Gaya dulu, fungsi belakangan
Merdeka.com - Konsumen Indonesia termasuk dalam kategori early adopter, khususnya untuk barang-barang seperti smartphone. Mereka cenderung menginginkan menjadi orang yang pertama memiliki tanpa tahu betul setiap fungsinya.
Penilaian itu diungkapkan oleh Marketing & Communication Director Erajaya Group, Djatmiko Wardoyo.
“Setiap ada produk baru dan teknologi baru, mereka cenderung berlomba-lomba ingin mendapatkan yang pertama. Dalam beberapa case misalnya, satu brand nih, Indonesia belum masuk tapi di Singapura udah masuk dan laku di sana, sebagian yang beli itu orang Indonesia,” katanya di Jakarta belum lama ini.
-
Bagaimana orang Indonesia menggunakan ponsel? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Mengapa orang khawatir soal smartphone? Selama bertahun-tahun, masyarakat khawatir bahwa gelombang radio yang dipancarkan oleh smartphone—jenis radiasi non-ionisasi—dapat memicu kanker otak.
-
Kenapa warga Brasil suka smartphone? Negara yang memiliki julukan negeri samba ini menempatkan urutan kedua dalam daftar negara yang warganya tidak bisa lepas dari gawai.
-
Mengapa orang lebih memilih iPhone bekas? Meningkatnya permintaan iPhone rekondisi mempengaruhi penjualan ponsel baru dan pendapatan layanan Apple di banyak pasar. Namun popularitas iPhone rekondisi membuat orang-orang membelinya bahkan di tempat-tempat di mana varian baru sulit ditemukan.
-
Kapan iPhone menjadi tren di masyarakat? Dominasi masing-masing platform ini di lingkungan masyarakat dapat memberikan wawasan tentang tren teknologi, preferensi konsumen, dan pengaruh sosial.
-
Apa yang Android dan iPhone cerminkan tentang pengguna? Dalam sebuah studi yang melibatkan 1.000 pemilik iPhone dan 1.000 pemilik Android mengungkapkan bahwa antara iPhone atau Android dapat mencerminkan banyak hal tentang kepribadian dan kebiasaan belanja penggunanya.
Contoh lain, kata dia, soal jaringan 4G. Untuk menggunakan teknologi selular generasi keempat ini, diharuskan konsumennya menggunakan smartphone yang mendukung. Jika tidak, layanan 4G tak akan bisa dinikmati.
Di gerai yang dimiliki oleh Erajaya, pun tak lepas dari pertanyaan yang mengarah penggunaan 4G.
“Kalau datang ke Erafone atau iBox, mereka (konsumen – red) pasti tanya, ini udah 4G belum? Menarik ini. Terlepas bahwa 4G ini bakal dipakai atau gak. Tapi karena dia tahunya the latest jaringan itu 4G, jadi mereka harus pakai itu,” ungkap pria yang akrab disapa Koko ini.
Sementara, menurut pengamat marketing Yuswohady, early adopter ini terbagi menjadi dua kriteria. Early adopter dari sisi emosional dan fungsional. Emosional ini lebih ke arah prestise atau menjadi be the first dalam memilki suatu barang yang mahal.
Sedangkan fungsional lebih mengedepankan fitur daripada gengsi. Di Indonesia sendiri lebih banyak kecenderungan early adopter dari sisi emosional. Bukan fungsional.
"Berbeda dengan di negara-negara maju. Mereka cenderung lebih ke arah early adopter yang fungsional. Mereka benar-benar memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada," katanya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah daftar HP jadul yang bisa dipakai WhatsApp.
Baca SelengkapnyaDikutip dari laman CIRP – Apple Report dan GizChina, Kamis (7/3), banyak pemilik Android yang membeli iPhone yang bukan keluaran terbaru.
Baca SelengkapnyaKemudahan transaksi digital juga mempengaruhi kebiasaan belanja generasi Z ini.
Baca SelengkapnyaMomen itu langsung menarik perhatian publik karena banyak barang-barang bekas yang masih bagus namun sudah dibuang oleh pemiliknya.
Baca SelengkapnyaRamadan kali ini banyak dari konsumen yang begitu cermat. Mereka menginginkan mencoba brand baru.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah barang belanjaan yang selalu dibeli Gen Z di platform e-commerce.
Baca SelengkapnyaSurvei CIRP mengungkapkan alasan utama orang beralih ke iPhone 16 di 2024.
Baca Selengkapnya