Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fenomena Kegiatan Dakwah Perempuan di Ranah Online

Fenomena Kegiatan Dakwah Perempuan di Ranah Online Ilustrasi muslimah bermain Internet. www. religion.dk ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Teknologi internet telah melahirkan media sosial. Dan di era digital ini media sosial menjelma menjadi “medium baru” yang dimanfaatkan untuk hampir seluruh kegiatan manusia termasuk praktik dakwah (kegiatan keagamaan). Praktik dakwah secara online melalui media sosial menjadi realitas baru di tengah masyarakat.

Dengan norma media sosial seperti follower, like, dan subscribe, semakin banyak pelaku dakwah muncul di ruang media sosial. Menariknya, mereka tidak jarang tidak berlatar keilmuan agama, tapi justru dengan ragam latar belakang profesi, seperti pesohor/selebritis, intelektual muda muslim, hingga para pelaku hijrah.

Sesuai karakter media sosial, salah satunya popularitas, seseorang bisa ditasbihkan menjadi “pemuka agama” bila memiliki follower, subscriber, atau viewer banyak. Mereka menjadi tempat rujukan dari persoalan agama warga digital. Hal yang sulit terjadi pada kegiatan dakwah offline (luring). Otoritas keagamaan dalam kegiatan dakwah online ini pun menjadi milik followers, sebagai representasi jamaah yang secara umum menjadi “legitimasi” pemuka agama di masyarakat.

Orang lain juga bertanya?

Fenomena inilah yang coba diangkat oleh Dr Bintan Humeira MSi, dalam penelitian disertasinya untuk Program Doktor Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI).

Menurut Dr Bintan, konstruksi otoritas keagamaan perempuan muslim di ranah online (daring) yang dimediasi media sosial pada hakikatnya tak terlepas dari praktik sosialnya di ruang offline (luring). Sebaliknya, apa yang berlangsung di ruang luring dipengaruhi pula oleh praktik sosialnya di ruang daring.

“Hal ini terjadi karena ‘logika’ media sosial yang memposisikan tindakan follower menjadi penting dalam memelihara eksistensi subyek. Norma media sosial dengan praktik like, comment, dan share menjadi realitas subyektif yang diinternalisasi oleh subyek dan mengonstruksi subyek sebagai sosok populer sekaligus ‘rujukan’ baru dalam praktik keagamaan,” papar Dr Bintan Humeira M.Si, saat mempertahankan penelitian disertasinya di hadapan para penguji dalam sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Komunikasi FISIP UI secara daring, kemarin (9/8).

Dia menjelaskan subyek penelitiannya adalah perempuan biasa yang memanfaatkan media sosial (Facebook) dan kini memiliki follower dengan jumlah ratusan ribu. Padahal subyek bukanlah perempuan yang memiliki latar berlakang pendidikan agama, seperti kebanyakan pendakwah (ustazah) di ruang luring. Namun, kemudian oleh follower-nya, subyek “dikukuhkan” sehingga memiliki otoritas keagamaan layaknya para pendakwah di ruang luring.

Menariknya, riset ini menemukan bahwa justru aktor dominan yang mempengaruhi konstruksi keagamaan subyek adalah sang suami. Sebab suami bertindak sebagai significant others dalam konstruksi realitas subyek baik dalam momen internalisasi maupun ekternalisasi subyek. Oleh karena itu bisa dikatakan realitas obyektif yang dimapankan melalui habitualisasi subyek di media sosial melalui unggahan berulang dan relasi daring, merupakan representasi dari realitas suami.

