Fimo, teknologi terkini pantau jaringan operator selular
Merdeka.com - Peningkatan kinerja jaringan, mutlak harus ditingkatkan. Hal itu demi kenyamanan para penggunanya.
XL Misalnya, mereka mengklaim jika mereka kembali mengadopsi teknologi paling terkini dalam meningkatkan kinerja jaringan telekomunikasi dan data. Kali ini mereka menerapkan sistem monitoring "Fimo" terhadap jaringan fiber optic (FO) yang menjadi tulang punggung jaringannya di hampir seluruh wilayah layanan mereka.
Salah satu manfaat utama sistem monitoring ini adalah kemampuan mendeteksi secara akurat titik di mana terjadi penurunan kualitas FO tanpa menunggu sampai putus.
-
Bagaimana XL Axiata meningkatkan penetrasi FMC? XL Axiata dengan Link Net diharapkan akan mampu meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia.
-
Mengapa XL Axiata mengembangkan FMC? Layanan Fixed Mobile Convergence (FMC) diharapkan jadi ladang pendapatan baru XL Axiata.
-
Dimana jaringan backbone fiber optic milik XL Axiata dibangun? Jaringan backbone Gorontalo – Palu yang menghubungkan dua provinsi di Sulawesi ini mulai dibangun pada tahun 2023.
-
Bagaimana XL SATU Fiber membantu produktivitas masyarakat? Tersedianya layanan XL Satu Fiber di area-area baru tersebut memungkinkan masyarakat setempat mendapatkan kemudahan akses layanan internet rumah berbasis fixed broadband dan sekaligus mobile broadband dalam satu paket.
-
Apa itu internet fiber? Sebaliknya, internet fiber menggunakan serat kaca tipis yang dikenal sebagai kabel fiber-optik untuk mengirimkan data melalui sinyal cahaya.
-
Bagaimana kabel fiber optik mengirimkan data? Karena terbuat dari kaca, sinyal yang dikirim oleh FO ini berupa cahaya dari sumber ke tujuan.
"Fimo adalah sistem monitoring untuk fiber optic yang berfungsi untuk melakukan monitoring secara terus menerus atas ketersediaan dan kualitas jaringan FO. Kami sangat membutuhkan FIMO karena jaringan FO milik XL sangat luas, hampir meliputi seluruh Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, dan Kalimantan. Dengan kemampuannya mendeteksi gangguan pada FO, kami bisa segera mengatasi problem yang ada jika memang terjadi gangguan, sehingga layanan kepada pelanggan tetap terjaga dengan baik," ujar Chief Service Management Officer XL, Yessie D. Yosetya, dalam keterangannya, Kamis (16/06).
Dikatakannya, selama ini sebelum menerapkan Fimo, jika terjadi gangguan maka diperlukan identifikasi penyebab gangguan, baik dari sisi perangkat jaringan maupun dari sisi transmisi FO. Untuk troubleshoot transmisi FO ini perlu waktu yang tidak sebentar.
Akan sangat repot manakala tanpa Fimo. Pasalnya, hal itu harus dilakukan identifikasi ke site terdekat dari lokasi putusnya kabel, baru dilakukan pengukuran untuk identifikasi apakah yang terjadi adalah FO yang terputus atau performa yang menurun.
Baru setelah itu tim teknis menuju titik lokasi terjadinya gangguan untuk melakukan perbaikan. Selain itu juga butuh biaya untuk melakukan deteksi dan identifikasi gangguan tersebut, juga waktu dan biaya untuk perbaikan, bahkan untuk pengecekan setelah dilakukan perbaikan.
Fungsi Fimo lainnya adalah kemampuannya untuk mengatur dengan cepat pengalihan koneksi perangkat dari jalur FO yang terganggu ke jalur FO yang sehat. Ini sangat berguna jika ada FO yang terputus. Kapan pun ada kebutuhan untuk menggunakan core FO pada suatu area bisa di penuhi, karena ada sistem yang mengaturnya. Strategi penanganan dini dalam menghadapi persoalan dapat dilaksanakan dengan adanya informasi mengenai kualitas kinerja jaringan FO yang disediakan sistem FIMO tersebut.
XL telah menerapkan FIMO tahap pertama sejak November 2015. Terdapat 8 kota dari dalam cakupan monitoring FIMO tahap pertama ini, yang ada pada jarigan FO Jakarta hingga Surabaya. Kota-kota tersebut adalah Jakarta, Karawang, Cirebon, Tegal, Weleri, Semarang, Bojonegoro, dan Surabaya. Tahap kedua masih dalam proses, yang ada meliputi jalur FO yang lebih panjang lagi. Jaringan FO milik XL saat ini membentang sepanjang tidak kurang dari 40.000 km, yang meliputi hampir seluruh wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, dan Kalimantan. (mdk/bbo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan teknologi baru dari layanan XL SATU.
Baca SelengkapnyaLayanan Fixed Mobile Convergence (FMC) diharapkan jadi ladang pendapatan baru XL Axiata.
Baca SelengkapnyaMelalui kemitraan ini, XL Axiata telah berhasil mencapai AOMM Level 3.0.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Asianet telah mengoperasikan Network Operations Center (NOC) berkelas dunia yang memungkinkan pemantauan jaringan secara real-time.
Baca SelengkapnyaImplementasi IoT dalam skala besar sering dianggap kompleks untuk dikelola, tidak hanya karena banyaknya jenis perangkat dan kompleksitas teknologinya.
Baca SelengkapnyaXL Axiata gencar membangun jaringan 4G, antara lain penambahan lebih dari 120 BTS 4G di NTT.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dengan jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) kini telah melayani sebanyak 86 kota/kabupaten.
Baca SelengkapnyaMorowali menjadi kota/kabupaten ke 3 di Sulawesi Tengah yang telah terjangkau layanan konvergensi ini.
Baca SelengkapnyaJaringan backbone Gorontalo – Palu yang menghubungkan dua provinsi di Sulawesi ini mulai dibangun pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaFMC digadang-gadang menjadi opsi baru menggenjot pendapatan operator seluler.
Baca SelengkapnyaSelain penambahan BTS serta peningkatan bandwidth, pihaknya juga melakukan monitoring secara intensif selama pelaksanaan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKeberadaan jaringan telekomunikasi berperan penting menunjang aktivitas bisnis maupun komunikasi sehari-hari.
Baca Selengkapnya