Gelembungkan market share, Blackberry main di level high end
Merdeka.com - Blackberry rasanya sudah jenuh bermain di level kalangan menengah bawah. Pasalnya, hal ini disebabkan oleh market share perusahaan asal Kanada ini kecil. Hal itu diakui oleh Managing Director Blackberry Indonesia, Sofran Irchamni.
"Market share kami secara keseluruhan memang kecil, itu saja sudah termasuk ponsel low end. Nantinya angka itu akan lebih besar kalau kita fokus di ponsel kelas menengah," ujarnya seusai peluncuran BlackBerry Classic di Jakarta, (25/3).
Sofran meyakini jika strategi perusahaannya itu bakal mendongkrak market share Blackberry. "Jadi kami gak main di kelas entry level. Ponsel kelas premium ini diposisikan bagi orang-orang yang dulu terbiasa kerja menggunakan PC, dan saat ini mulai menggunakan ponsel sebagai alat kerjanya," ungkap pria yang baru tiga minggu menjabat Managing Director Blackberry Indonesia.
-
Kenapa RIM mengumumkan 'kematian' BlackBerry? Namun sejak kehadiran iPhone pada 2007 dan smartphone OS Android 2009, pangsa pasar BB terus tergerus hingga pada 2016, RIM mengumumkan 'kematian' BlackBerry.
-
Apa penyebab iPhone bukan ponsel tercanggih? Apple hanya memberikan SoC terkuat tersebut pada iPhone seri Pro. Hal tersebut membuat masyarakat Tiongkok melihat bahwa iPhone bukanlah ponsel terbaik yang bisa dibeli saat ini.
-
Bagaimana BlackBerry merajai pasar smartphone? Menawarkan keunggulan papan ketik fisik nan kuat dan push e-mail, tak butuh waktu lama, BB merajai pasar smartphone dunia bersama Nokia.
-
Siapa yang menganggap iPhone bukan ponsel terbaik? Hal tersebut membuat masyarakat Tiongkok melihat bahwa iPhone bukanlah ponsel terbaik yang bisa dibeli saat ini.
-
Siapa yang pakai Blackberry Q10? Menggunakan Blackberry Q10 yang dilengkapi dengan fitur keamanan tambahan untuk melindungi dari penyadapan. Ini merupakan langkah keamanan setelah terungkapnya pengawasan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) terhadap pejabat Jerman.
-
Kenapa tidak semua iPhone bisa pakai Apple Intelligence? Meskipun demikian, tidak semua model iPhone dapat menikmati fitur Apple Intelligence. Hanya model terbaru yang dapat menjalankan serangkaian fitur AI tersebut.
Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini Blackberry memang lebih sering mengeluarkan produk-produk menengah ke atas. Misalnya saja, Blackberry Pasport dan Classic yang dibanderol harga Rp 5-6 jutaan.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Performa ritel grade B dan C yang umumnya merupakan ritel strata, juga terlihat makin melemah dampak perluasan ruang belanja online.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia harus banyak belajar dari pengalaman negara lain dalam menengani permasalahan kelas menengah.
Baca SelengkapnyaHasil ini merupakan kajian dari lembaga riset teknologi Counterpoint yang dilakukan pada Q3 2023
Baca SelengkapnyaPemerintah terlalu memberatkan keuangan perusahaan telekomunikasi dengan biaya penggunaan frekuensi yang semakin naik.
Baca SelengkapnyaTak mudah bagi industri telekomunikasi untuk menatap masa depan. Butuh bantuan pemerintah agar bisnis mereka terus berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah menyebut bahwa ada perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah.
Baca SelengkapnyaThomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAda dua alasan mengapa orang-orang di China enggan pakai Apple.
Baca SelengkapnyaAnomali telah terjadi. Di Amerika Serikat, justru bukan pasar utama iPhone. Mengapa?
Baca SelengkapnyaMayoritas pengeluaran kelompok kelas menengah untuk sektor makanan. Disusul sektor perumahan dan barang jasa lainnya.
Baca SelengkapnyaDikutip dari laman CIRP – Apple Report dan GizChina, Kamis (7/3), banyak pemilik Android yang membeli iPhone yang bukan keluaran terbaru.
Baca SelengkapnyaShell menegaskan tetap fokus pada kegiatan operasional.
Baca Selengkapnya