“Contohnya sebelum mengunggah status, subjek selalu mendiskusikan terlebih dahulu, apakah status yang diunggah itu pantas atau tidak pantas terhadap para pembacanya. Nah, ukuran pantas tidak pantas itu, dari sudut pandang suaminya,” jelas Bintan yang juga pengajar di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Fenomena kegiatan dakwah perempuan di media sosial ini “dibedah” dengan menggunakan teori konstruksi sosial atas realitas Berger dan Luckmaan. Pada teorinya, ada dialektika antara tiga momen konstruksi tersebut baik dalam tindakan individu di ruang luring maupun daring untuk membentuk realitas obyektif dan subyektif. Selain itu, karakteristik media sosial memberikan pengaruh atas proses konstruksi yang berlangsung. Oleh sebab itu, penelitian ini juga mengambil pemikiran tentang konstruksi realitas sosial termediasi Couldry dan Hepp (2017) untuk menelaah bagaimana proses konstruksi di ruang daring berlangsung secara khas, terkait dengan karakteristik media dan atribut individu.

Menggunakan metode studi kasus kualitatif dengan orientasi konstruktivistik, Bintan memperlakukan kasusnya secara holistic (menyeluruh) dengan mempertimbangkan elemen-elemen yang terkait satu sama lain dilihat dalam beragam konteks dengan proses pengambilan data dan analisis termasuk wawancara mendalam, dipadukan dengan studi dokumen dan pengamatan terlibat di ruang daring. Penelitian dilakukan selama rentang waktu 2018-2021.

Dalam menyelesaikan program doktor ini, Bintan Humeira dipromotori oleh Prof Dr Billy K Sarwono MA, dengan Kopromotor adalah Dr Arief Subhan MA.

Para penguji pada sidang ini adalah Prof Dr Ilya R Sunarwinadi MSi; Dr Pinckey Triputra MSc; Inaya Rakhmani MA, PhD; Dr Irwansyah MA; Dr Eriyanto MSi; dan Dr Atnike Sigiro. Sidang promosi sendiri dipimpin oleh Julian Aldrin Pasha MA, PhD. (mdk/sya)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara-cara Dakwah di Nusantara, Umat Muslim Wajib Tahu
Cara-cara Dakwah di Nusantara, Umat Muslim Wajib Tahu

Penyebaran Islam di Nusantara merupakan salah satu fenomena sejarah yang menarik untuk dikaji.

Baca Selengkapnya
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan

Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.

Baca Selengkapnya
Pengertian Globalisasi Bidang Komunikasi dan Contohnya, Menarik Dipelajari
Pengertian Globalisasi Bidang Komunikasi dan Contohnya, Menarik Dipelajari

Globalisasi mengubah pola komunikasi menjadi semakin canggih dan tak terbatas.

Baca Selengkapnya
Waspadai Cara Kerja Kelompok Intoleran dan Radikal Bikin Narasi di Dunia Maya
Waspadai Cara Kerja Kelompok Intoleran dan Radikal Bikin Narasi di Dunia Maya

Generasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.

Baca Selengkapnya
Tips Penting untuk Pengusaha agar Merek Produk Bisa Terkenal di Era Digital
Tips Penting untuk Pengusaha agar Merek Produk Bisa Terkenal di Era Digital

Brand atau merek bukan hanya sekadar logo dan nama, tapi kumpulan pengalaman dari apa yang konsumen rasakan.

Baca Selengkapnya
Perkembangan Teknologi Sejarah Indonesia, Lengkap dengan Penjelasannya
Perkembangan Teknologi Sejarah Indonesia, Lengkap dengan Penjelasannya

Perkembangan teknologi sejarah di Indonesia dari masa ke masa ini menarik untuk disimak.

Baca Selengkapnya
Meutya Hafid Blak-blakan di Depan DPR: Judi Online Banyak Sasar Pegawai Pemerintahan hingga Kader Parpol
Meutya Hafid Blak-blakan di Depan DPR: Judi Online Banyak Sasar Pegawai Pemerintahan hingga Kader Parpol

Meutya mengajak wakil rakyat khususnya Komisi I dan sejumlah tokoh masyarakat, pendidikan dan agama untuk bersama-sama memerangi judi online.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Menangkal Konten Radikalisme di Media Sosial
Pentingnya Menangkal Konten Radikalisme di Media Sosial

Dia menjelaskan, kasus penipuan, radikalisme dan terorisme dilakukan dengan pendekatan persuasif dan tidak hard selling.

Baca Selengkapnya