Gandeng idEA, BAKTI Kominfo Bantu UMKM dengan Digitalisasi dan Akses Permodalan
Merdeka.com - Para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) membutuhkan bantuan banyak pihak kala pandemi, terutama tren menjalankan usaha dari konvensional menjadi digital. Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) menunjukkan komitmen pada pengembangan UMKM Indonesia.
Menggandeng Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), BAKTI Kominfo menyasar pelaku usaha kecil di bidang kuliner untuk mendapat pelatihan digital sekaligus memperoleh bantuan permodalan dari beberapa pihak yang turut mendukung pelatihan ini.
Mira Tayyiba, Sekretaris Jenderal KemenKominfo RI, mengapresiasi antusiasme semua pihak dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM agar bisa bersaing di platform digital? 'Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital. Platform digital juga akan memberikan pelatihan, misalnya cara pengemasan. Di sisi lain, platform digital akan mendapat banyak pelanggan sehingga keduanya saling menguntungkan,'
-
Bagaimana BRI mendorong UMKM melakukan digitalisasi? “Contohnya saat pandemi, pelaku UMKM ‘dipaksa’ untuk melakukan digitalisasi. Penjualan harus online dan menarik saat dipasarkan secara daring. RUBY kasih pelatihan dan workshop. Pelaku UMKM terlihat ‘naik kelas’, ketika sebelum pandemi sebagian besar masih berjualan secara tradisional, kemudian upgrade skill mereka agar bisa memasarkan secara digital,“ lanjutnya.
-
Siapa yang mendukung UMKM go digital? Pemerintah berkolaborasi dengan UMKM dan e-commerce untuk menjalankan program, antara lain Gerakan Bangga Buatan Indonesia, ASEAN Online Sale Day, dan Hari Belanja Online Nasional.
-
Bagaimana singkatan nama baru Kementerian Komunikasi dan Digital? 'Komdigi,' jelasnya.
-
Apa yang diharapkan dari komitmen Menkominfo? Abi Rekso selaku Sekretaris Eksekutif Said Aqil Siroj Institute, berharap sikap dan komitmen Menteri Kominfo yang baru ini konsisten.
“Selama tujuh bulan sejak diluncurkan pada Mei tahun lalu, Gernas BBI berhasil memfasilitasi onboarding lebih dari tiga juta UMKM," ujar Mira saat memberikan sambutan dalam pembukaan acara Pelatihan dan Dukungan Akses Permodalan 2021, Senin (24/5).
Mira melihat antusiasme tidak boleh berhenti di titik itu saja. Antusiasme saja tentu tidak akan cukup. Oleh karena itu, UMKM perlu dibekali dengan modal yang relevan yaitu dalam bentuk kompetensi digital dan akses permodalan.
Pelatihan ini juga merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital yang baru saja dicanangkan oleh Presiden RI pada 20 Mei lalu. Mendorong UMKM bergerak ke ruang digital menunjukkan kebangkitan era digital nasional Indonesia, terutama di sektor UMKM. Harapan ke depan, UMKM Indonesia makin cakap secara digital.
Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Latif menjelaskan pentingnya melakukan tindakan nyata untuk membantu pelaku usaha kecil membangun usaha.
“Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pelatihan UMKM digital yang pernah dilaksanakan BAKTI pada 2020. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, 11 persen alumni pelatihan UMKM digital 2020 yang menjawab survei menyampaikan kebutuhan permodalan menjadi salah satu kendala dalam mengembangkan bisnis,” kata Anang.
Pemilihan kota-kota pelaksanaan juga mempertimbangkan beberapa hal. Faktor pertama, sebaran infrastruktur BAKTI seperti BTS dan akses internet di kabupaten tersebut. Mengingat pelatihan dilakukan secara online dan offline, maka sinyal menjadi salah satu hal yang terpenting untuk mendukung pelaksanaan pelatihan, katanya.
Bima Laga, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), juga menyambut baik gagasan BAKTI Kominfo ini. “Saat idEA dihubungi BAKTI untuk turut mendukung pelatihan ini, kami tentu sangat antusias,” ujar Bima.
