Geng cyber ini rampok Rp 12,7 triliun dari ratusan bank di 25 negara
Merdeka.com - Sebuah geng cybercriminal yang kini masih aktif dilaporkan telah mencuri uang sebesar USD 1 miliar atau setara Rp 12.7 triliun dari berbagai bank di setidaknya 25 negara selama dua tahun terakhir.
Aksi kejahatan cyber ini berhasil dikuak Kaspersky pada Minggu kemarin (15/2). Dalam keterangannya, pihak Kaspersky Lab menyatakan jika kelompok ini bekerja dengan sistem infiltrasi jaringan menggunakan malware untuk memata-matai komputer karyawan bank untuk memfasilitasi transfer uang secara besar-besaran.
Geng cybercriminal yang bernama Carbanak ini juga diketahui bekerja dengan menyuntik malware ke komputer di lebih dari 100 bank berbeda dan membajak sistem e-payment sejak 2013 lalu di 30 negara. Para anggota geng ini diduga berasal dari Rusia, Ukraina, dan China.
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Siapa programmer yang merampok bank? Setelah dilakukan investigasi lebih mendalam, FBI menemukan titik terang pelaku perampokan tanpa senjata, topeng, dan darah ini. Ia adalah seorang programmer komputer muda yang handal dari St. Petersburg, Rusia bernama Vladimir Levin.
-
Bagaimana hacker mencuri uang? “Para penjahat mendapatkan akses dengan mengeksploitasi jaringan telekomunikasi dan mengkompromikan ID pengguna dan kata sandi yang valid,“ Profil perampok bank pertama kali di dunia tanpa darah sedikitpun.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa yang dilakukan hacker di toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
Beberapa lembaga keuangan yang sudah jadi korban Carbanak sendiri di antaranya berada di Australia, Brazil, Bulgaria, Kanada, China, Ceko, Prancis, Jerman, Hong Kong, Islandia, India, Irlandia, Maroko, Nepal, Norwegia, Polandia, Pakistan, Rumania, Rusia, Spanyol, Swiss, Taiwan, Ukraina, Inggris, dan Amerika Serikat.
Vendor keamanan komputer tersebut mengatakan jika kelompok penjahat cyber ini setidaknya membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar dua sampai empat bulan untuk menembus ke dalam jaringan bank. Mereka meluangkan waktu untuk belajar tentang prosedur internal dan memahami kinerja pegawai bank hingga kegiatan pencurian mereka dapat berjalan dengan halus dan tak terendus.
Dalam beberapa kasus, geng ini belajar tentang sistem transfer dengan mengintip komputer administrator lewat kamera video. "Dengan cara ini kelompok kriminal di dunia maya ini dapat mengetahui setiap detail pekerjaan pegawai bank dan mampu meniru aktivitas staf untuk mentransfer uang dan menarik uang keluar," kata Kaspersky seperti dikutip PCWorld (16/2).
Dalam keterangannya, Kaspersky juga menyebutkan jika geng ini pernah mencuri hingga USD 10 juta dalam satu kali serangan ke bank. Uang tersebut ditransfer menggunakan sistem e-banking atau sistem pembayaran secara online ke rekening geng atau ke bank lain yang berada di Amerika Serikat dan China.
Dalam kasus lain, para penjahat cyber ini juga menggunakan serangan dengan sistem kendali jarak jauh ke sistem akuntansi bank, mereka menggembungkan saldo rekening terlebih dahulu untuk menutupi aksi pencurian. Sebagai contoh, Kaspersky mengatakan Carbanak akan menaikkan saldo sebuah akun semisal dari USD 1.000 menjadi USD 10.000, kemudian mereka melakukan transfer USD 9.000 ke rekening pribadi mereka.
Canggihnya lagi, geng ini juga bisa meretas ATM untuk dijadikan sasaran. Carbanak dilaporkan bisa memerintahkan mesin untuk mengeluarkan uang pada waktu tertentu, dengan kaki tangan mereka siap untuk mengambil uang tunai yang telah keluar dari ATM tersebut.
Kaspersky saat ini masih belum menjelaskan bank mana saja yang telah menjadi korban serangan geng ini. Pihaknya hanya mengatakan jika saat ini Interpol dan Europol telah turun tangan dalam penyelidikan kasus kejahatan cyber oleh Carbanak yang merugikan banyak bank ini.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaDari hasil penggeledahan di enam Tempat Kejadian Perkara (TKP), Bareskrim Polri menemukan 675 sepeda motor.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan 8 tersangka dalam kasus penyewaan rekening penampungan judi online (judol) internasional di wilayah Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaRibuan rekening tersebut dikirimkan sindikat tersebut ke bandar judi online di Kamboja.
Baca SelengkapnyaPolres Jakbar tangkap dan tetapkan 29 orang yang terseret kasus judi online.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaEmpat dari enam kawanan pencuri spesialis minimarket di wilayah Jabodetabek diringkus polisi. Dua lainnya masih diburu polisi..
Baca SelengkapnyaPenyidik saat ini masih fokus untuk mengarah ke para pelaku lain.
Baca SelengkapnyaMY melakukan penggelapan dengan cara mengambil uang dari dalam brankas bank Unit Busalangga secara bertahap. Kemudian uang tersebut ditransfer ke rekeningnya.
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca SelengkapnyaDitreskrimsus Polda Sulsel mengungkap tindak pidana penipuan daring dengan total kerugian sekurangnya Rp4,6 miliar.
Baca Selengkapnya