Gerilya dunia maya! Korea Utara makin gencar retas Korea Selatan
Merdeka.com - Perseteruan Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) tidak hanya seputar uji coba roket jarak jauh atau senjata nuklir semata. Berdasarkan badan intelijen Korsel, Korut juga sangat aktif menyerang mereka lewat dunia maya.
Dikutip dari Fossbytes (14/03), intelijen Korsel melaporkan bila jumlah serangan siber Korut pada Korsel meningkat hingga dua kali lipat selama bulan Februari lalu.
Tidak tanggung-tanggung, minggu lalu Korut dilaporkan berhasil meretas 40 smartphone milik pejabat militer Korsel. Serangan siber ini diklaim makin gencar dilakukan pasca latihan militer bersama antara Korsel dan Amerika Serikat, termasuk uji coba rudal jarak jauh.
-
Siapa yang menyebarkan klaim ini? Video tersebut diunggah oleh akun Youtube bernama @AKTUAL pada Selasa (25/6) lau, dan telah ditonton hingga lebih dari 1000 kali.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang mengklaim meretas situs KPU? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim 'Jimbo' mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
-
Siapa yang dituduh sebagai pelakor? Dituding Jadi Pelakor Momen tersebut bermula ketika Dinar Candy dituduh sebagai pelakor oleh Ayu Soraya, istri sah Ko Apex.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
Di sisi lain, pemerintah Korut membantah melakukan serangkaian serangan siber pada Korsel. Bahkan, Korut menduga bila aksi peretasan itu dilakukan oleh pemerintah Korsel sendiri dan mengkambinghitamkan Korut.
"Korsel mengklaim adanya serangan siber dari Korut dan menggunakannya untuk kepentingan politis," tulis salah satu artikel dari koran resmi pemerintah Korut.
Sebelumnya, hacker Korut juga banyak diisukan menjalankan misi sabotase sistem kereta api Korsel dengan cara meretas gadget milik pekerja kereta api. Di tahun 2014 lalu, Korsel dan Amerika menyebut Korut sebagai tersangka peretasan Sony setelah perusahaan itu membuat film seputar Presiden Korut, Kim Jong Un.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagai balasan atas serangan tersebut, Kim Jong-un memerintahkan militer Korea Utara untuk membombardir wilayah Korea Selatan dengan balon sampah dan tinja.
Baca SelengkapnyaKetegangan meningkat setelah Korea Utara minggu lalu menuduh Seoul mengirim pesawat nirawak ke Pyongyang dan menyebarkan selebaran anti-Korea Utara.
Baca SelengkapnyaIsrael Sebut Hamas Pakai Senjata dari Negara Asia Ini
Baca SelengkapnyaKetegangan ini membuat Korsel memerintahkan seluruh warganya di dua pulau terpencil untuk mengungsi ke tempat perlindungan bom.
Baca SelengkapnyaSejumlah staf militernya yang berdiri di belakangnya pun juga ikut melongok.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Kim Jong-un dalam pidatonya di hadapan majelis rakyat tertinggi.
Baca SelengkapnyaBerbagai pengembangan dan uji coba rudal nuklir yang dilakukan Korea Utara dipandang sebagai ancaman dunia. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaPemimpin Korea Utara, Kim Jong-un terlihat turun langsung mengawasi latihan tersebut.
Baca SelengkapnyaSatelit mata-mata pertama dari Korea Utara diklaim telah memotret Gedung Putih, Pentagon, dan kapal induk Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPengerahan ratusan rudal maut Korea Utara ini dianggap sebagai ancaman oleh Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaLatihan itu dilakukan di tengah situasi memanas dengan Seoul dan Washington, saat Menlu AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke Korea Utara.
Baca SelengkapnyaKorea Utara mengatakan satelit mata-mata diperlukan untuk menghadapi dugaan ancaman dari Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya