Gabung ACSS, Binance Tingkatkan Standar Kepatuhan di Industri Kripto
Merdeka.com - Ekosistem blockchain global dengan bursa aset digital terbesar di dunia, Binance, mengumumkan telah bergabung dengan Association of Certified Sanctions Specialists (ACSS) atau Asosiasi Spesialis Sanksi Bersertifikat. Ini satu-satunya organisasi di dunia khusus bagi para profesional kepatuhan sanksi.
ACSS memberikan pendidikan dan manfaat yang berkualitas tinggi kepada para anggotanya. Binance adalah bursa kripto pertama yang bergabung secara resmi dengan asosiasi tersebut.
Binance akan memanfaatkan materi pelatihan, basis data komprehensif, dan jaringan mendalam di ACSS untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian timnya. Semua profesional kepatuhan dalam tim sanksi serta pemimpin (lead) dalam pelaporan pencucian uang, operasi kepatuhan, dan investigasi khusus di Binance akan diwajibkan untuk menjalani pelatihan bersama ACSS sebagai bagian dari proses sertifikasi.
-
Bagaimana Blockchain bekerja di sistem keuangan? Blockchain bekerja di dalam sistem keuangan dengan cara mencatat transaksi keuangan dalam blok data yang terhubung secara terus-menerus.
-
Siapa yang meluncurkan Bursa Kripto? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Apa fungsi utama Blockchain? Blockchain adalah teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan atau bank data secara digital yang terhubung dengan kriptografi.
-
Dimana teknologi blockchain bisa diterapkan? Blockchain memiliki potensi untuk mengubah cara kita melakukan transaksi, mengelola data, dan membangun kepercayaan di berbagai industri.
-
Apa itu Bitcoin? Kripto berawal dengan Bitcoin pada tahun 2009. Saat Bitcoin menjadi makin populer, mata uang lain, seperti Namecoin dan Litecoin di tahun 2011, memasuki pasar, dengan fitur uniknya masing-masing.
-
Siapa yang memberikan penghargaan kepada BSI? Terbaru, mereka mendapatkan apresiasi sebagai “The Best Financial Performance Bank in 2022 (KBMI 3) Asset > IDR 200 Trillion dan Excellent Financial Performance Bank in 2022“ dalam acara Infobank Banking Appreciation 2023 yang diselenggarakan oleh Infobank Media Group
Sesi pelatihan wajib tersebut akan menjadi kunci dalam membekali tim sanksi Binance dengan pedoman OFAC terbaru dalam mengembangkan program kepatuhan sanksi. ACSS juga akan membantu memastikan tim tersebut terus mengikuti dekret sanksi dan memahami risiko pelanggaran di berbagai yurisdiksi.
“Industri blockchain masih berada dalam tahap awal. Prioritas kami adalah terus menegakkan tingkat kepatuhan tertinggi di tengah ruang yang sedang berkembang pesat ini,” kata Chagri Poyraz, Global Head of Sanctions Binance, dalam rilisnya, Senin (9/1).
Poyraz menjelaskan, bermitra dengan ACSS, kami akan meningkatkan standar kepatuhan sanksi kami ke tingkat yang diakui asosiasi industri terkemuka dan memberikan peluang peningkatan keterampilan bagi tim kepatuhan kami. Pada akhirnya, kami ingin terus menetapkan standar keamanan dan kepatuhan di industri ini bersama pemain industri lainnya.
Direktur Eksekutif ACSS Saskia Rietbroek menambahkan, kami bangga telah dipilih oleh Binance, pemimpin ekosistem blockchain dan infrastruktur mata uang kripto di tingkat dunia.
Sebagai organisasi dengan spesialisasi pada penyediaan pelatihan sanksi bagi perusahaan multinasional dan lembaga keuangan, ACSS akan memastikan kualitas pelatihan tertinggi bagi tim di Binance di sektor yang dinamis ini dan membantu meningkatkan kepatuhan dalam industri kripto.
Selama dua tahun terakhir, kepatuhan terhadap regulasi menjadi fokus inti di Binance. Pada tahun lalu, tim kepatuhan Binance berkembang dari 500 menjadi 750 orang. Ini adalah bagian dari upaya Binance untuk berinvestasi dalam tim kepatuhannya secara berkelanjutan.
Karena itu, Binance telah memperoleh izin regulasi, registrasi, dan penerimaan di total 14 yurisdiksi hingga saat ini, termasuk di Prancis, Spanyol, Bahrain, Dubai, dan Australia. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Departemen Kehakiman Amerika Serikat mewajibkan Binance membayar denda dan penyitaan aset sekitar Rp66,93 triliun.
Baca SelengkapnyaAda dugaan kuat jika Binance tidak pernah membayar pajak atau semacamnya ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaDampak dari maraknya kasus ini juga terlihat dalam penurunan pasar kripto secara menyeluruh dalam 24 jam.
Baca SelengkapnyaForbes meyakini jika Changpeng memiliki aset lainnya yang bernilai miliaran dolar.
Baca SelengkapnyaSelain Indodax, crypto exchange lain yang turut serta dalam aliansi ini mencakup Coinhako, Coins.ph, dan Bitkub.
Baca SelengkapnyaPenetapan bursa kripto setelah melalui proses panjang serta sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPentingnya penerapan standar keamanan yang ketat di seluruh industri untuk melindungi nasabah dan menjaga integritas ekosistem aset kripto.
Baca SelengkapnyaPer Januari 2024 terdapat 32 Calon Anggota Bursa yang terdiri dari 29 CPFAK dan 3 Non-CPFAK yang mendaftar di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBappebti Bentuk Komite Aset Kripto, Pelaku Industri Beri Tanggapan Begini
Baca SelengkapnyaPT Kustodian Koin Indonesia atau Indonesia Coin Custodian (ICC) diberikan izin sebagai Lembaga Pengelola Tempat Penyimpanan Aset Kripto.
Baca SelengkapnyaPersyaratan ini tertuang dalam Peraturan (Bappebti) No. 8 Tahun 2021 sebagaimana diubah dengan Peraturan No. 13 Tahun 2022.
Baca SelengkapnyaCFX juga mengemban tugas untuk mempercepat adopsi aset digital serta memastikan kepatuhan ketat terhadap regulasi untuk mencegah penyalahgunaan.
Baca Selengkapnya