Gara-gara Virus Corona, Pengapalan Smartphone Turun Drastis
Merdeka.com - Perusahaan riset pasar Strategy Analytics merilis laporan tentang pengapalan smartphone per Februari 2020. Jumlahnya turun cukup signifikan jika dibandingkan Februari 2019, dan hal ini disebabkan penyebaran Covid-19 di berbagai negara.
Dilansir dari GSM Arena, Senin (23/3), pengapalan smartphone global pada Februari lalu mencapai 61,8 juta unit. Turun 38 persen dibandingkan satu tahun sebelumnya.
Berdasarkan catatan Strategy Analytics, pengapalan smartphone global pada Februari 2019 mencapai 99,2 juta.
-
Di mana pangsa pasar iPhone di China menurun? Apple keluar dari lima merek ponsel teratas di Tiongkok pada kuartal pertama tahun 2024, dengan pangsa pasar yang hanya 13,7 persen.
-
Kenapa penjualan iPhone di China menurun? Setidaknya, terdapat dua alasan mengapa penjualan Apple di Tiongkok tersebut menurun.
-
Apa yang ditemukan WHO tentang smartphone? Sebuah penelitian sistematis terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Environment International mengungkapkan bahwa penggunaan smartphone tidak terkait dengan risiko kanker otak.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Terjadi penurunan terbesar pada Februari 2020 dalam sejarah pasar smartphone dunia. Suplai dan permintaan smartphone menurun di Tiongkok dan di seluruh Asia, serta melambat di seluruh dunia," ujar Executive Director Strategy Analytics, Neil Waston.
Penurunan tajam ini disebabkan penyebaran virus Corona di berbagai negara, terutama Tiongkok. Mayoritas produksi smartphone berada di Tiongkok, dan akibat penyebaran virus Covid-19, produksi pun melambat pada Januari.
Ganggu Rantai Suplai
Hal tersebut akhirnya mengganggu rantai suplai di seluruh dunia, tidak terbatas pada produk elektronik konsumen. Selain itu, orang-orang juga tidak bisa dan tidak mau berbelanja ke toko-toko offline.
"Ketakutan terhadap virus Corona telah menyebar ke Eropa, Amerika Utara, dan di tempat lain, serta ratusan juta konsumen sedang berada di dalam lockdown, tidak mampu dan tidak mau berbelanja untuk perangkat baru," jelas analis senior Strategy Analytics, Yiwen Wu.
"Industri smartphone harus bekerja lebih keras dari sebelumnya untuk meningkatkan penjualan dalam beberapa pekan ke depan, seperti online flash sale atau diskon besar untuk bundling dengan berbagai produk bagus seperti smartwatch," sambungnya.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Andina Librianty (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Samsung kembali berada di posisi pertama, mengalahkan Apple dalam hal penjualan smartphone di dunia.
Baca SelengkapnyaJumlah pengiriman smartphone mengalami kenaikan, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (Q3 2023), hingga 4 persen.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa iPhone 15 tak laku di China.
Baca SelengkapnyaTren yang sedang berkembang daripada beli iPhone baru mending bekas.
Baca SelengkapnyaAda dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.
Baca SelengkapnyaHasil ini merupakan kajian dari lembaga riset teknologi Counterpoint yang dilakukan pada Q3 2023
Baca SelengkapnyaAda dua alasan mengapa orang-orang di China enggan pakai Apple.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaJumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSKK Migas menyebut sejumlah alat pengeboran (rig) di industri sektor hulu minyak dan gas (migas) banyak yang tidak laik pakai.
Baca Selengkapnya