Gawat! Lebah bisa kecanduan pestisida, bak manusia kecanduan rokok
Merdeka.com - Ilmuwan dari Universitas Newcastle dan Trinity College telah menemukan fakta yang cukup mencengangkan, bahwa lebah bisa mengalami kecanduan. Ironisnya, kecanduan lebah itu mirip dengan kecanduan manusia akan rokok.
Hasil penelitian ilmuwan menyatakan bila lebah sangat tertarik pada nektar bunga yang terkontaminasi pestisida, zat kimia yang dirancang untuk membunuh serangga hama. Lebah diketahui doyan mampir di bunga yang terkena pestisida meskipun sejatinya mereka tidak bisa merasakan pestisida tersebut.
"Lebah tidak bisa merasakan neonikotinoid di makanan mereka sehingga mereka tidak bisa menghindari pestisida yang mengandung zat semacam nikotin. Parahnya, kami menemukan bukti bila lebah lebih suka madu yang terkontaminasi zat racun itu," ujar Profesor Geraldine Wright, pimpinan penelitian tersebut, Daily Mail (22/04).
-
Mengapa lebah-lebah ini mati? 'Penurunan tajam suhu malam hari di akhir musim dingin atau banjir berkepanjangan di luar musim hujan dapat menyebabkan kematian, karena kedinginan atau sesak napas, dan mumifikasi ratusan lebah kecil ini,' ungkap Carlos Neto de Carvalho.
-
Di mana contoh report text tentang lebah ditemukan? Bees are flying insects closely related to wasps and ants, and are known for their role in pollination and for producing honey and beeswax.
-
Apa yang dilakukan sengatan lebah? Sengatan lebah ini bisa tak hanya meninggalkan rasa sakit saja namun juga lebih dari itu. Tersengat lebah bisa sangat menyakitkan dan meninggalkan benjolan yang membengkak.
-
Mengapa Dendang Lebah dilakukan? Tradisi ini dilakukan dengan mengucapkan mantra berisi rayuan dan bujukan atau perintah halus untuk 'Penjaga Alam' saat memanen madu.
-
Mengapa kepunahan burung meningkat? Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science ini menekankan peran penting manusia dalam krisis kepunahan burung, yang semakin memburuk dalam beberapa dekade terakhir.
-
Kenapa populasi Kucing Merah menurun? Kucing Merah kini populasinya semakin menurun dan jarang ditemui dibandingkan dengan spesies kucing lainnya.
Lewat penelitian yang dipublikasikan di Jurnal 'Nature' kemarin (22/04), terungkap bila lebah kecanduan terhadap pestisida yang mengandung zat kimia mirip nikotin bernama 'neonikotinoid'. Zat itu mampu membuat lebah merasa mabuk, seperti saat manusia mengonsumsi narkoba atau kecanduan rokok.
Imbasnya, mereka akan terus kembali ke bunga berpestisida tadi walaupun zat itu berbahaya bagi otak mereka yang kecil. Bahkan, banyak badan konservasi lingkungan yang menyatakan jenis pestisida neonikotinoid berandil dalam penurunan jumlah lebah di dunia akhir-akhir ini.
Oleh sebab itu, mereka mendesak Uni Eropa untuk melarang pemakaian neonikotinoid pada pestisida.
Selain memabukkan, zat neonikotinoid juga diketahui merusak sistem navigasi lebah madu. Akibatnya, produksi madu lebah-lebah itu akan menurun drastis yang berakhir pada rusaknya keseimbangan lingkungan.
Di sisi lain, larangan penggunaan pestisida neonikotinoid mendapat penolakan dari para petani Eropa. Menurut mereka, tanpa pestisida tumbuhan-tumbuhan budidaya mereka akan rusak diserang hama.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari Lebah Sedunia ini adalah momen untuk mendidik, mengenal, dan membangkitkan kesadaran akan keberadaan dan pentingnya lebah.
Baca SelengkapnyaDalam penyesuaian ke depan, yang didasari oleh alasan kesehatan masyarakat, perlu dilakukan secara hati-hati dan kalkulatif untuk menciptakan keseimbangan.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu belakangan, kecubung tengah banyak dibahas karena efek memabukkan yang dimilikinya.
Baca SelengkapnyaPetani tembakau meminta Kemenkes agar aturan produk tembakau di RPP Kesehatan untuk diatur terpisah.
Baca SelengkapnyaIni juga dinilai akan berdampak negatif terhadap para pekerja lintas sektor dan industri, termasuk industri periklanan.
Baca SelengkapnyaBrazilian Wandering Spider, yang juga dikenal sebagai laba-laba pisang, merupakan spesies laba-laba paling berbahaya di dunia. Racunnya bikin ereksi berjam-jam.
Baca SelengkapnyaCukai hasil tembakau terus turun meskipun jumlah perkokok tidak berkurang.
Baca SelengkapnyaJumlah produksi rokok saat ini secara nasional sebesar 364 miliar batang per tahun.
Baca SelengkapnyaKondisi penurunan produksi ini juga berdampak terhadap realisasi penerimaan negara dari CHT.
Baca SelengkapnyaDewan Pimpinan Daerah Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPD APTI) Jawa Barat, Nana Suryana dengan tegas menyatakan tak setuju terhadap kebijakan tersebut.
Baca SelengkapnyaBerbagai pelarangan soal industri hasil tembakau memberatkan industri kreatif dan periklanan.
Baca SelengkapnyaIndustri rokok tembakau resah karena tarif cukai naik tiap tahun
Baca Selengkapnya