Fedor, Robot Rusia Gagal Mendarat di International Space Station
Merdeka.com - Sebuah roket dari Rusia bernama Soyuz 2.1a lepas landas dari sebuah pusat fasilitas antariksa Rusia di Baikonur Kazakhstan pada Kamis (22/8) lalu. Roket itu hanya membawa satu penumpang, sebuah robot berbentuk manusia bernama Fedor.
Dilansir dari CNN, Fedor, atau yang lebih dikenal penciptanya Skybot F-850, akan menjalani dua minggu uji coba di International Space Station (ISS). Di sana, Fedor akan ditemani oleh enam astronot, tiga dari Amerika Serikat, satu dari Itali, dan tiga dari Rusia, salah satunya adalah Komandan Ekspedisi 60 ISS Alexey Ovchinin. Menurut laporan media di Rusia, aktivitas Fedor di dalam ISS masih menjadi rahasia yang dijaga ketat.
Fedor diperkirakan akan mendarat di ISS pada akhir minggu ini tetapi berdasarkan laporan dari Associated Press, Fedor gagal mendarat di ISS pada Sabtu (24/8). Agensi antariksa Rusia Roscosmos, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa kegagalan terjadi karena permasalahan dalam sistem docking roket sedangkan ISS dan krunya masih selamat.
-
Dimana robot penjelajah Bulan mendarat? Meskipun ada penundaan, pesawat tersebut masih akan mencapai lokasi pendaratannya Malapert A pada tanggal 22 Februari, sebuah kawah tumbukan 300 kilometer (180 mil) dari kutub selatan.
-
Di mana roket V-2 diluncurkan? Roket tersebut diluncurkan dari White Sands Missile Range.
-
Dimana roket Proton-M diluncurkan? Ketika roket itu diluncurkan dari Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan, terjadi ketidakseimbangan.
-
Kapan roket ZQ-2 Y2 diluncurkan? Mengutip Ecoticias, Rabu (18/9), China telah mengumumkan peluncuran sukses roket ZQ-2 Y2, roket pertama di dunia yang menggunakan kombinasi bahan bakar metana cair dan oksigen cair.
-
Siapa yang diluncurkan ke luar angkasa? Laika, seekor anjing asal Moskow yang menjadi makhluk hidup pertama yang mengorbit Bumi, menandai tonggak penting dalam perjalanan ke luar angkasa.
-
Dimana operasi robot jarak jauh dilakukan? Beberapa dokter di Bumi saat ini sedang melakukan uji coba menggunakan robot yang dioperasikan dari jarak jauh untuk melakukan simulasi operasi di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Vladimir Solovyev, komandan penerbangan Rusia untuk ISS mengatakan peluncuran roket baru akan dilakukan pada Senin mendatang. Vladimir juga mengatakan bahwa Fedor masih belum diajarkan cara docking manual.
Roket yang membawa Fedor sebenarnya adalah bagian dari uji coba roket besar yang akan menggantikan roket Soyuz-FG, roket yang digunakan untuk membawa tiga astronot pada Ekspedisi 60 ISS, tahun depan. Roket baru nanti akan menggunakan komputer baru dan sistem pengarahan yang lebih mutakhir.
Fedor sendiri bukanlah robot pertama di ISS. Pada tahun 2011 lalu sebuah robot tanpa kaki bernama Robonaut 2 yang dibuat oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA). Pada tahun 2017, robot sejenis Fedor yang dikembangkan oleh Russian Foundation for Advanced Research Projects sempat menjadi populer karena terlihat dalam sebuah video sedang menggunakan perkakas, menyetir mobil, dan menembak.
Reporter Magang: Joshua Michael
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa satelit Sputnik itu berada pada jarak 560 mil (900 kilometer) di atas Bumi dan mengitarinya setiap satu setengah jam.
Baca SelengkapnyaVladimir Komarov, kosmonaut Rusia pertama yang meninggal dalam misi luar angkasa, menghadapi nasib tragis saat misi Soyuz 1 gagal.
Baca SelengkapnyaAda persoalan sistem yang serius saat manusia pertama yang pergi ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaKejadian ini menimpa roket Proton-M milik Rusia. Membawa tiga satelit navigasi untuk dikirim ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaHari ini adalah hari bersejarah SpaceX sukses meluncur ke ruang angkasa setelah 3 kali gagal mengorbit.
Baca Selengkapnya10 bulan berada di luar angkasa. Nasib kepulangannya terkatung-katung. Hingga sekembalinya di Bumi negaranya sudah hilang.
Baca SelengkapnyaRoket terkuat di dunia ini telah menyelesaikan hampir seluruh uji terbang melalui ruang angkasa pada percobaan ketiganya, tapi hancur saat kembali ke Bumi.
Baca SelengkapnyaVikram dan Pragyan, dua robot tulang punggung misi Chandrayaan-3 India ke Bulan mogok.
Baca SelengkapnyaNamun hal ini diharapkan orang-orang tak panik. Semua crew di Stasiun Luar Angkasa aman.
Baca SelengkapnyaPernah gagal, bukan berarti membuat Amerika Serikat (AS) kapok untuk mengirim robot penjelajah ke Bulan.
Baca SelengkapnyaRoket tersebut membawa satelit eksperimental pemerintah Jepang yang dapat menggantikan satelit intelijen di orbit.
Baca SelengkapnyaKegagalan ini sudah yang kedua kalinya. Tetapi Korea Utara akan mencobanya lagi.
Baca Selengkapnya