Gara-gara 'The Avengers', Google berurusan dengan pengadilan
Merdeka.com - Secara mengejutkan seseorang telah membocorkan trailer pertama sekuel film 'The Avengers' ke YouTube sebelum jadwal rilis resminya. Kini kasus ini masuk ke ranah hukum, dan Google pun ikut terseret di dalamnya. Bagaimana bisa?
Awalnya, saat video trailer 'The Avengers: Age of Ultron' tiba-tiba muncul di YouTube, Marvel justru bergurau lewat Twitter dengan menyatakan bila hal itu akibat ulah musuh bebuyutan Captain Amerika, yaitu 'Hydra'. Namun belakangan diketahui jika Marvel tidak membiarkan kasus ini menguap begitu saja.
Seperti yang dilansir oleh Geek (07/11), Marvel memaksa Google selaku pemilik dari YouTube untuk memberitahu siapa dalang di balik bocornya video trailer tersebut.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Bagaimana Google akan melindungi privasi pengguna? Fitur ini memungkinkan aplikasi hanya untuk mengakses foto atau video tertentu yang dipilih oleh pengguna, bukan seluruh isi galeri di HP Android atau tablet.
-
Mengapa Google mengeluarkan peringatan keamanan? Google baru saja meluncurkan pembaruan keamanan pada bulan September, disertai peringatan bahwa sistem Android menghadapi ancaman.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Apa itu Pencarian Aman pada Google? Pencarian aman atau SafeSearch adalah fitur yang disediakan oleh Google untuk membantu mengontrol dan membatasi konten yang muncul dalam hasil pencarian, terutama untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak pantas atau tidak sesuai.
Dengan bermodalkan perintah pengadilan, Google dipaksa untuk menyerahkan data pengunggah video tersebut selambat-lambatnya tanggal 18 November nanti. Marvel secara tegas menginginkan alamat IP dari si pengunggah itu untuk memastikan apakah si pelaku adalah orang dalam Marvel atau tidak.
Sebelumnya memang banyak beredar kabar yang menyatakan jika orang dalam Marvel sendiri lah yang membocorkan video trailer 'The Avengers'. Alasannya pun sederhana, mencuri sebuah trailer film yang paling ditunggu kemunculannya di tahun depan itu hampir pasti mustahil dilakukan oleh pihak luar.
Akibat bocornya trailer tersebut, kehebohan pun langsung terjadi di dunia maya. Hal itu bisa terlihat dari antusiasme netizen yang melihat trailer tersebut di YouTube. Hingga saat ini trailer 'The Avengers: Age of Ultron' itu sudah dilihat 56 juta kali. Video lain yang diunggah oleh Marvel terkait dengan sekuel 'The Avengers' pun sudah dilihat 10 juta kali hanya dalam waktu kurang dari satu minggu.
Lalu, apakah Google akan segera menanggapi permintaan Marvel tersebut?
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada alasan mengapa Apple menyarankan penggunanya hapus Google Chrome.
Baca SelengkapnyaAda misi khusus yang dilakukan hacker mencuri data sensitif Disney.
Baca SelengkapnyaAkibat kena hack, sudah ada korban 10 konsumen di Jawa Tengah yang menjadi korban penipuan.
Baca SelengkapnyaGoogle dan Amazon memiliki kontrak USD1,2 miliar untuk menyediakan layanan komputasi awan kepada pemerintah dan militer Israel.
Baca SelengkapnyaInara diduga mengakses aplikasi percakapan pribadi Virgoun tanpa izin.
Baca SelengkapnyaVeri AFI kembali dengan kabar bahwa ia menjadi korban pemerasan oleh layanan pinjaman online.
Baca SelengkapnyaGoogle dikabarkan setuju untuk membayar penerbit di negara itu.
Baca SelengkapnyaDPR sudah menghubungi Google Indonesia dan Bareskrim Polri untuk menindaklanjuti kasus ini.
Baca SelengkapnyaBerawal dari ini, banyak karyawan Google yang memprotes kebijakan kerja sama perusahaan dengan Israel.
Baca SelengkapnyaSaat ini Google sudah menutup 17 aplikasi lantaran dianggap membahayakan masyarakat dan mencuri data pribadi.
Baca SelengkapnyaGoogle melalui pembaruan fitur “Result About You” dapat melacak informasi pribadi yang masih tercecer di pencarian.
Baca SelengkapnyaKejadian pemalsuan akun bisnis hotel ini terjadi pada banyak hotel di Indonesia
Baca Selengkapnya