Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gawat, pemimpin bisnis global belum siap masuki masa depan digital

Gawat, pemimpin bisnis global belum siap masuki masa depan digital Internet. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Perubahan perilaku masyarakat yang serba digital, membuat permintaan terkait kebutuhan digital semakin meningkat. Tak terkecuali perusahaan. Oleh sebab itu, akhir-akhir ini visi menjadi perusahaan yang digital semakin meningkat.

Berdasarkan data dari EMC, hampir 96 persen pemimpin bisnis yang disurvei percaya bahwa teknologi baru telah mengubah aturan bisnis. Sementara, 93 persen percaya bahwa dengan kemajuan teknologi saat ini mengubah harapan pelanggan. Utamanya adalah layanan cepat serta akses yang digunakan kepada pelanggan selama 24 jam dalam sehari.

Meskipun demikian, menariknya, ketika diteliti kembali tentang sejauh mana persiapan para pemimpin bisnis dunia tentang kemajuan teknologi, banyak di antaranya yang belum siap menjamu kehadiran masa depan digital.

Apa alasannya? Untuk mengungkap hal itu, penelitian dari EMC memiliki lima katalisator yang menjadi poin utama.

Pertama, bagaimana mereka mencari kemungkinan peluang baru di pasar. Kedua, bagaimana transparansi dan kepercayaan, kemudian ketiga bagaimana mereka berinovasi dengan gesit. Keempat, cara mereka memberikan pengalaman personal. Dan unik serta yang Kelima adalah pengoperasian secara real time.

Dari lima poin itu, baru 12 persen dari perusahaan-perusahaan itu yang dapat memprediksi peluang baru, hanya 9 persen yang mampu berinovasi dan gesit, hanya 14 persen menunjukkan transparansi dan kepercayaan, baru 11 persen yang bisa memberikan pengalaman personal dan unik, serta 12 persen saja yang beroperasi secara real time.

Yang lebih ironisnya lagi adalah jika merujuk data dari Gartner dan IDC. Dari data itu, terungkap bila pada 2020 lebih dari 7 miliar penduduk dengan sedikitnya 30 miliar perangkat akan menghasilkan data sebesar 44 Zetabyte atau setara dengan 44 triliun Gigabyte.

Banjirnya data ini, memang diakui oleh para pebisnis, namun mereka tidak tahu bagaimana caranya harus mengelola data dan menindaklanjuti.

Ada sekitar 52 persen para pebisnis yang mengakui mereka tidak menggunakan datanya secara efektif atau berpeluang tenggelam dalam banjirnya informasi.

"Penting bagi kita untuk secara sistematis meneliti implikasi jangka panjang dari masa di mana informasi menjadi pusat dari setiap hal yang dilakukan. Perusahaan yang paling cerdas dalam informasi di dunia, akan memimpin satu dari perubahan paling signifikan dalam sejarah," ungkap Rachel Maguire selaku Research Director di Institute for The Future - lembaga riset untuk EMC.

(mdk/bbo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Dibisiki Pakar: Pak Hati-Hati, Data Digital Tentukan Hasil Pilpres 2029
Jokowi Dibisiki Pakar: Pak Hati-Hati, Data Digital Tentukan Hasil Pilpres 2029

Jokowi meminta data-data digital Indonesia diproteksi dengan baik.

Baca Selengkapnya
Ternyata Bukan soal Uang, Ini Dua Kekhawatiran Orang Kaya Dunia soal Ancaman Serius Mengintai Umat Manusia
Ternyata Bukan soal Uang, Ini Dua Kekhawatiran Orang Kaya Dunia soal Ancaman Serius Mengintai Umat Manusia

Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya.

Baca Selengkapnya
Bill Gates sebut Masa Jaya ChatGPT Segera Berakhir, Ini Alasannya
Bill Gates sebut Masa Jaya ChatGPT Segera Berakhir, Ini Alasannya

Ada alasan di balik pendiri Microsoft mengatakan hal itu.

Baca Selengkapnya
Ganjar Siapkan Program Percepatan Infrastruktur Digital: Internet Kita Mesti Cepat!
Ganjar Siapkan Program Percepatan Infrastruktur Digital: Internet Kita Mesti Cepat!

Ganjar Pranowo menegaskan ekonomi digital adalah masa depan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Industri Startup Masih Terancam Tumbang di 2024, Ini Alasannya
Industri Startup Masih Terancam Tumbang di 2024, Ini Alasannya

Fenomena tech winter yang masih akan berlangsung di industri teknologi maupun startup dipengaruhi oleh sejumlah faktor.

Baca Selengkapnya
Ini Gambaran yang akan Terjadi jika Internet Mati Total di Seluruh Dunia
Ini Gambaran yang akan Terjadi jika Internet Mati Total di Seluruh Dunia

Berikut peristiwa mengerikan saat internet mati total di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Ganjar Geregetan Program Satu Data Indonesia Terkendala Ego Sektoral
Ganjar Geregetan Program Satu Data Indonesia Terkendala Ego Sektoral

Ganjar Pranowo mengaku gemas dengan program satu data Indonesia. Sudah lama dicanangkan, hingga kini belum terwujud.

Baca Selengkapnya
Gibran Singgung Hilirisasi Digital, Pakar Sebut Kunci Mewujudkan Indonesia Maju 2045
Gibran Singgung Hilirisasi Digital, Pakar Sebut Kunci Mewujudkan Indonesia Maju 2045

Penampilan Gibran dalam Debat Cawapres di luar perkiraan.

Baca Selengkapnya
Pesan Menggelitik Menkominfo Budi: Saya Pro Digital, Asal Jangan Suami dan Istri Jadi Digital
Pesan Menggelitik Menkominfo Budi: Saya Pro Digital, Asal Jangan Suami dan Istri Jadi Digital

Guyonan Menkominfo baru Budi Arie Setiadi soal digitalisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ganjar Lanjutkan Program Jokowi: Lakukan Percepatan
Ganjar Lanjutkan Program Jokowi: Lakukan Percepatan

Ganjar menilai penanganan kemiskinan, lapangan pekerjaan dan pendidikan perlu akselerasi

Baca Selengkapnya
Singgung AI, Jokowi Sebut Dunia Pers Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Singgung AI, Jokowi Sebut Dunia Pers Sedang Tidak Baik-Baik Saja

Menurut Jokowi, tantangan pers sekarang semakin banyak di era kemajuan digital termasuk adanya Artificial Intelligence (AI).

Baca Selengkapnya
FOTO: Ganjar Pranowo Paparkan Materi Indonesia Emas di Depan Para Alumni Perguruan Tinggi Indonesia di Jakarta Theater
FOTO: Ganjar Pranowo Paparkan Materi Indonesia Emas di Depan Para Alumni Perguruan Tinggi Indonesia di Jakarta Theater

Ganjar Pranowo disambut gemuruh para hadirin di Jakarta Theater.

Baca Selengkapnya