Menurutnya, pelatihan ini merupakan langkah maju. Kita tentu sama-sama mengerti bahwa selaih pelatihan digital, pendanaan juga merupakan hal yang ditunggu para pelaku UMKM. Setelah mulai mengenal sistem jualan online, mereka butuh modal untuk menerapkan ilmu untuk mengembangkan usaha mereka tersebut.
Bantuan Permodalan
Sektor digital mungkin merupakan hal baru bagi Sebagian besar pelaku UMKM Indonesia. Pandemi telah “memaksa” mereka menjajal menjalankan usahanya secara digital. Meski menjalankan usaha secara digital diklaim lebih minim biaya, tapi tetap saja membutuhkan modal.
Pelaku UMKM yang terpukul keras, membutuhkan modal untuk bisa memulai kembali usahanya. Hal ini menarik perhatian Kementerian Koperasi dan UKM, Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (BLU-PIP) Kementerian Keuangan, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk turut ambil peran dalam acara ini. Ada bantuan pendanaan dan permodalan dari ketiga Lembaga tersebut.
Tentu ada syarat untuk bisa mendapat bantuan permodalan tersebut. Selain harus mengikuti pelatihan dengan serius, peserta pelatihan penerima bantuan permodalan diwajibkan tidak sedang menerima kredit permodalan dari lembaga keuangan lainnya. Hal ini penting untuk menjaga pemerataan penerima bantuan permodalan.
Pelatihan dan Dukungan Akses Permodalan 2021 akan berlangsung secara hibrid. Untuk tahap awal, pelatihan dilakukan secara online, dimulai sejak 24 Mei. Para peserta yang melewati proses kurasi selama tahapan online akan mengikuti pelatihan secara offline untuk selanjutnya menerima bantuan pendanaan permodalan.
Untuk kali ini, Pelatihan dan Pendanaan UMKM Digital hanya menyasar pelaku usaha yang bergerak di bidang kuliner. Selain itu, pelatihan ini juga hanya menyasar peserta dari delapan kota di Indonesia, yaitu Labuan Bajo, Lombok Utara, Jambi, Manado, Tanah Laut, Bone Bolango, Lampung, dan Denpasar.
Harapannya, acara ini akan jadi langkah awal untuk pelatihan sejenis berikutnya yang bisa menyasar lebih banyak pelaku usaha di berbagai wilayah di Indonesia. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Digitalisasi oleh UMKM membuka berbagai peluang bagi perluasan akses pasar," kata Menteri Budi
Baca SelengkapnyaSekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi mempercayai bahwa digitalisasi adalah kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
Baca SelengkapnyaPaDi UMKM hadirkan sistem pembayaran yang efisien untuk transaksi yang lebih mudah.
Baca SelengkapnyaDisisi lain, jumlah yang sudah go digital itu telah memberikan kontribusi signifikan bagi Product Domestik Bruto (PDB) Indonesia lebih dari 60 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur kembali melaksanakan misi dagang dan investasi.
Baca SelengkapnyaSolusi digital dari perusahaan ini diklaim mampu perluas pasar.
Baca SelengkapnyaTelkom memperkenalkan platform bernama Indibiz yang merupakan sebuah ekosistem solusi digital dunia usaha di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTeten mengatakan, industrialisasi yang harus berbasis keunggulan domestik sehingga punya potensi untuk maju dan berkembang.
Baca SelengkapnyaPara pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan social commerce yang merupakan gabungan dari sosial media dan e-commerce untuk memperluas jangkauan produknya.
Baca SelengkapnyaKadin Ungkap kinerja ekspor UMKM di Indonesia masih kalah daru Malaysia dan Thailand.
Baca SelengkapnyaKehadiran Bank DKI dalam acara ini menandai peran aktif perusahaan dalam mendorong transformasi digital di sektor keuangan.
Baca SelengkapnyaNamun hal -hal tersebut tidak akan bisa meningkat dan berkembang tanpa adanya modal usaha.
Baca Selengkapnya