ribu akun bank juga diperkirakan turut dirambah.
-
Data apa yang diserang hacker? Kasus serangan hacker terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 membuka fakta lemahnya proteksi sistem di Indonesia.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Apa yang dilakukan FBI? Dalam pernyataan bersama, FBI dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency/CISA) mengungkapkan bahwa mereka tengah menyelidiki akses ilegal ke infrastruktur telekomunikasi komersial yang dilakukan oleh pelaku yang berhubungan dengan Republik Rakyat China (hacker China).
-
Bagaimana peretas mendapatkan data DPT? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim 'Jimbo' mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
-
Bagaimana hacker memberikan kunci deskripsi data? Singkat cerita, lanjut Alfons, pelaku peretas akhirnya memberikan secara cuma-cuma kunci deskripsi itu.
-
Siapa yang membocorkan data orang Indonesia? Dalam tangkapan layarnya, akun X bernama @Fusion Intelligence Center @S memberitahukan bahwa data pribadi masyarakat Indonesia telah dibocorkan oleh sebuah channel Telegram di China.
Dalam memo yang ditulisnya, FBI menyebut bahwa serangan ini merupakan masalah yang tersebar dan harus diawasi. Tercatat, beberapa korban yang disusupi hacker ini adalah U.S. Army, Department of Energy, Department of Health and Human Services, dan beberapa agensi lainnya.
Para investigator FBI sendiri hingga kini masih melakukan penyelidikan. Dugaan mereka, serangan ini kemungkinan tidak akan berhenti dalam waktu dekat.
Serangan ini sendiri kemungkinan berkaitan dengan adanya kasus Lauri Love, seorang warga Inggris yang ditangkap karena melakukan tindakan hacking. Love diduga FBI memanfaatkan celah dari sebuah software Adobe sehingga mampu mencuri data dari berbagai departemen di Amerika Serikat.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan data yang dia terima setiap harinya tersebut lengkap.
Baca SelengkapnyaLodewijk memahami risikonya memang besar jika meminta bantuan ke FBI.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaKirim ke Bareskrim dan KPU, Begini Hasil Investigasi BSSN soal Kebocoran Data Pemilih
Baca SelengkapnyaBenarkan Menteri AS sebut Kemenkominfo bodoh usai data nasional dihack? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaMengenai apakah sudah ada tersangka yang diperiksa, Himawan tidak menjawab dengan jelas.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaData tersebut diduga bocor dari Satu Data Aparatur Sipil Negara (ASN) milik Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaKelompok ransomware Brain Cipher merilis kunci enkripsi secara cuma-cuma kepada pemerintah Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca Selengkapnya