FBI mulai rajin retas iPhone
Merdeka.com - Setelah berhasil meretas iPhone tersangka terorisme San Benardino, Syed Farook, berkat bantuan 'pihak ketiga', kini FBI mendapat banyak permintaan untuk meretas iPhone dari berbagai pihak.
Tenang, semua 'pihak' yang dimaksud adalah aparat hukum yang kesulitan melakukan investigasi akibat terkendala sistem keamanan iPhone yang kebetulan jadi barang bukti. Yang terbaru, permintaan peretasan iPhone datang dari jaksa serta kepolisian wilayah Faulkner dan Conway.
Permintaan peretasan pada FBI itu terkait iPhone dan iPod milik dua orang remaja yang diduga melakukan pembunuhan pada sepasang kekasih. Kedua gadget tersangka tadi menjadi salah satu alat bukti utama yang tidak bisa diakses akibat adanya password. Dan bisa diduga, FBI langsung mengiyakan permintaan tersebut, dan diperkirakan banyak permintaan hacking lain yang bakal diterima FBI.
-
Mengapa iPhone menjadi sasaran? Selain itu, reputasi merek Apple yang kuat membuat pengguna lebih rentan untuk mempercayai komunikasi menipu yang tampaknya berasal dari Apple, semakin meningkatkan daya tarik target ini bagi para penjahat dunia maya.
-
Siapa yang memanfaatkan IMEI IPhone ilegal? Celah ini yang kemudian dimanfaatkan pedagang culas.
-
Apa yang dilakukan polisi terhadap IMEI IPhone ilegal? Polri akan melakukan shut down atau pemblokiran terhadap 191.000 handphone yang terdata menggunakan IMEI ilegal.
-
Iphone palsu apa yang disita polisi? Laporan menunjukkan bahwa lebih dari 800 perangkat palsu, mulai dari AirPods hingga berbagai aksesoris iPhone lainnya, ditemukan di area bisnis setempat.
-
Mengapa sebagian pengguna iPhone beralih ke iPhone? Pada akhirnya, 30 persen pengguna Android berpikir untuk beralih ke iPhone hanya untuk menghentikan bullyan.
-
Bagaimana melacak iPhone yang hilang? Untuk melacak iPhone yang hilang, Anda dapat menggunakan beberapa metode yang disediakan oleh Apple. Berikut adalah cara-caranya:
Sebelumnya FBI memang sudah 'pede' bisa membobol sistem keamanan iPhone. Kepercayaan diri FBI itu ternyata ada alasannya, yakni sebuah perusahaan keamanan siber 'Cellebrite' yang bermarkas di Israel. Cellebrite disebut menawarkan bantuan pada FBI untuk membuka akses ke iPhone Syed Farook.
Bukan kali ini saja Cellebrite berkolaborasi dengan FBI. Sebelumnya perusahaan yang didirikan tahun 199 itu pernah menjual software peretas data ponsel pada FBI di tahun 2013. Dalam websitenya, Cellebrite mengklaim bisa membobol password iPhone yang berjalan dengan iOS 8.
Namun masih menjadi misteri siapa pihak ketiga yang berhasil membantu FBI dengan menciptakan software khusus peretas iPhone itu. Yang pasti, 'mainan' baru FBI ini membuat banyak pengguna iPhone khawatir soal keamanan smartphone mereka.
Sumber: SlashGear
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengungkapan kasus tersebut berawal adanya aduan dari Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Eletronika (Dirjen ILMATE) Kemenperin.
Baca SelengkapnyaSebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.
Baca SelengkapnyaSetelah sebulan kasus ini terungkap, bagaimana kelanjutan kasus penipuan Iphone ini?
Baca SelengkapnyaBea Cukai juga meminta agar masyarakat berhati-hati dari penipuan jasa unlock IMEI.
Baca SelengkapnyaFakta Baru Peretasan HP Jenderal Bintang Dua: Pelaku Ayah & Anak, Belajar Meretas Otodidak
Baca SelengkapnyaPara penyerang menggunakan kampanye phishing dengan mengirimkan email dan teks yang dirancang seolah-olah dikirim oleh Apple.
Baca SelengkapnyaApple baru saja mengeluarkan Rapid Security Response. Artinya pengguna harus update software.
Baca SelengkapnyaTudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaDelapan orang turut mengadukan nasib mereka ke LPSK. Dengan mengajukan mengajukan permohonan perlindungan sebagai korban terkait kasus penipuan si kembar.
Baca SelengkapnyaLodewijk memahami risikonya memang besar jika meminta bantuan ke FBI.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami kasus peretasan handphone Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi. Mereka menduga ada jaringan lebih besar dari empat pelaku yang sudah ditangkap.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca Selengkapnya