Gawat, tentara cyber bayaran asal Arab serang PC dan gadget Android!
Merdeka.com - Grup-grup hacker berbahaya ternyata tidak hanya didominasi oleh mereka yang berasal dari negara Barat. Baru-baru ini, tim Kaspersky menemukan salah satu grup hacker berbahaya asal Timur Tengah.
Ya, para pakar Kaspersky mendapatkan beberapa bukti yang menyatakan bila grup hacker 'Desert Falcon' beranggotakan penutur asli bahasa Arab.
Menurut Kaspersky, Desert Falcon telah beroperasi sejak tahun 2011, dengan serangan 'nyata' pertama dilancarkan di tahun 2013 silam. Nah, baru di awal tahun ini lah terlihat Desert Falcon tengah beroperasi penuh.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja tebusan terbesar hacker? Serangan ransomware WannaCry, Nilai Tebusan USD 4 Miliar Salah satu permintaan tebusan terbesar terjadi pada Serangan ransomware WannaCry pada Mei 2017 silam yang menyebar secara global melalui komputer dengan sistem windows. Serangan ini mengakibatkan 230.000 pengguna computer Windows di 150 negara tidak mengakses beberapa dokumen penting karena data dikunci peretas. Padahal, Windows telah memberikan informasi ke penggunanya untuk melakukan pembaruan perangkat keamanan bernama EternalBlue. Saat itu, permintaan tebusan yang dilayangkan kelompok WannaCry mencapai USD4 miliar.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
-
Apa saja serangan siber yang paling sering terjadi? Laporan tersebut menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara. Mulai dari yang berkaitan dengan ransomware, fraud, hingga identity and social engineering.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
Grup hacker yang dicurigai sebagai tentara cyber bayaran oleh Kaspersky tersebut sementara ini memfokuskan serangan di Mesir, Palestina, Israel, dan Yordania.
Namun jangan lengah, sebab Desert Falcon juga diketahui sudah melakukan serangan global di 50 negara lebih. Tidak tanggung-tanggung, korban dari Desert Falcon sudah mencapai 3.000 orang, dan jumlah file yang dicuri tercatat hingga lebih dari satu juta buah!
Saat melancarkan serangan, Desert Falcon menggunakan virus eksklusif 'Trojan Desert Falcon' atau 'DHS Backdoor' untuk mengambil screenshot sampai semua file jenis Word dan Excel yang tersimpan di memori gadget korban. Gadget yang menjadi sasaran Desert Falcon adalah PC Windows dan Android.
Daftar korban yang ditargetkan termasuk organisasi militer dan pemerintahan -khususnya karyawan yang bertanggung jawab untuk melawan pencucian uang serta kesehatan dan ekonomi; media terkemuka, lembaga penelitian dan pendidikan, penyedia energi dan utilitas, aktivis dan pemimpin politik; perusahaan keamanan orang; dan target lainnya yang memiliki informasi geopolitik penting.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan siber yang meminta tebusan paling tinggi terjadi pada perusahaan teknologi TI terbesar asal Amerika Serikat (AS), Kaseya.
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengungkapkan, serangan siber server PDNS terdapat dua kemungkinan pelaku.
Baca SelengkapnyaAkibat peretasan kelompok Hive ini mengakibatkan jaringan mesin kasir toko di Belanda dan Jerman tidak bisa diakses.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaDunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaBerikut deretan negara-negara yang warganya sering dikuntit secara digital.
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaPotret balita korban kekejaman israel sampai harus kehilangan tangan dan sebagian lidahnya.
Baca SelengkapnyaDokter dan para saksi mata mengungkap kengerian setelah pasukan penjajah Israel meledakkan Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengakui pelaku ransomware meminta tebusan.
Baca SelengkapnyaKorban tewas warga Gaza Palestina kini sudah melebihi 11.000 jiwa. Data menunjukkan korban tewas di Gaza melampaui korban tewas perang Rusia-Ukraina.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan keterangan publik dari Federal Bureau of Investigation (FBI).
Baca Selengkapnya