Gawat, sering pakai 'mbah' Google jadi tanda kebodohan!
Merdeka.com - Percaya atau tidak, smartphone ternyata bisa membuat penggunanya semakin bodoh. Selain itu, frekuensi pemakaian smartphone juga dapat mencerminkan tingkat kecerdasan seseorang.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Waterloo di Kanada, smartphone dinyatakan membuat banyak orang semakin malas. Hal ini disebabkan oleh pemikiran yang menganggap smartphone adalah perpanjangan dari otak mereka.
Fenomena ini terlihat dari banyaknya orang yang mengedepankan Google sebagai sumber informasi yang instan. Sekilas hal ini nampak berguna, namun jika terus dilakukan justru dapat mengurangi keaktifan otak.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Siapa yang memiliki kecerdasan tinggi? Sebuah studi pada tahun 2016 yang mengikuti lebih dari 5.000 orang selama sekitar 50 tahun menemukan bahwa anak-anak dengan kecerdasan tinggi terus terbuka terhadap ide-ide baru seiring mereka tumbuh dewasa.
-
Siapa pencipta Google? Siapa yang Menciptakan Google? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Bagaimana orang cerdas berpikiran? Orang dengan IQ tinggi menunjukkan pemikiran analitis dan perhatian terhadap detail. Mereka mampu berpikir di luar kotak, membuat mereka kreatif, adaptif, dan serbaguna.
-
Siapa yang memiliki IQ tinggi? Mengutip laporan ScienceFocus by BBC, Rabu (7/2), orang yang punya IQ tinggi adalah Terence Tao.
-
Siapa yang membuat smartphone Google Pixel? Google yang memiliki OS Android pun akhirnya memproduksi smartphone sendiri dengan merek: Pixel.
Pengguna smartphone yang lebih mengandalkan 'mbah' Google dianggap menganaktirikan daya ingat mereka sendiri. Dan jika tidak segera berubah, kebiasaan googling akan berubah menjadi indikasi 'kebodohan'.
"Penelitian kami membuktikan bila frekuensi penggunaan smartphone tinggi berkaitan dengan kecerdasan yang lebih rendah," ujar Gordon Pennycook, ilmuwan dari Universitas Waterloo, Daily Mail (08/03).
Penelitian itu juga menyatakan bila orang-orang yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi cenderung menghabiskan waktu lebih sedikit bersama smartphone atau Google. Alhasil, tingkat ketergantungan pun menurun drastis karena mereka menganggap bisa menyelesaikan banyak persoalan tanpa smartphone.
Hal sebaliknya terjadi pada mereka yang mempunyai kecerdasan atau daya ingat rendah. Bagaimana dengan Anda?
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, TikTok mulai menempati posisi teratas hampir setiap hari pada bulan Agustus. Sementara Google memegang posisi pertama hanya beberapa hari saja.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah kata-kata yang kerap dicari di Google selama 2023.
Baca SelengkapnyaBapak-bapak bertingkah absurd banyak terabadikan di Google Street View. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaData terbaru menunjukkan 45 persen dari Generasi Z kini lebih suka menggunakan media sosial untuk pencarian daripada Google.
Baca SelengkapnyaGoogle menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan pencarian. Tetapi, peminat Google belakangan ini mengalami tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaMenurut data peneliti di News Guard, hampir 20 persen video yang disajikan di TikTok mengandung informasi yang salah.
Baca SelengkapnyaAhli menyebut ada potensi indoktrinisasi dari China yang terjadi di konten-konten TikTok.
Baca Selengkapnya